🐈THIRTEEN🌸

1.2K 59 1
                                    


"Astagfirullah kok bisa sih?" tanya Windi tidak percaya setelah mendengar cerita Shofia dan Aurel.

Shofia memangkat bahunya acuh. "Lo udah tau siapa yang nabrak lo?"

"Udah."

"Siapa?"

"Belum saatnya lo tau Win, tuh udah dateng si Adfat. Gue minta lo jangan nyeritain soal ini ke siapapun," ujar Aurel.

"Ok, tapi janji! Nggak ada lagi yang lo berdua sembunyiin dari gue."

"Mm."

"Nih makanannya," ujar Adfat menaruh nampan di atas meja.

"Wih, enak nih."

Semua mengambil makanannya masing-masing. Begitupun dengan Shofia yang mengambil minumannya,  sesekali ia menyerup milkshake nya lalu kembali memfokuskan pandangannya ke arah handphone-nya.

"Bener nggak laper?" Shofia yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala tanpa melihat ke sumber suara, karena tanpa dilihat pun dia tau itu suara Adfat.

"Makan dikit aja yah. Nanti lo sakit lagi," pintanya.

"Nggak!!"

"Nih buka mulut lo, aaaaaa ... " Adfat menyodorkan sesendok nasi miliknya ke arah mulut Shofia.

"Nggak!!" sentak Shofia.

"Cih, dikit aja." Shofia memandang datar sendok itu, sebenarnya sekarang ini rasa laparnya kembali lagi. Hingga Adfat lebih mendekatkan sendoknya lagi, akhirnya mau tak mau Shofia membuka mulutnya dan memakannya.

Adfat mengembangkan senyumanya ketika nasi yang ada di sendok itu kini habis.

"Mau lagi?" tanyanya dan memindahkan piringnya ke hadapan Shofia. Karena sudah tidak tahan lagi dengan rasa laparnya akhirnya ia pun mengambil alih sendok yang ada di tangan Adfat dan memakan nasi itu. Dia tidak terlalu mementingkan ego nya sekarang ini, yang terpenting perutnya teriisi.

"Katanya nggak laper," ujar Adfat tertawa kecil di akhir kalimatnya.

"Ikhlas nggak nih?" tanya Shofia.

"Ikhlas kok. Apa sih yang enggak buat kamu. Kalau kamu mau nih yah aku bisa beliin apa aja asal itu buat kamu seneng."

"Najis!!"

"Ya allah kata-kata nya, nggak di saring dulu." seketika tawa kedua gadis yang sedari tadi menahannya pecah tak bisa di tahan lagi, melihat interaksi keduanya.

❄❄❄

"Yuk pulang." ajak Adfat menarik lengan Shofia.

"Mm."

"Tunggu!!" Langkah keduanya terhenti bukan karena kalimat itu, tetapi karena ada seseorang yang menahan tangan Shofia dari belakang. Alhasil kedua orang yang tadi ingin pulang tertunda dan membalikkan badannya.

Shofia tidak mengucapkan sepatah kata pun ketika mengetahui siapa yang menahannya. Begitu pula dengan Adfat, dia hanya diam dan akan melihat apa yang akan di lakukan oleh kedua gadis ini.

"Maaf ..." ucapnya lirih sembari menunduk.

"..." tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan hanya terdengar suara isakan kecil dari Thea didalam kelas ini. Karena bel sudah berbunyi sedari tadi dan tinggallah mereka bertiga di dalam kelas.

Kalau kalian bertanya dimana Aurel dan Windi. Maka jawabannya adalah mereka sudah pulang duluan karena disuruh oleh Adfat tadi. Kalau mereka ada disini sekarang, maka Shofia tidak akan mau menerima ajakannya untuk mengantarkan pulang gadis ini. Pasti dia akan mengatakan akan menebeng sama Aurel atau nggak sama Windi.

ICE GIRL VS BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang