2. 저녁을 먹다 (Dinner)

1.5K 441 1K
                                    

Suara gelak tawa memenuhi seisi ruangan dalam sebuah apartemen. Apartemen tersebut terlihat ramai karena sedang di adakan acara makan malam bersama. Aroma sedap dari makanan pun membuat mereka tak sabar ingin segera mencicipi makanan yang akan di hidangkan.

Kim Seokjin, selaku orang yang memasak kini mulai menghidangkan Gogigui, yaitu makanan khas Korea yang dipanggang dengan gaya barbeque.

Selama ia memasak, tak hentinya lelaki berbahu lebar itu terus mengeluarkan lawakan recehnya kepada teman-temannya.

Tidak seluruh penghuni apartemen yang ada disini hanya Seokjin, Namjoon, Yoongi, Hoseok, dan Jimin. Sisanya merupakan pasangan yang sudah menikah, jika jam segini biasanya mereka masih bekerja.

"Min Yoongi-ssi, apa kau tahu kenapa jerapah lehernya panjang?" Untuk kesian kalinya Seokjin mengoceh dengan pertanyaan anehnya.

"Hyung-nim, apa kau tahu kenapa bahumu lebar?" bukannya menjawab, yoongi malah balik bertanya.

Seokjin nampak berfikir kemudian menjawab, "Aku tidak tahu, tapi aku bangga dengan bahu lebarku ini, hehe. Sangat cocok untuk dijadikan sandaran."

"Sandaran untuk siapa, Hyung?" SahutJimin menanggapi.

"Tentu saja bukan untukmu,"

Hoseok yang mendengar penuturan Jin langsung membuat ekspresi seakan ingin muntah, "Lebih baik bersandar pada tembok dari pada bahu Jin hyung."

"Itu adalah ciri-ciri orang yang kesepian," celetuk Yoongi.

Sepertinya mereka melupakan persoalan Jerapah. Dan jika terus dibiarkan,pembicaraan ini akan semakin ngawur. Maka dari itu, Namjoon yang untungnya masih waras untuk tidak mengikuti pembicaraan merekapun langsung buka suara, "Jika kalian terus mengoceh makanan ini akan segera dingin."

Jin langsung menimpali, "Betul juga, sesuatu yang dingin tentu saja tidak enak kecuali eskrim dan es teh."

Mereka pun mulai makan dengan lahap dan obrolan pun mengalir dengan hangat agar suasana tidak sepi. Dengan adanya Seokjin dan Hoseok sudah dapat dipastikan suasana akan selalu ramai.

"Jimin-ssi, makanlah yang banyak agar kau cepat tinggi." ucap Hoseok.

Belum sempat Jimin menjawab candaan Hoseok yang dituju kepadanya, Yoongi malah memotong dengan wajah datarnya.

"Kau juga, makanlah yang banyak dan berhenti mengoceh."

Seketika Namjoon, Seokjin, dan Jimin tertawa. Mereka tertawa karena Yoongi selalu berhasil membuat Hoseok bungkam dengan jawabannya.Ditambah lagi dengan pembawaannya yang lempeng.

Diantara mereka, Jin lah yang tertawa paling ngakak, belum lagi suara tawanya yang mirip ringkikan kuda.

🍋🍋🍋

Hyerin sedang berbaring di atas kasur empuk miliknya. Senyum di wajah gadis itu tak juga pudar. Sedari tadi ia tak henti-hentinya menatap cincin yang kini bertengger indah di jari manisnya.

Hyerin sangat menyukai pemberian Jimin yang satu ini. Ia tak pernah menyangka bahwa Jimin akan membelikannya cincin karena ia tahu Jimin hidup serba berkecukupan, namun pria itu membelikan Hyerin cincin. Mungkin saja ia baru mendapat gaji, fikir Hyerin.

Suara dering ponsel mengalihkan perhatiannya, lantas Hyerin bangun dari tidurnya lalu meraih ponsel yang terletak di atas nakas.

Hyerin melihat notifikasi pesan dari seseorang, siapa lagi kalau bukan Jimin. Lagi, gadis itu merasakan debaran kuat.

Jimin : Hyerin-ah, kau sedang apa? Jangan lupa makan.

Hyerin tersenyum senang, sungguh perhatian sekecil apapun yang diberikan Jimin kepadanya mampu membuat gadis itu senang dan jantungnya selalu berdetak dua kali lebih cepat.

Lantas ia mengetikkan balasan pesan untuk Jimin.

Hyerin : Aku sedang tiduran, sebentar lagi aku makan.

Hyerin baru ingat jika malam ini Eommanya lembur di kantor, sedangkan Appanya berada di luar negeri. Dan ia sendiri tidak bisa memasak, seharusnya ketika pulang dari kampus tadi ia membeli makanan.

Hyerin melirik jam di ponselnya. Ternyata masih jam 8. Ia berniat membeli makan malam sekarang. Lantas gadis itu turun dari kasur, ia mengambil mantelnya lalu memakainya, pada malam hari kota Seoul sangatlah dingin.

Ting tong!

Suara dari bel pintu rumahnya berbunyi. Hyerin menebak sekiranya siapa tamu yang datang malam-malam begini. Apakah Jimin? Dan pria itu berniat mengantarkannya makanan? Hyerin sampai tersenyum sendiri membayangkannya.

Gadis itu pun keluar dari kamarnya lalu berjalan menuruni anak tangga untuk sampai di lantai satu. Ketika ia membuka pintu, bukan wajah Jimin yang ia dapati, melainkan wajah tampan seorang lelaki muda seumuran Jimin.

Kim Taehyung.

Taehyung merupakan anak dari pasangan Kim Seo Jun dan Sang Hee. Kedua orangtuanya berteman baik dengan orangtua Hyerin.

"Oppa, ada apa kau kemari?" tanya Hyerin.

"Aku membelikanmu makanan, aku tahu kau pasti belum makan. Bagaimana kalau kita makan bersama?"

Hyerin sempat melongo mendengar jawaban dari Taehyung, namun dengan cepat gadis itu merubah raut wajahnya menjadi normal kembali.

"Oh iya, kalau begitu silahkan masuk." Hyerin mempersilahkan lelaki itu untuk masuk.

Taehyung mengangguk, lalu mengikuti langkah Hyerin menuju ruang tamu.

Kini gadis itu duduk berhadapan dengan Taehyung. Taehyung mengeluarkan dua bungkus makanan, ia memberikan satu bungkus ke hadapan Hyerin.

Mereka membuka bungkusan makanan masing-masing. Seketika aroma sedap menyeruak dari makanan tersebut.

Taehyung membeli dua bungkus Jjajangmyeon. Makanan tersebut merupakan favorit Taehyung.

"Apa kau suka?" tanya Taehyung.

Hyerin mengangguk, "Aku suka."

Taehyung tersenyum, merasa senang jika gadis itu menyukai makanan pemberiannya.

Mereka pun makan dengan khidmat tanpa adanya obrolan. Ntahlah, keduanya merasa canggung.

Suara dering ponsel menghentikan aktifitas makan keduanya. Hyerin dan Taehyung menatap notifikasi yang tertera di ponsel milik Hyerin.

Jimin : Apa kau sudah makan? Jika sudah, kau jangan tidur terlalu malam.

Ponselnya kembali bergetar, ada satu pesan lagi yang menyusul.

Jimin : Good night 💙

Hyerin tidak langsung membalas, ia biarkan pesan tersebut dan ia akan membalasnya ketika Taehyung sudah pulang nanti.

Untuk pertama kalinya Taehyung mengajak Hyerin makan malam, di rumah gadis itu pula. Jujur saja Hyerin merasa canggung karena ia tidak terlalu dekat dengan Taehyung walaupun mereka sering bertemu, apalagi diacara pertemuan antar sesama pemilik perusahaan, Taehyung selalu hadir dengan kedua orangtuanya. Dan yang ia tahu, posisi Taehyung masih menjadi General Manager.

•••

To be continue.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang