"Gimana keadaan kamu? Masih suka sakit kepalanya?" tanya Pak Lee yang duduk di sebelah Sakura.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama seminggu, akhirnya Sakura diperbolehkan pulang. Lee Dongwook dan manajernya langsung menjemput Sakura. Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju apartemen Sakura.
"Udah nggak terlalu, Pak."
"Syukurlah kalau begitu. Nanti sampai di apartemen, kamu langsung istirahat aja, ya. Lagipula semua schedule kamu udah dibatalkan. Jadi kamu fokus aja sama pemulihan badan kamu."
Sakura mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil. Matanya memperhatikan barisan gedung-gedung bertingkat. Tak terasa ia sudah sepuluh tahun menginjakkan kaki di kota ini, Seoul. Rasanya ia benar-benar menjadi orang Korea sekarang. Kini ia bisa melihat salah satu spanduk yang memajang wajahnya sebagai brand ambassador suatu parfum. Saat melihat-lihat spanduk dan baliho di sepanjang jalan, mata Sakura terpaku pada sebuah Videotron yang menayangkan berita yang sedang panas, kontroversi seorang Kim Wooseok yang 'menganiaya' juniornya.
"Halo," "Iya, iya. Udah diurus berkasnya?" "Iya, kita memang harus mengakhiri kontrak sama dia. Bisa tercoreng juga lama-lama agensi kita ini." "Tolong urus, ya."
Karena duduk bersebelahan, Sakura tentu dapat mendengar jelas percakapan Lee Dongwook dengan seseorang di telepon. Entah siapa yang ia hubungi, yang jelas Sakura yakin bahwa mereka pasti membicarakan Wooseok.
"Pak, Kak Wooseok akan baik-baik aja kan, ya?" tanya Sakura.
Lee Dongwook menghela napas. "Nggak tau. Biarlah dia urusin urusan dia sendiri. Ini tanggung jawabnya."
"Maaf Pak, tapi tadi saya dengar Bapak mau mengakhiri kontrak, apa maksudnya itu kontrak Kak Wooseok, Pak?"
Lee Dongwook tampak terdiam sebentar, tidak langsung menjawab pertanyaan Sakura.
"Apa harus banget ya, pak?"
"Memangnya kenapa? Toh, dia udah buat kesalahan yang juga mencoreng nama agensi kita."
"Tapi, Pak, tolong dipikirkan lagi. Lagipula sekarang saya udah sembuh kan, terus saya juga udah memaafkan Kak Wooseok, Pak. Tolong dipertimbangkan lagi. Kak Wooseok nggak sepenuhnya salah kok, Pak. Memang saya bicaranya kelewatan waktu itu, makanya Kak Wooseok sampai emosi."
"Sakura,"
"Iya, Pak?"
Lee Dongwook kini menatap Sakura serius, sementara Sakura menjadi gugup dibuatnya. "Kamu suka sama Wooseok, ya?"
Deg. Jantung Sakura berpacu kencang bukan main. Tidak menyangka Lee Dongwook akan bertanya seperti itu. Apa terlihat sangat jelas kalau Sakura menyukai Wooseok?
"Saya tahu kamu suka dia, tapi jangan karena kamu penggemar dia, kamu bisa seenaknya membela dia walaupun di saat dia salah, Sakura."
Mendengar lanjutan kalimat Lee Dongwook, Sakura akhirnya bernapas lega. Ternyata maksudnya bukan seperti yang Sakura pikirkan.
"Maaf, Pak."
Lee Dongwook menghela napasnya lalu menggelengkan kepala. Sebenarnya ia masih bisa memaklumi bila Sakura akan dengan mudahnya memaafkan Wooseok, ia tahu betul bagaimana Sakura mengagumi Wooseok. Bagaimana bisa ia yakin? Tentu yakin, karena salah satu alasan Sakura bertahan di agensinya adalah karena Kim Wooseok.
Ketika masa training-nya menginjak tahun keenam, Sakura hampir saja menyerah akan mimpinya untuk menjadi artis di Korea. Tapi saat itu, aktor bernama Kim Wooseok debut melalui drama web dan menjadi pemeran utama. Mengetahui ada aktor rookie yang debut dari agensinya tentu membuat Sakura penasaran sekaligus antusias melihatnya. Sejak itu, Sakura selalu menjadi penonton setia drama Wooseok dan selalu datang ke acara fan meeting-nya. Wooseok mungkin tidak akan mengingat Sakura, tapi orang-orang di sekitar tahu bahwa Sakura adalah penggemar nomor satu Wooseok, termasuk CEO agensi mereka, Lee Dongwook.
![](https://img.wattpad.com/cover/205654034-288-k754304.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bothered ✓
RomansaLayaknya ratu sihir yang membenci snow white karena kecantikannya, Wooseok pun begitu pada Sakura. Ini tentang siapa yang menjadi nomor satu, nomor yang selalu diduduki Wooseok. Namun mendadak semuanya berubah ketika Sakura muncul di kehidupannya. ©...