Bagian 18 (distance)

45 17 7
                                    

@kak Fatih
"Halo ky, sudah sampai rumah kan? Besok jam 5 sore aku jemput ya, dandan yang cantik. Aku mau ajak ke suatu tempat."

***
Setelah melihat pesan yang dikirimkan kak Fatih, aku hanya bisa tersenyum sembari menatap langit-langit kamar yang terdapat bintang glow in dark di sana.

Kemudian aku tertidur dan mulai hanyut dalam mimpi indah, dalam hamparan rumput yang hijau dan air danau yang begitu jernih, di tambah suara kicauan burung yang menemaniku duduk sendiri di sebuah taman.

***
Sinar matahari mulai menampakkan kedatangannya, menembus gorden berwarna putih yang sengaja di pilih oleh Kyla.

Hingga sang pemilik kamar pun terbangun, sedetik kemudian dia tersenyum menyadari bahwa kemarin dia telah menghabiskan waktu bersama kak Fatih.

Seseorang yang baru dia kenal, tetapi sudah berhasil mencuri hatinya dan sedikit membuatnya melupakan pria lain.

Kyla pun beranjak bangun untuk mandi, dan kemudian melanjutkan aktifitas yang sering ia lakukan, menulis.

Itulah kegiatan yang kini sedang dilakukan oleh gadis cantik tersebut, menulis sajak-sajaknya dalam sebuah buku ber-cover kepala kucing dengan background berwarna biru.

"Angin apa yang telah membawa mu kesini, wahai cinta
Sungguh tak elok bertamu tanpa permisi
Tapi tenang saja, kini sudah aku persilahkan masuk
Tapi jangan lupa untuk menutup pintu setelah memasuki ruang
Agar tak ada tamu yang masuk lagi
Untuk mengisi kekosongan di hati ini"

Sedikit penggalan dari apa yang ditulis Kyla, sudah tiga jam dia habiskan untuk menulis di atas buku tersebut, sembari mendengarkan lagu dari laptopnya.

Kemudian terdengar suara ketukan pintu, dan ternyata bi Sri yang telah membawakan makanan untuk ku. Dan kini sudah siang, saat pagi tadi aku hanya mengambil roti coklat dan susu hangat di dapur.

"Makasih bi," ucap ku.

"Sama-sama non. Non Nabil belum pulang ya?" tanya nya.

"Belum bi, mungkin masih di rumah temennya, katanya ada urusan gitu."

"Yasudah Non, dihabiskan ya makanan nya, bibi turun dulu."

"Iya Bi."

Menu kali ini adalah nasi goreng dengan beberapa makanan crispy, jus jeruk dan beberapa potong buah.

Menikmatinya dengan alunan lagu yang menenangkan, membuat suasana di sekitar semakin mendukung untuk berdiam diri lebih lama lagi, walaupun hanya sendiri dan sekedar membungkus kembali luka yang telah ditoreh oleh beberapa orang terdekat.

Setelah menyelesaikan makannya, Kyla pun beranjak ke dapur dan kemudian pergi ke taman belakang, mengamati setiap bunga yang kini sudah mulai layu. Bunga kesayangan milik kak Nabil.

Mungkin kalau ada waktu senggang aku akan mengisi kembali bunga di taman ini, dan menjadikannya lebih indah dan menarik, fikirnya.

Kyla kembali melangkah menuju kamar, mengambil laptop di meja belajarnya dan membaringkan dirinya di atas kasur berwarna putih tersebut, dan ia putuskan untuk melihat film yang belum ia tamatkan.

Satu film telah usai ia lihat, dan kini berganti dengan film yang lain, tetapi lihat sekarang. Siapa yang sedang menonton? Si pemilik atau yang dimiliki? Pasalnya sekarang Kyla sudah tertidur pulas dengan laptop yang sebelumnya ia letakkan di atas bantal disebelahnya.

____________________________________

Kyla lupa mungkin ya kalau ada janji sama kak Fatih, hingga tertidur nyenyak sekali, atau mungkin ia terlalu kenyang sampai-sampai untuk menyanggah matanya yang terbuka pun sulit.

See you next part, vote and comment jangan lupa. Jangan terbiasa jadi silent reader, karena setiap perbuatan akan ada balasannya bukan 😙

Follback/Feedback?, dm aja!

Hunting Breath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang