Satu film telah usai ia lihat, dan kini berganti dengan film yang lain, tetapi lihat sekarang. Siapa yang sedang menonton? Si pemilik atau yang dimiliki? Pasalnya sekarang Kyla sudah tertidur pulas dengan laptop yang sebelumnya ia letakkan di atas bantal disebelahnya.
***
"Ah nyenyak sekali tidurku," ucap Kyla sambil sesekali menguap.Ketika melihat jarum jam, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, yang artinya butuh waktu satu jam untuk mempersiapkan kencan nya dengan kak Fatih, apa ini kencan? Fikirnya.
Seketika aku mengambil handuk dan lari ke kamar mandi, menggunakan facial wash beraroma mint yang menyejukkan.
20 menit ia berendam dan membersihkan dirinya, dan kini sibuk memilih baju apa yang akan ia kenakan untuk kencan pertamanya, jujur saja ia tak pernah berhubungan dengan cowok manapun.
Sekarang di tempat tidurnya berjajar beberapa baju, dress maroon, jeans dan kaos putih pendek. Semua baju itu ia rasa tak cocok untuk dikenakan, Kyla kembali mencari baju di lemari yang lain.
Dan kini menemukan dress panjang berwarna navy, kalung mutiara kecil dan heels putih, dengan rambut yang dibiarkan terurai. Kyla kini sudah siap dengan pesona yang cantik di malam ini.
Dengan make-up natural dan balutas dress navy, ia kini sedang menunggu kak Fatih di dalam kamarnya. Dan kemudian terdengar suara klakson mobil dari luar rumah, aku membawa tas putih yang senada dengan heels dan jaket jeans yang aku kenakan.
Mungkin nanti akan pulang larut malam, fikirnya.
Saat aku baru saja membuka pintu rumah, kak Fatih terlihat berjalan ke arah ku dengan pakaian yang cukup rapi dan senada dengan dress yang aku kenakan.
Kak Fatih menghampiriku dengan senyuman yang selalu membuatku merasa gila sendiri, bagaimana tidak? Jantung ku mendadak berdegup segera kencang, mungkin jika angin sedang mengintip, ia akan mendengarnya.
"Assalamualaikum Ky."
"Waalaikumsalam Kak, mau masuk dulu?"
"Nggak perlu Ky, kita langsung pergi aja ya?"
"Yaudah Kak, ayo."
Kemudian kak Fatih menggandengku, perlu diperjelas lagi? Ia menuntunku hingga kearah mobil dan membukakan pintu untukku, hingga memutari mobil untuk menuju bangku kemudi.
Bertambah pula rasa penasaran ku padamu kak, batinku.
"Kamu cantik Ky sore ini."
"Kakak juga."
"Aku cantik juga Ky?" tanya kak Fatih dengan tertawa menengok ku.
"Bukan kak, ya masa kakak cantik si."
"Terus apa dong?"
"Kakak ...."
"Jangan buat penasaran deh Ky."
"Kakak keren," jawabku.
Dan kemudian aku memalingkan wajah, malu sekali melihat kak Fatih yang sekarang tertawa lebar mengejek ku.
Dan kemudian kak Fatih mengarahkan tangannya untuk membuat posisiku menjadi menghadapnya.
"Makasih Ky, semoga setelah ini aku bisa mendengar kalimat itu setiap hari," kata kak Fatih dengan senyum manisnya.
Senyum itu lagi! Yang membuat rona di pipi semakin memerah, andaikata senyuman itu sebuah matahari, mungkin aku sudah terbakar teriknya saat ini.
"Maksud kakak?"
"Tunggu saja setelah ini," jawabnya dengan seringai manis.
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, maka kini kita sudah ada di mall mewah, aku kira kak Fatih akan mengajak ku untuk makan atau apa.
"Gapapa kan Ky kita kesini?" tanya kak Fatih.
"Gapapa kok kak, udah lama juga aku nggak jalan-jalan."
Setelah memarkir mobilnya, kak Fatih bergegas membuka pintu untuk ku, poin bertambah.
Ketika memasuki halaman mall, suasana cukup santai daripada siang hari, dan banyak sekali pasangan yang mungkin sama seperti kami.
Eh, apa aku dan kak Fatih terlihat seperti sebuah pasangan? Batinku.
Dan kini banyak pasang mata yang mengamati kami, ada yang berbisik, melihat tanpa berkedip, bahkan ada yang sampai menjatuhkan minuman nya.
Ada-ada saja kelakuan warga +62 ini, apa coba yang mereka lihat dari aku dan kak Fatih? Apa karena pakaian yang kita kenakan hampir senada dan terlalu mencolok?
Kak Fatih mengajak ke toko buku, dan kali ini ia menggandengku!.
____________________________________
Bantu baca biar bisa sampai 1k readers dong 😊.
Kalau yang mau feedback langsung aja, sesama author harus saling mendukung kan ya?#Salamhangat,Nakia❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunting Breath (END)
أدب المراهقينKetika seluruh remaja merasakan nikmatnya dunia, bermain hingga tak kenal waktu. Disinilah hadir sosok Kyla yang akan menggapai semua impiannya, dengan kerja keras dan semangat dari laki-laki yang akan membimbingnya menjalani kehidupan di kota Palem...