Bagian 24 (fix it from the start)

4 2 1
                                    

Angin malam tiba-tiba menyeruak dalam tubuhku, membuat kepalaku pusing seketika dan pandanganku gelap, yang terakhir aku dengar adalah teriakan kak Fatih yang memanggil namaku dan beberapa orang yang mengerumuniku.

***

*Fatih POV.

Ini adalah malam yang sangat aku tunggu, untuk menyatakan perasaanku ke Kyla, sosok perempuan yang bisa membuatku jatuh hati saat pertama kali bertemu dan membuat hidupku gelisah jika tak mendengar suaranya.

Dan kini kita sudah memasuki golden egg sebuah restoran yang terkenal dengan konsep elegan dan memanjakan pengunjungnya dengan taman yang indah dan alunan lagu dari pemusik di ujung taman.

Terakhir aku ke tempat ini dengan Maya, mantan terakhir saat duduk di bangku SMA. Konsep yang cukup romantis hingga memutuskan untuk menyatakan perasaanku ke Kyla di tempat ini.

Tapi aku cukup kecewa, saat dengan susahnya aku menyewa taman dan pemusik di sana, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ia memutuskan untuk mengangkatnya.

Aku memilih untuk kembali duduk dan meninggalkan Kyla di taman sedang mengangkat telfonnya, entah dari siapa telfon itu hingga ia rela memotong acara yang aku buat.

Saat aku akan mengambil ponselku, terdengar suara teriakan yang berasal dari taman tersebut dan aku berlari menghampiri untuk mengecek kondisi disana.

"Kyla!"

Saat sampai disana ternyata Kyla pingsan dan aku buru-buru membawanya ke gazebo dekat sana, apa yang terjadi padanya?

*Fatih POV end.

Aku merasakan tubuhku sangat lemas, dan terdengar sayup suara kak Fatih yang terus berusaha membangunkanku, tapi apa daya? Untuk membuka mata pun aku tak bisa.

"Hey-hey bangun! Kamu kenapa ky?" seru kak Fatih.

"Aargh .... " Aku memegang kepalaku dan terasa sangat sakit, kini aku berada di pangkuan kak Fatih dan berusaha untuk bangkit.

"Pelan-pelan." ucapnya.

Ah, aku langsung tersadar mengenai kak Nabil, secepatnya aku cek ponsel dan pak Yanto sudah mengirimi nama rumah sakit tersebut.

Dan, tunggu. Ini di luar kota? Kenapa bisa kak Nabil ada di sana? Bukannya ia bilang sedang ada tugas dengan temannya.

"Kamu kenapa ky? Siapa yang telfon?"

"Kakak aku, kak Nabil. Dia ...," jawabku di sela isak tangis.

"Kenapa dia?" tanya kak Fatih khawatir.

Terlihat dari raut wajahnya kalau dia merasa bersalah telah meninggalkan ku tadi, dan kini kita sedang menuju rumah sakit tersebut.

Saat sebelumnya aku meminta pulang kerumah dulu untuk mengganti pakaian dan membawa beberapa barang.

"Udah Ky, jangan sedih. Ini udah jalan kehidupan keluarga kamu dari Tuhan."

"Tapi kak, kenapa semuanya terjadi secara tiba-tiba? Setelah papa dan mama yang nggak ada kabar sama sekali, dan kemudian helena juga telah pergi, sekarang kak Nabil. Lalu setelah ini apalagi?"

"Yang sabar ya Ky, aku selalu ada disini buat kamu," jawab kak Fatih seraya menghapus air mataku, dan kemudian menggenggam tanganku

"Kak, boleh aku minta sesuatu?"

"Iya Ky, ada apa?"

"Kakak jangan pernah pergi dari hidup Kyla, aku udah nggak punya siapa-siapa lagi sekarang," lanjutku dengan air mata yang tak kunjung henti.

"Iya Ky. Aku janji! Aku mau nemenin kamu selamanya," jawabnya dengan kembali menggenggam tanganku.

"Makasih kak."

"Iya sama-sama."

Kota yang akan kami tuju terletak cukup jauh dan membutuhkan waktu yang cukup lama, juga sekarang sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB.

"Kak, kita ke supermarket dulu yuk. Aku laper banget," ucapku sambil meremas perut bagian bawah.

"Kamu kenapa Ky?" ucapnya khawatir.

"Aku punya riwayat maag kak," jawabku lemas dan merubah posisiku jadi meringkuk dengan memeluk lutut.

"Kita makan dulu."

Setelah menemukan tempat makan, akhirnya kita turun dan memesan nasi goreng di tepi jalan dengan minum teh hangat.

"Maaf ya Ky, jadi makan disini."

"Gapapa kok kak, kan tadi aku udah bilang kalo makan di tempat seperti ini pun tak apa."

Saat selesai makan, aku melihat seseorang yang aku kenal dan tak jauh dari tempat kita makan. Ketika orang itu balik badan, aku berusaha lari dan menghampirinya.

____________________________________

Siapa si naruh bawang di sini :" dramatis banget ya kehidupan Kyla dan kira-kira siapa yang ditemui Kyla saat itu?

Jangan lupa vote, comment dan klik add a library untuk mengikuti kisah Kyla dan Fatih.

See you next chapter ❤

Hunting Breath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang