Aku pun memutuskan untuk meninggalkan taman itu, tapi saat aku berdiri, kak Fatih menahan tangan ku dan kemudian ....
***
"Jangan ngambek dong Ky, rona pipi mu semakin terlihat jadinya," ucap kak Fatih.Dan sedetik kemudian dia tertawa terbahak-bahak di kursi taman sembari memegangi perutnya.
"Aih kak Fatih, malu tau."
"Becanda Ky, duduk sini dulu gih," ucapnya sambil menepuk kursi kosong disebelahnya.
"Kakak dari tadi godain Kyla mulu si," jawab ku.
Kemudian aku memutuskan untuk duduk di sebelah kak Fatih, suasana hari ini sangat cerah tapi entah mengapa banyak masalah yang terjadi di hari yang sama.
Bukan kah sudah cukup atas kepergian Helen? Masalah apa lagi yang akan aku hadapi di kemudian hari.
"Eh kok ngelamun si Ky? Ada apa?"
"Enggak kok kak, cuma lihat langit aja, cuacanya lagi bagus."
Hingga kemudian aku dan kak Fatih saling menengadah untuk melihat langit yang kian indah disertai awan yang begitu lembut.
"Om Yasa mau es krim," ucap Yasa.
"Es krim apa Yas?" jawab kak Fatih.
"Es krim di deket taman sana om, yang ada tempat mainnya juga."
"Kamu mau ikut Ky? Nggak maksa juga kok," ajak kak Fatih.
Mungkin bukan ide buruk untuk ikut dengan kak Fatih, lagi pula aku juga bosan di rumah, dan akhirnya ku putuskan untuk menerima ajakan kak Fatih.
"Boleh kak, lagian aku juga nggak ngapain-ngapain di rumah," jawab ku.
"Yaudah ayo, saya kebetulan bawa mobil," ajak kak Fatih.
"Nggak perlu kak, aku bawa mobil sendiri kok."
"Yaudah ikutin saya dari belakang aja ya Ky."
"Siap kak."
Kak Fatih pun berdiri dan mengajak Yasa untuk menuju mobil, begitu juga dengan aku.
"Kakak nggak ikut?" tanya Yasa saat aku akan membuka pintu mobil.
"Ikut kok sayaang, tapi kakak bawa mobil sendiri, apa kamu mau ikut kakak?" ajak ku.
"Om, Yasa ikut kakak cantik aja, boleh yaa?" Rengek Yasa.
"Udah sama om aja, nanti kamu repotin kak Kyla nantinya," larang kak Fatih.
"Gapapa kok kak, Yasa sama aku aja. Biar aku ada temennya di mobil," ucap ku.
"Yaudah Ky, titip Yasa ya," jawab kak Fatih.
Kemudian aku membantu Yasa untuk duduk di sebelah ku, aku putar musik ringan dan kemudian Yasa mulai bernyanyi kecil dan tertawa bersama.
Lucu sekali dia, masih kecil dan bahagia. Semoga kelak jika kamu sudah menjadi seorang wanita dewasa, dunia di sekitarmu belum hancur dan selalu di kelilingi oleh orang-orang yang berhati baik.
Hingga aku pun memulai obrolan kecil, hanya untuk mengusir rasa bosan dari alunan lagu yang terus mengisi keheningan di dalam mobil.
"Eh Yasa suka es krim rasa apa?"
"Suka rasa coklat, kalau kakak?"
"Rasa vanilla, sama yang di atasnya ada choco chips itu."
"Em, nama Kakak cantik siapa?"
"Nama ku Kyla, panggil kak Kyla aja ya, jangan panggil kakak cantik."
"Oke kak, kakak pacarnya om Fatih ya?"
Astaga, pertanyaan macam apa itu yang dilontarkan anak kecil seperti Yasa. Harus aku jawab apa ini, apa dia bisa mengerti penjelasan yang aku berikan?
"Bukan kok, cuma teman biasa aja. Lagipula kakak ini temannya Tante kamu loh."
Hingga akhirnya percakapan itu terhenti karena kak Fatih telah memberhentikan mobilnya tepat di kedai es krim yang aku kunjungi tadi, semoga aja Zaskia dan yang lainnya sudah pergi.
Meskipun aku belum tau apa yang di maksud dari perkataan mereka semua tadi, tapi ada sesuatu yang aneh dan harus aku selidiki saat sampai di rumah nanti.
"Udah sampai nih, ayo turun."
Kak Fatih pun berjalan meninggalkan mobilnya tadi, dan sekarang ia membuka kan pintu untuk ku, ah romantis sekali.
"Silahkan putri cantik," ucap nya.
"Ih apa si kak, please deh jangan aneh-aneh, ada Yasa itu di dalam," jawab ku
"Gapapa kok kak, emang kakak cantik," lanjut Yasa.
"Udah-udah kita turun aja yuk, katanya mau makan es krim."
Setelah membukakan pintu mobil untuk ku, kak Fatih pun berjalan mengitari mobil untuk membukakan pintu untuk Yasa, dan menggandeng tangan Yasa, hingga kemudian ....
____________________________________
See you next part, mungkin akan ada chapter yang menambah emosi kalian ketika membacanya 😅
Yang baru mampir ke cerita ku, jangan lupa vote ya di sebelah kiri bawah, dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar untuk memberi saran atau kritikan 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunting Breath (END)
Teen FictionKetika seluruh remaja merasakan nikmatnya dunia, bermain hingga tak kenal waktu. Disinilah hadir sosok Kyla yang akan menggapai semua impiannya, dengan kerja keras dan semangat dari laki-laki yang akan membimbingnya menjalani kehidupan di kota Palem...