🐈NINE🌸

1.7K 65 0
                                    

Happy reading!!

"Udah, biar gue aja yang bersihin lo pulang gih," ujar Adfat menyusun buku-buku yang berserakan ke rak buku yang ada di perpustakaan.

Yah, kini dua orang tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Adfat dan Shofia. Sekarang mereka berdua tengah menjalankan hukuman terakhir mereka akibat telat masuk tadi pagi.

Shofia yang sedari tadi mendengar ocehan Adfat yang menyuruhnya untuk pulang tidak ia tanggapi, melainkan ia acuhkan saja dan melanjutkan hukumannya.

Walaupun tidak diberi respon Adfat terus berusaha untuk membujuk Shofia agar segera pulang dan ialah yang akan menuntaskan hukuman mereka.

"Berisik!!" akhirnya satu kata keluar dari mulut gadis itu yang sedari tadi menutup rapat-rapat mulutnya.

"Lo pulang aja, nanti kalau lo pingsan gue juga yang ribet," ujarnya dan tak di respon again.

Beruntunglah mereka sekarang karena tadi bu Valk ada urusan dan akhirnya mereka Cuman disuruh membersihkan perpus tanpa diawasi oleh guru tersebut. Kalau tidak mungkin mereka sudah di beri hukuman tambahan karena bicara terus.

Tanpa Adfat sadari Shofia yang sedari tadi hanya diam kini berjalan mendekat ke arah pintu dan berlalu pulang menuju rumahnya, jika saja tiada suara yang menghentikan langkahnya.

"Eh Sof, lo mau pulang? Gue anter yah. Lagian dari tadi disuruh malah ngeyel sekarang pasti lo pusing kan? Yuk gue an--"

"Sotoy lo," potong Shofia dan memutar gagang pintu tersebut.

"Yeh siapa yang sotoy, emang bener juga. Ini aja belum kelar nah elo main keluar aja berarti tebakan gue bener doang, iyakan?"

"Udah."

"Apanya yang udah?"

"Cih, gue udah kelar dari tadi."

"Ah? Udah dari tadi? Lah kok gue kagak kelar-kelar yah?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"Bego sih!!" ujar Shofia berjalan keluar meninggalkan Adfat seorang sendiri yang masih bergulat dengan pertanyaannya sendiri.

"Lah gue ditinggal sendiri, nasib emang selalu ditinggal. Sof tungguin gue," ujarnya melempar kemoceng yang ia pegang ke sembarang arah dan berlari menyusul Shofia.

❄❄❄

Shofia berjalan sendiri di pinggir lapangan menuju gerbang sekolah. Kini keadaan mulai sepi karena bel pulang berbunyi sekitar 15 menit yang lalu dan hanya ada beberapa murid yang masih di sekolah karena mengikuti eskul ataupun kegiatan penting lainnya.

Ia sedang berjalan dan memikirkan sesuatu. Ia tidak tau kenapa ia tidak ingin berada didekat cowok yang selama ini selalu mengganggunya, siapa lagi kalau bukan Adfat.

Yah ia tengah memikirkan cowok tersebut. Entah kenapa setiap kali ia berada didekat Adfat ia merasa nyaman dan aman. Walaupun begitu, ia juga merasa takut. Takut kalau ia akan mengalami hal serupa seperti satu tahun yang lalu, dan ia tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

Lebih parahnya lagi ketika melihat wajah Adfat, ia kembali dihantui bayang-bayang seseorang yang membuat sikapnya berubah. Jika ia melihat wajah Adfat sekilas memang mirip dengan cowok brengsek itu.

Dengan cepat Shofia menggelengkan kepalanya untuk menepis semua memori kelam itu yang kembali terputar di pikirannya.

Sesampainya di area parkir khusus motor ada yang menarik tangannya, sehingga langkahnya terhenti.

ICE GIRL VS BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang