BAB 13 | Lagi?

179 12 0
                                    

Saat ini kayla sedang berada di pekarangan rumah arga, Dia terkagum dengan rumah mewah tersebut. Rumah itu terdiri atas dua lantai dan memiliki kolam renang dibelakang rumahnya, juga taman yang sangat indah.

"Mau diluar?" tanya arga ketus melihat kayla yang tak henti-hentinya mengagumi rumah tersebut, padahal rumah arga dan kayla tidak jauh berbeda.

"Enggak" jawab kayla, dengan cepat dia menyusul arga masuk ke dalam.

"haii acha!" sapa kayla dan langsung duduk di sofa ruang tamu tersebut.

"Hai juga!" sapa acha balik tak lupa dengan senyumnya yang manis tersebut, Arga jengah melihat tingkah adiknya dan cewek pengganggu tersebur.

"Kak" panggil acha pelan, lalu kayla menoleh dan tersenyum.

"Iya boleh, mau kemana mumpung masih jam 7." Jawab kayla sambil tersenyum dan mengusap-usap puncak kepala acha.

"Beneran nih?!" tanya acha antusias, kayla menganggukkan kepalanya mantap, ia sudah menganggap acha sebagai adiknya. Maklum ia anak bungsu.

"Yeee! kak kayla emang kakak terpeka! Gak kayak yang situ!" pekik acha girang sembari menyindir arga, Arga yang sedang bermain ps pun menoleh dan menatap tajam sang adik.

"Gak gue anter!" Ancam arga, Yang membuat acha terkekeh sambil menjulurkan lidahnya.

"Biarin wlee! kan ada mang tatang!" Acha menyeringai dan menatap sang kakak remeh.

"Hmm" dehem arga meng-iyakan saja ucapan adiknya tersebut, mau bagaimanapun cewek selalu benar.

Kayla dan acha pun segera beranjak keluar, dan saat mereka meminta mang tatang mengantarnya. Rupanya mang tatang sedang sakit pinggang, maklum sudah tua.

"Yahh gimana nih kak?" tanya acha menghembuskan napasnya pelan.

"Mamang bisa anter kok non" Ucap mang tatang meyakinkan anak majikannya tersebut, Acha mendongak ragu ia lantas menggeleng dengan cepat.

"Mamang udah kedokter?" tanya kayla dengan nada khawatir, membuat mang tatang tersenyum. Walaupun mereka baru bertemu tapi rasanya sudah akrab sejak lama.

"Belum non" jujur mang tatang, membuat kayla menghembuskan napasnya kasar.

"Aduh mamang kok gak kedokter sih? ini kan bahaya!" ucap kayla khawatir.
"Udah ini duit untuk mamang, Besok harus kedokter!" paksa kayla sembari mengambil duit 1juta, membuat mang tatang membulatkan matanya.

"Tapi non ma---" ucapan mang tatang langsung dipotong cepat oleh kayla.

"Udah balikinnya kapan-kapan aja gpp" jawab kayla sembari tersenyum hangat, tindakan kayla tersebut membuat acha terkejut sekaligus kagum.

-semoga aja kak kayla jadi kakak ipar gue, amin ya allah(batin achaa sambil tersenyum)

"Minta antar kak arga aja deh" pasrah acha dengan raut wajah yang sebal, Ia yakin kakaknya yang satu ini pasti akan mengejeknya Habis-habisan.

"Iya terserah acha, Ayo masuk kedalam" ajak kayla, karena udara malam tidak bagus untuk acha.

"kak" panggil acha dengan nada manja, membuat arga menatapnya jengah. Adiknya yang satu ni memang menjengkelkan.

"G" ketus arga dingin, Acha berdecak lalu dengan cepat dia tersenyum manis kepada kakaknya tersebut. berharap arga luluh, namun arga bukanlah arga jika ia mudah luluh.

"Ihh kak Arga kok gitu" sebal acha dengan nada manjanya, Arga menatap acha dengan tatapan jijiknya.

"Yaudah kita pesen taks--"

"Gak, gue antar" potong arga cepat, membuat kayla tersenyum senang sambil melompat. Seperti anak kecil, begitu juga acha. Mereka berdua memang tidak ada bedanya, dua sejoli!

Saat ini arga sedang menyalakan mobilnya, Kayla dan acha bergegas duduk di belakang, membuat arga berdecak kesal.

"Gue bukan supir" tajam arga menusuk, acha yang peka pun menyuruh kayla duduk di depan, Kayla pun mengangguk dengan senang hati.

***
Saat diperjalanan, Suasananya sangat canggung dan sepi, kayla yang tak suka suasana seperti ini pun mulai meminta izin kepada arga, untuk menyalakan music di mobil tersebut. Arga yang tidak mau pusing pun mengiyakan saja.

Kayla pun bernyanyi merdu mengiringi lirik lagu tersebut, sesekali arga pun menoleh sebentar bisa dihitung o,1 detik mungkin.

mereka kini telah tiba di salah satu mall terbesar di kota mereka, Arga memarkirkan mobilnya.

"Gaa" panggil kayla pelan, arga menoleh dan hanya menaikkan alisnya seolah berkata "APA?"

kayla menunjuk acha yang sedang tertidur pulas, Arga menggeram kesal! mereka telah tiba di mall? tapi adiknya ini sudah tidur, padahal dari tadi dia yang ngotot ke mall. Entahlah ia ragu mengajak kayla ke mall, sedangkan kayla menatap arga dengan pupy-eyesnya yang terlihat sangat menggemaskan, Arga pun lantas mengangguk saja toh tidak apa-apa.

"Ayo!" girang kayla sambil menarik arga, seperti peliharaan! kayla tidak peduli dengan Arga. Yang ia inginkan saat ini adalah es krim! ya es krim.

"Argaa" panggil kayla

arga menoleh, entahlah kenapa firasatnya saat ini buruk sekali. "Apa?"ucapnya, kayla pun tersenyum sambil menunjuk stand es krim, membuat arga menghembuskan napasnya kasar.

"Iya, dikit!" peringat arga, kayla pun mengangguk senang dan langsung berlari saja ke stand penjual es krim tersebut.

beberapa menit kemudian, kayla pun kembali dengan sangat cepat. Anehnya di tangannya tidak ada es krim sama sekali, membuat arga mengernyitkan dahinya heran. Tidak mungkin gadis ini menghabisinya sekaligus.

"Uang" pinta kayla dengan polos, sambil menadahkan tangannya. Arga tersenyum tipis! sangat tipis.

"Ini" arga pun mengeluarkan dompetnya, dan mengambil uang berwarna merah, lalu memasukannya di kantong sakunya! membuat kayla heran? lalu arga mengeluarkan uang senilai 20.000 dan memberikan ke kayla. Kayla mengerucutkan bibirnya kesal, harapan membeli es krim yang banyak telah sirna.

"Bersyukur" dingin arga dan menyimpan dompetnya, membuat kayla mendengus.

"Iya iya" balas kayla dan dengan cepat mengacir ke stand es krim.

setelah selesai membeli es krim, kayla pun kembali ketempat semula mencari arga. Namun arga tidak ada membuat kayla cemas, sedangkan di sisi lain arga baru saja selesai dari toilet. Ia lupa mengabari kayla, dia pikir kayla telah dewasa pasti dia akan baik-baik saja. Tapi justru malah sebaliknya kayla seperti anak hilang mencari induknya, Kayla bisa langsung pulang tanpa memikirkan arga! tapi dia khawatir.

"arga ninggalin kayla ya" tanyanya lirih pada dirinya sendiri, kayla tiba-tiba kebelet lalu dia segera ke toilet namun saat dia sudah selesai. Pintu toilet tiba-tiba terkunci dari depan, Kayla pun menggedor-gedor pintu tersebut dengan keras hingga tangannya memerah!

"Argaaa" tangis kayla dan mengambil handphonenya, lalu segera mungkin menelepon arga! sialnya nomor arga tidak aktif.

"Arga, aku butuh kamu" tangis kayla kencang sambil terisak, Suasana mall sudah sepi jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"Hha gak ada yang bantuin kayla, arga mana peduli" kayla tertawa perih, sambil meringkuk ketakutan! kepalanya tiba-tiba pusing seperti ingin mengingat suatu hal! tapi dia tidak bisa.

Stay hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang