"Zal lo beneran di izinin kan, ikut LDK besok?" tanya Fatin lagi, memastikan. Pasalnya ia takut di LDK nanti, ia tidak punya kawan untuk diajak ngobrol.
"Iya Fatiiin.. " ucap Zalfa meyakinkan.
Besok, LDK akan di mulai. Kegiatan yang wajib sebenarnya untuk di ikuti oleh lima perwakilan dari masing masing kelas di sekolah SMA Antariksa Jaya ini.
LDK angkatan kali ini, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Biasanya kegiatan seperti ini akan dilakukan di dalam lingkungan sekolah.
Tapi special untuk tahun ini. Akan diadakan di alam terbuka, lebih tepatnya di bukit yang jaraknya sekitar 20 km dari sekolahnya.
Mereka akan mengikuti tes untuk melatih kepemimpinannya. Sekaligus juga akan berasa sedang camping selama 4 hari nanti.
Sejujurnya Fatin tidak berminat dengan kegiatan ini. Tapi apalah daya ia telah terpilih menjadi pengurus kelas, dan ini merupakan salah satu kewajibannya.
Dari kelas Fatin, X Ipa 2 yang akan ikut diantaranya Alvath sebagai ketua kelas.
Meski Alvath juga anggota Osis, kegiatan ini lebih mengutamakan pesertanya. Jadi Alvath, dan juga untuk seluruh anggota osis, yang menjabat sebagai pengurus kelas di kelas mereka akan menjadi peserta bukan lagi panitia.
Kemudian, Zalfa sebagai Wakil. Serta Fatin, sekertaris.
Untuk 2 orang selebihnya adalah Azmi dan Rio.
Rio merupakan salah satu laki laki pintar dikelas mereka. Orangnya cukup dapat dipercaya. Maka dari itu ia dipercayakan untuk memegang jabatan bendahara dikelasnya.
Dan Azmi, ia merupakan anggota kelas. Anggota yang kemarin siap dan mengajukan diri untuk mengisi kekosongan dalam pasukan LDK kelasnya ini.
Kesiapannya itu bukan tanpa alasan. Ia hanya merasa memiliki banyak waktu kosong untuk minggu minggu ini. Jadi untuk menghabiskan waktu luangnya itu ia memilih mengikuti kegiatan ini. Lagi pula dua orang temannya, Zalfa dan Fatin juga ikut dalam kegiatan ini, namun sebagai pengurus kelas.
"WOI!! Zalfaaa! Fatin!" teriak seorang gadis dengan suara khasnya, cempreng. Membuat fokus semua orang yang masih berada dikelas tertuju kepada gadis itu.
Zalfa dan Fatin yang merasa namanya disebut sontak mengarahkan pandangannya pada sumber suara tersebut. Itu temannya, Azmi yang suaranya melebihi kerasnya toa.
"Parah lo berdua!" ucap Azmi saat tiba di bangku kedua temannya itu, dengan suara yang terdengar sedang teriak
Fatin maupun Zalfa hanya diam sambil berpura pura membaca buku didepannya. Tak ada yang merespon Azmi.
Azmi mengatur nafasnya pelan. Hal seperti ini sudah biasa baginya.
Lalu ia kemudian memutar kursi yang ada di depan meja Zalfa dan menduduki bokongnya, sehingga sekarang ia bisa dengan jelas melihat wajah wajah tanpa dosa kedua gadis yang katanya sahabatnya itu.
Sungguh tak ada rasa bersalah yang terbentuk.
Gue dianggap setan ya disini? Decak Azmi dalam hati.
"Kalian denger gue nggak!?" tanya Azmi masih dengan nada tinggi.
Tak ada yang merespon. Bahkan saat ini terlihat Zalfa sedang menguap sambil menutup mulutnya.
Fatin pun sama, tidak menjawab tapi malah memasang ear phone ke telinganya lalu memutar lagu kesukaannya.
"Denger gue nggak?" tanya Azmi sekali lagi, namun kali ini dengan suara yang dikecilkan, bahkan nyaris tak terdengar lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/195163993-288-k182409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fake First Love
RomanceIni kisah Rafi yang telah menjadi cinta pertama seorang cewek di sekolahnya. Tapi cewek itu salah telah memilih Rafi sebagai cinta pertamanya, mengapa? apa yang dilakukan seorang Rafi yang ramah dan tampan itu?