1. Mimpi

792 56 10
                                    

Deru angin dan hujan sore hari menggema di dalam sebuah rumah pinggiran kota. Suara derit pintu terbuka, sambutan tubuh terbujur kaku tergantung di depan pintu. Tetesan darah yang hampir membeku dari pergelangan tangan yang tersayat pisau sangat mengerikan. Lambaian tirai dari jendela yang terbuka membawa tetesan air hujan ke dalam ruangan. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun jatuh terduduk menyaksikan ibunya tergantung di kamar dengan tubuh yang mengenaskan. Tubuh anak laki-laki itu bergetar hebat dengan rasa sesak didadanya yang teramat sangat. Mulutnya menggigil dengan suara tercekat ditenggorokan. Ibuuu !!!.

"Haahhhhhh!!!"

Sandi terbangun dari mimpi buruknya dengan keringat membanjiri tubuh dan wajahnya. Ia mengusap wajahnya yang terasa kebas. Menyalakan lampu yang berada di nakas sebelah kanan ranjang. Meneguk segelas air yang telah Ia siapkan di atas nakas sampai tandas. Sandi bangun dari tidur melelahkan itu dengan gusar sembari melirik jam.

"Baru jam 5 pagi." Gumumnya lirih.

sandi melepas baju putih polosnya yang telah basah oleh keringat dan beranjak ke kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya di bawah shower dengan air dingin. Berusaha untuk mendinginkan pikirannya. Mimpi itu terus menghantui tidurnya selama 15 tahun setelah kejadian memilukan itu. Kejadian dimana Sandi menemukan tubuh ibunya gantung diri.

^^^

Jika sebagian orang ingin menjadi prioritas dalam segala bentuk hubungan apapun, ingin diutamakan, ingin menjadi pemeran utama dalam cerita hidup seseorang. Dan sebagian orang lainnya masih mempertanyakan pada dirinya sendiri, apakah aku pantas menjadi prioritasnya ?, apakah aku tidak terlalu buruk untuknya ?, apakah dia hanya mengasihaniku ?, apakah aku sosok pemeran pengganti yang kapan saja bisa diberhentikan ?. Tentang semua pertanyaan dalam pikiran yang entah darimana munculnya dan dimana menemukan jawabannya.

Sandi memasuki sebuah kamar yang bernuansa pink putih dan membuka tirai jendela. Matahari muncul dari singgasananya yang memberikan cahaya kuning keemasan memasuki kamar tersebut.

"Putri bangun !!!." Teriak Sandi di depan telinga Putri yang masih tidur nyenyak di ranjang pink kesayangannya.

"Kebo banget jadi cewek. Cepetan bangun sudah pagi." Teriaknya lagi sembari membuka selimut yang menggulung tubuh ramping Putri, adik Sandi.

Putri menggeliat, meregangkan otot-ototnya yang kaku setelah tidur 8 jam lamanya.

"Selamat pagi" ucap Putri dengan nada serak orang bangun tidur.

"Selamat pagi. Kakak berangkat dulu, ada jadwal pasien pagi ini. Udah kakak buatin sarapan, sebelum berangkat kuliah harus sarapan dulu. Oke ?" ucap Sandi panjang lebar setelahnya meninggalkan adik angkatnya termangu dengan rasa kantuknya yang masih tersisa.

"Susah kalau punya kakak dokter, terlalu disiplin" gumum Putri sembari beranjak dari kasur dan membereskan tempat tidurnya.

"Dia harus segera cari pacar." Gerutunya lagi

^^^

Disosiatif AlteregoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang