Bagian 3 (the beginning of betrayal)

145 65 19
                                    

"Seiring bertambahnya waktu, Helena mulai berubah dan jarang kumpul seperti biasanya, dan siapa sangka setelah pembicaraan di kantin itu, persahabatan kami mulai renggang dan Helena menunjukkan sifat aslinya."

Entah bagaimana, Helen udah jarang aktif di grup seperti biasanya, dia juga jarang ikut kumpul bareng yang lain, mungkin hanya aku yang bisa merasakan ada sesuatu yang disembunyikan, tetapi kenapa dia berubah? Hanya ia dan Tuhan yang tau.

"Jadi pergi ke mana pulang sekolah nanti?" Aku awali chat digrup.

"Ke Bioskop aja, liat Frozen2 kan seru tuh," jawab Sasa.

"Kayak anak kecil aja deh, yang lebih seru gitu mandi bola atau ke Kolam ikan," ledek Zaskia.

"Ke sana aja sendiri," jawab ku.

"Kan bercanda Ky," jawab Zaskia.

"Ke gunz cafe aja yuk, sekalian ngerjain tugas nih," kata Tasya.

"Oke deh, aku ngikut aja."

Pembicaraan yang singkat, tapi entah kenapa Helen hanya read chat di grup itu, mungkin dia sibuk jadi nggak bisa bales, positif thinking aja lah.

Pulang sekolah nanti, kita memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama meskipun tanpa Helen, dia menolak dengan alasan udah ada janji sama temen kelasnya, padahal dia nggak pernah yang namanya tolak ajakan salah satu di antara kita.

Saat aku sampai di sekolah ternyata udah di hebohkan dengan berita yang sangat membuat hati ku hancur, aku langsung pergi ke tempat kejadian di mana kabarnya "Helen nyatain perasaan nya ke Fikri" di tengah keramaian lapangan basket saat Fikri latihan basket bersama teman tim basket nya.

"Gila apa, cewek itu berani nembak si Fikri di tengah umum," Terdengar kehebohan para kaum hawa mendengar pernyataan yang baru saja masuk di telinga ku.

"Bukannya Fikri suka sama temannya yah," jawab salah satu temannya.

Dunia ku seketika berhenti, kejadian ini terulang untuk yang kesekian kalinya tetapi untuk kali ini sangat mengejutkan, sahabat ku sendiri yang udah tau kalau aku menjadi pengagum rahasia mulai duduk di bangku SMP sampai sekarang.

Kenapa dia nggak bilang aja kalo juga suka ke Fikri, setidaknya aku bisa memendam perasaan itu sendiri dan nggak bilang ke siapapun demi menjaga hubungan persahabatan dengan yang lain.

"Aku suka sama kamu, Fik." Disinilah sekarang Helena berada, menatap Fikri dengan tatapan memohonnya.

"Maksud kamu?" Fikri tampak kebingungan, bukan pertama kali hal ini terjadi pada dirinya.

"Aku sayang sama kamu, aku pengagum rahasia sejak dulu," Helena pun memberanikan memegang tangan Fikri.

Membuat seluruh siswa dan siswi yang menyaksikan itu sangat nggak percaya, pasalnya ini pertama kali ada cewek yang berani pegang tangan Fikri.

"Aku nggak percaya," Fikri berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Helena.

"Surat dan makanan yang kamu terima, itu semua dari aku," Helena tetap bersikeras untuk mendapat respon dari Fikri.

"Jadi kamu cewek yang selama ini selalu kasi surat di mejaku? Demi apa?" Fikri mulai terpancing dengan bualan Helena. Membuat banyak cewek berteriak histeris.

"Ini buktinya," Helena menunjukkan surat yang lain.

"Aku yakin bukan kamu yang kasih semua itu!" Ucap Fikri yang diimbangi dengan senyum sinisnya.

"Semua bukti ini belum cukup?, Udah lama aku nunggu kesempatan ini," Helena semakin berapi-api untuk mengungkapkan semuanya, sungguh berat bagiku mendengar semua ini.

"Terserah," Fikri pun melenggang pergi dari muka umum.

Itulah perdebatan singkat antara Helen dan Fikri, yang buat heboh seluruh sekolah, siapa yang nggak tau Fikri seorang atlet basket dan karate, dan saat ini dia sedang mengikuti pemilihan calon Ketua OSIS. Tapi yang menjadi pertanyaan, kenapa Helen tega banget mengakui kalau semua surat itu dari dia.

Saat itu Tasya, Sasa dan Zaskia datang buat bicara. Mereka bilang kalau udah dari lama Helen berubah, dia jadi lebih mementingkan teman sekelasnya daripada sama kita semua, dan terlebih lagi dia sudah bohong dengan mengakui bahwa dia lah yang memberikan surat itu ke meja Fikri.

Gimana nggak hancur perasaan ku, dia yang merusak semua usahaku. Dan aku sempat bertanya pada diri ku sendiri "Helen" berfikir apa dia sampai ngelakuin hal itu ke sahabatnya sendiri.

Setelah dari lapangan basket, Helen langsung pergi ke kantin. Tasya ngajak ke sana buat nemuin Helen tapi aku tolak daripada nanti di sana yang ada malah ribut dan ngerusak hubungan persahabatan kita, tapi akhirnya aku pasrah setelah Zaskia jelasin semuanya dan paksa buat pergi.

"Len, maksudnya apaan ngaku-ngaku kasi surat ke Fikri?" Tak segan-segan Zaskia langsung menggebrak meja dimana ada Helena sedang duduk termenung.

"Emang aku yang kasi itu surat, nggak terima?" jawab Helen santai.

"Ternyata ini alasan kamu ngehindar dari kita semua?" lanjut Sasa yang berdecak sebal melihat tingkah Helena yang terlihat sangat santai.

"Aku suka sama Fikri! Puas?" tutur Helen yang beranjak berdiri memandang kami semua.

"Kamu nggak fikirin perasaanku gimana? Aku kira kita ini sahabat yang nggak akan pecah gara-gara masalah cowok, berapa lama kita udah sahabatan?" Emosi ku mulai naik, dan menatap tajam manik Helena.

"Sabar La, jangan emosi," ucap Tasya menenangkan.

"Sekarang apa mau kamu?" tanya Helen.

"Aku minta kamu bilang maaf ke Fikri, bilang kalo bukan kamu yang kasi surat ke dia tapi Kyla," Zaskia membuat seisi kantin saling pandang, dan beberapa cowok hanya memandang saja.

"Males banget, lakuin aja sendiri," ucap Helen yang kemudian pergi meninggalkan kantin.

Di situ aku sangat shock dengan semua yang di katakan Helen, harusnya ini semua nggak boleh terjadi, nggak ada hubungan yang lebih baik dari persahabatan 5 orang cewek yang saling mengejar impiannya.

Kita masih punya banyak cita-cita yang belum terwujud, salah satunya adalah pergi ke promnight dengan pasangan masing-masing, mungkin terdengar seperti hal yang biasa tapi nggak dengan kita yang selalu menjaga image di hadapan cowok.

Setelah kejadian itu, Helen seperti menghilang bersamaan dengan gosip kalau Helen berantem sama Jenny, temen sekelas nya. Nggak ada yang tau kabar dari Helen sama sekali.

____________________________________

See you on next chapter ya 😙.

Kira-kira apa yang bakal terjadi dengan Helen? siapa si Jenny? Langsung cek chapter selanjutnya 👉.

Btw, part ini udah direvisi ya ☺️

Hunting Breath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang