Gadis itu berjalan menyusuri trotoar, sore ini langit begitu cerah, secerah hatinya. Langkahnya membawa ia menuju tempat yang selalu di kunjungi ketika pulang dari kampus.
Kookie cafe, tentu saja. Ia tak sabar ingin cepat-cepat sampai disana dan bertemu Jimin.
Hyerin memasuki cafe tersebut, dan suara denting dari bel pintu utama selalu menyambutnya.
"Pujaan hati mu datang, hyung." ucap Jungkook kepada Jimin. Jimin sedang mengantarkan makanan kepada meja nomor 13.
Jimin yang juga mendengar suara berdenting dari bel pintu utama pun ikut menoleh. Lalu tersenyum mendapati Hyerin yang kini melangkah masuk.
Hyerin memilih tempat di pojok agar dekat dengan jendela.
"Apakah Noona ingin memesan sesuatu?" ucap Jungkook yang menghampiri gadis itu.
Jungkook tahu betul, jika Hyerin ke sini itu artinya delapan puluh persen ingin bertemu Jimin, dan sisanya hanya ingin makan-minum atau nongkrong.
"Aku mencari Jimin oppa, di mana dia?"
"Aku disini." Bukan Jungkook yang menjawab, melainkan lelaki imut yang kini tengah menghampiri keduanya.
Jimin selalu tampan dengan seragam khas pelayan di cafe ini, dan Hyerin suka itu.
"Jungkook-ah, bolehkah aku meminjam Jimin oppa sebentar?" pinta Hyerin.
Tentu saja Jungkook tak bisa menolak, jadi ia mengiyakan permintaan Hyerin. Pada akhirnya, Jungkook pun pergi, membiarkan sepasang kekasih itu untuk mengobrol berdua.
"Oppa, ada yang ingin aku bicarakan. Ini serius sekali." ucap gadis itu membuat raut wajah seserius mungkin.
"Apa itu?" tanya Jimin penasaran.
"Hari ini Eomma pergi ke Jepang untuk urusan bisnisnya, dan Eomma bilang akan tinggal disana selama seminggu."
"Lalu?"
"Dan aku di rumah sendirian. Oppa, apa kau tahu? Aku takut dengan hantu." raut wajah gadis itu menjadi sedih.
"Aku tahu, jadi intinya aku harus bagaimana?"
"Aku ingin menginap di apartemen mu." ucap Hyerin dengan sungguh-sungguh.
Jimin membulatkan matanya, kenapa Hyerin mengajukan permintaan itu dengan mudahnya? Bukannya apa-apa, jika gadis itu menginap di apartemennya, otomatis nanti disana hanya akan ada mereka berdua. Dan itu sangat bahaya sekali, mengingat Jimin pria dewasa dan juga normal.
"Kau.. serius?" tanya Jimin masih ragu.
"Aku serius, oppa. Kau kan tahu, aku sangat takut dengan hantu. Apa kau tidak kasihan pada ku?"
"Eh? Bukan begitu, maksud ku--" Belum sempat Jimin selesai berucap, Hyerin langsung memotongnya.
"Oppa tidak suka ya kalau aku menginap di apartemen mu?" Hyerin merubah raut wajahnya menjadi sedih kembali.
"Suka!" seru Jimin dengan refleks.
Aish! Mulut sialan! Rutuknya.
Hyerin berbinar, mendapati jawaban Jimin yang kelewat semangat.
"Jadi, aku boleh menginap di apartemen mu?" tanya Hyerin lagi kini wajah gadis itu mulai berseri.
"Bo-boleh."
🍇🍇🍇
Hari ini Jimin tidak di antar pulang oleh Jungkook, karna Hyerin mengajaknya menggunakan angkutan umum. Sebelum menuju apartemen Jimin, mereka lebih dulu pergi ke rumah Hyerin untuk mengambil pakaian gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fiksi PenggemarPertunangannya dengan Taehyung membuat Hyerin mau tak mau harus melepas Jimin, kekasihnya. Taehyung mencintai Hyerin, ia akan melakukan apapun untuk membuat hati gadis itu luluh. Namun semuanya berubah ketika Hyerin mencoba untuk mencintai Taehyung...