"Eh ky, lo ada disini juga" tanya Tasya.
***
"Pertanyaan gue belum kalian jawab ya," tanya ku kembali.
"Emang kenapa kalau kita pada disini? Ada masalah?" timpal Sasa yang kemudian disela oleh Zaskia.
"Kita tadi nggak sengaja ketemu kok Ky, terus yaudah sekalian aja kesini, udah lama juga nggak makan es krim," jawab Zaskia .
"Tanpa ngajak gue gitu? Kok tumben si?" lanjut ku.
"Ya emang kita harus selalu ngajak lo? Enggak kan!" jawab Sasa.
"Eh lo ada masalah apa si sama gue?" tanya ku ke Sasa.
"Lo yang cari masalah Ky".
"Gue ngapain? Bukannya sejak kematian Helena kalian ngejauhin gue?"
"Lo yang jadi penyebab Helena mati ky!"
"Jaga omongan lo, bukannya kalian yang bawa Jenny ke sana tanpa sepengetahuan gue?"
"Soalnya gue udah muak sama lo Ky, pura-pura baik di hadapan kita padahal lo yang buat hidup Zaskia menderita."
"Maksud kalian apa?"
Suasana di kedai tersebut semakin panas akibat perdebatan ku dengan Sasa, entah apa yang ia maksud mengenai Zaskia, hingga kemudian ....
"Gara-gara bokap lo udah rebut nyokap Zaskia. Puas lo?"
"Maksud kalian apa deh? Gak ngerti gue."
Apa yang dimaksud Sasa barusan? Papa rebut Mama nya Zaskia? Ah, seketika kepala ku pusing dan kaki ku lemas. Hingga kuputuskan untuk pergi dari mereka.
"Terserah kalian, gue capek."
"Dasar pengecut," ucap Sasa dari kejauhan.
Apa yang dimaksud dari semua ucapan Sasa? Apa itu benar?
Hingga akhirnya aku putuskan untuk pergi ke taman, ku ambil headset dan memutar musik untuk menenangkan fikiran.
Setelah 30 menit di sana, terlihat sosok yang pernah aku temui, tapi entah itu siapa hingga akhirnya aku putuskan untuk menghampirinya.
"Eh kak Fatih?"
"Loh Kyla? Ngapain di sini."
"Lagi jalan aja kak, kalau kakak sendiri?"
"Nungguin keponakan itu, lagi main di sana," Sambil menunjuk anak perempuan yang mungkin berusia 10 tahun.
"Lucu sekali, itu keponakan kakak?"
"Iya, namanya Khayasa biasa dipanggil Yasa."
"Yasa, sini deh ada temen om ini," Fatih pun memanggil Yasa.
"Iyaa om," ucap anak perempuan itu sambil berlari.
Dan ketika menghampiri kita, Yasa pun jatuh akibat ada seorang anak kecil yang menabraknya.
Kemudian aku dan kak Fatih pun berlari menghampiri Yasa.
"Kamu gapapa Yas?" tanya kak Fatih.
"Gapapa kok om, cuma kaget aja," jawab Yasa.
Di sebelah ku terlihat anak kecil tadi, ia terlihat ketakutan sembari memandang Yasa, dan akhirnya aku ajak ia bicara.
"Hati-hati ya sayang kalau main," ucap ku ke anak kecil tadi.
"Ma...maaf tante, Geo nggak sengaja," jawab nya dengan menahan tangis.
"Gapapa kok, iya kan Yas?" Tanya ku ke Yasa.
"Iyaa, Yasa gapapa kok, kamu tenang aja ya," jawab Yasa.
"Kamu sendirian Geo?" tanya kak Fatih kemudian.
"Sama kakak, tapi masih beli air minum katanya," jawab Geo.
Tak lama ada seorang pria berlari dari arah belakang ku, dengan membawa air mineral, dan ternyata ....
------------😚-------😚-------😚-------------Vote and Comment ya, jangan kebiasaan jadi Silent Readers 😊.
See you next chapter 🤗.
Follback/Feedback?, Dm aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunting Breath (END)
Teen FictionKetika seluruh remaja merasakan nikmatnya dunia, bermain hingga tak kenal waktu. Disinilah hadir sosok Kyla yang akan menggapai semua impiannya, dengan kerja keras dan semangat dari laki-laki yang akan membimbingnya menjalani kehidupan di kota Palem...