Bagian 20 (miss you)

21 8 5
                                    

Kak Fatih mengajak ke toko buku, dan kali ini ia menggandengku!

"Eh kak?"

Aku kaget dong melihat perlakuan kak Fatih kali ini, dan sukses membuat semua pasang mata kembali mengamati kami dan saling berbisik.

"Ada yang salah Ky?" tanya kak Fatih dengan seringai nya.

"Dilihat banyak orang kak, nggak enak."

"Gapapa Ky, mereka iri aja lihat cewek cantik kayak kamu."

"Ishh, apaan si kak."

Kak Fatih pun melanjutkan langkahnya dan tetap menggandengku, udah lama juga aku nggak hunting buku dan biasanya kak Nabil juga ikut menemani.

"Kamu mau cari buku Ky?"

"Mau lihat novel mungkin kak, stok bacaan udah habis juga."

"Yaudah ayo, kita lihat-lihat novel dulu."

Sore menjelang malam kali ini, kita habiskan dengan mencari novel, dan setelah mendapat novel yang aku cari, aku mengajak kak Fatih untuk membayarnya ke kasir.

"Udah nih kak, ayo."

"Cuma 3 aja Ky? Nggak mau sekalian?"

"Nggak deh kak, segini aja dulu."

Setelah sampai di kasir, ketika aku akan mengeluarkan uang untuk membayarnya tiba-tiba kak Fatih mendahului ku.

"Eh kak, ngapain?"

"Kelihatannya ngapain Ky?"

"Kan Kyla yang beli buku kak, kenapa kakak yang bayar?"

"Gapapa, sekali-sekali buat kamu."

Bertambah lagi rasa kagum ku, apa ini yang sering dilakuin sama kak Fatih ya ke cewek-cewek lain?

"Kamu perempuan pertama yang pernah jalan sama aku Ky."

Eh, kenapa kak Fatih bisa tau apa yang aku fikirin? Dukun bukan si?

"Dari tatapan kamu lihat aku udah ketahuan tuh, pasti ngiranya aneh-aneh nih."

Kak Fatih pun menggandeng ku lagi, kali ini untuk keluar toko buku, dan berhenti sejenak di samping toko.

"Kamu mau cari apa Ky? Selagi masih di area sini."

"Temenin cari baju ya kak?"

"Hm, boleh."

"Yaudah ayo kak."

Secara refleks aku menarik tangan kak Fatih, dan ternyata yang ditarik tak bergerak sedikit pun, dengan posisi kini aku berada di depan sedang menggandeng tangan kak Fatih.

Saat aku membalikkan badan untuk melihat ke belakang, kini giliran kak Fatih yang menarik tangan ku dengan senyum yang tak henti-henti nya ia tebar.

"Ih kakak bikin kaget aja, kirain ada apaan."

Sekarang giliran ku diam di tempat, dan kak Fatih menghadapku sembari mengerutkan dahinya.

"Katanya mau cari baju? Ayo Kyla."

"Yaudah ayo," jawab ku dengan cemberut.

Akhirnya kita melanjutkan langkah menuju toko baju yang letaknya tak jauh dari toko buku tadi.

"Udah dong Ky, jangan cemberut mulu. Cantiknya hilang loh nanti."

"Siapa yang cemberut, enggak kok," bantahku.

"Yaudah nih, mau cari baju apa?"

"Lihat kesitu deh kak."

Aku pun menunjuk deretan kaos yang bisa dikenakan di waktu santai, memilih beberapa dan memasukkan nya kedalam keranjang belanja.

"Sini, biar aku yang bawain keranjangnya,"

"Nah gitu dong kak," jawabku sambil menyunggingkan senyum.

"Senyum nih sekarang."

"Apaan sih kak, udah ah ayo ke sana."

Sekarang aku menuju kebagian dress, saat sibuk memilih kak Fatih memanggilku dan menunjukkan sebuah dress yang cantik.

"Ky, coba lihat ini deh. Pasti cocok untuk kamu."

Di tangan kak Fatih sekarang terdapat sebuah longdress merah jambu yang indah, dengan sedikit renda dibagian bawahnya, dan aku pun mengiyakan pilihan kak Fatih.

"Bagus kak, ini juga deh sekalian."

"Yaudah langsung ke kasir aja ya, atau mau cari apa lagi?"

"Mau cari sepatu si kak."

"Yaudah kamu cari dulu aja, aku tunggu di sebelah sana ya," jawabnya sambil menunjuk deretan topi.

"Iya kak."

Ternyata keranjang belanja tadi udah di bawa sama kak Fatih, dan diberikan ke pegawai yang ada di sana, dan kali ini aku sibuk memilih beberapa sepatu yang cocok untuk dipakai.

Saat hendak mengambil sepatu berwarna putih yang ada di tempat sedikit tinggi, ternyata ada yang hendak mengambil sepatu itu juga, dan ternyata ....

____________________________________

Sebagai readers yang baik, hendaknya kalian memberikan vote and comment, no SR.

Hunting Breath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang