◆CINTA YANG BEDA◆
Pagi ini jenie dan lisa sedang ada di depan kelas dengan tatapannya yang menatap ke arah dimana hanbin sedang bermain basket, membuat jenie tersenyum dengan hayalannya. Lalu hanbin melambaikan tangannya dan dengan cepat jenie tersenyum lalu ikut melambaikan tangannya ke arah hanbin, membuat hanbin bingung lalu menyenggol bahu donghyuk.
"Itu si jenie ngapain" ucap hanbin.
"Kan lo sendiri yang ngode" ucapan donghyuk membuat hanbin bingung, maksudnya apa yang donghyuk katakan, padahal hanbin melambaikan tangannya ke arah lisa yang ada di samping jenie.
Dirasanya ada bu guru lalu lisa mengajak jenie untuk masuk ke kelas. Pelajaran pun dimulai dengan jenie yang masih tersenyum.
"Lo mau dihukum lagi" bisik lisa.
"Ehh iya lupa" ucap jenie lalu menatap bu guru.
Hanbin dan donghyuk sedang ada di kantin, bahkan tatapan hanbin menatap ke arah sekelilingnya membuat donghyuk bingung.
"Lo nyari siapa?" tanya donghyuk.
"Ah nggak ko" ucap hanbin tersenyum.
Dilihatnya jenie dan lisa berjalan, senyuman dibibir hanbin terpancar saat melirik ke arah lisa.
"Cantiknya" ucap hanbin.
"Siapa bin?" tanya donghyuk dengan menatap ke arah dimana hanbin menatap seseorang.
"Oh jenie, dia emang cantik" ucap donghyuk dengan menepuk pundak hanbin.
Hanbin mengerutkan dahinya, bukan jenie yang hanbin maksud namun lisa.
"Maksud gue bukan jen...." ucapan hanbin terpotong.
"Lisa jenie sini" teriak donghyuk dengan melambaikan tangannya.
Jenie dan lisa duduk bersampingan dengan lisa yang berhadapan dengan hanbin, bahkan lisa menatap hanbin dengan senyumannya itu.
"Bin, lo udah pesen makanan?" tanya jenie lalu hanbin menggeleng.
"Jen, sekalian sama gue aja yu pesen makanan" ajak donghyuk lalu jenie menganggukan kepalanya.
"Lo mau makan apa lis?" tanya donghyuk.
"Samain aja" ucap lisa lalu donghyuk dan jenie pergi.
Kini hanya ada hanbin dan lisa di meja, hanbin tersenyum dengan pipinya yang di sandarkan pada tangannya dan tatapannya yang menatap lisa.
"Lisa lo makin cantik aja deh" goda hanbin.
"Apaan sih lo, emang gue cantik kalee" ucap lisa santai dengan memainkan ponselnya.
"Nanti malem free ga?" ucapan hanbin membuat lisa menatap ke arahnya.
"Maksud gue, lo mau ga jalan sama gue gitu" jelas hanbin.
"Apaan sih lo gaje banget" ucap lisa malas.
Lalu jenie dan donghyuk kembali dengan nampan di masing masing tangannya.
"Ini buat lo bin" ucap jenie dengan menyimpan makanan di atas meja.
"Thankyou" ucap hanbin.
"Lis, gue sengaja pesen yang original karna lo ga suka makanan pedeskan" ucap donghyuk lalu lisa tersenyum.
"Perhatian banget sih lo" ucap lisa tersenyum.
"Ciee cieee, kenapa ga pacaran aja sih kalian" ucapan jenie membuat hanbin tersedak dengan makanannya.
Dan dengan cepat jenie menyodorkan minuman ke arah hanbin.
"Hati-hati bin" ucap jenie.
Sedangkan lisa dan donghyuk saling bertatapan dengan memainkan alisnya.
"Ngapa lo bin?" tanya donghyuk.
"Iya aneh banget lu" ucap lisa.
"Makanannya pedes banget gila" ucap hanbin dengan ekspresinya.
"Ehh maaf, gue pesenin lo makanan yang pedes" ucap jenie dengan menundukan kepalanya.
"Gpp ko jen, santai aja" ucap hanbin dengan memegang tangan jenie.
Dag dig dug nya jatung jenie saat ini, namun tiba tiba perut jenie merasa sakit bahkan mules.
"Awww,, perut gue" ucap jenie dengan memegang perutnya.
"Kenapa jen, apa gara-gara makanan ini?" tanya lisa.
"Lo sakit perut kayaknya gara-gara makanan semalem deh" ucap hanbin menatap jenie.
"Gue ke toilet dulu ya" ucap jenie lalu pergi.
Hanbin merasa bersalah jenie sakit perut karna ulahnya, kenapa hanbin tidak melarang jenie untuk tidak makan yang pedas malam itu.
Suara bel berbunyi, semua murid masuk ke kelas namun tidak dengan jenie yang masih nongkrong di wc, bahkan jenie beberapa kali bolak balik wc karna rasa mulesnya yang sangat dahsyat, hanbin pun melihat jenie yang bolak balik melewati kelasnya dengan sedikit berlari dan memegang perutnya.
"Ko gue ngerasa bersalah liat jenie" ucap hanbin pelan.
Lisa dan jenie sedang berjalan dengan lisa yang memapah jenie, karna rasanya badan jenie lemas setelah bolak balik ke wc, lalu mereka berdua masuk kedalam mobil dengan lisa yang menjalankankannya, hanbin menatap dari kejauhan bahkan semakin merasa bersalah melihat jenie kesakitan seperti itu. Dan tak menunggu lama sesampainya di rumah lalu jenie masuk dan memilih pergi ke kamarnya.
"Tante, perut jenie mules, tadi aja bulak balik wc hampir 4 kali" ucap lisa yang sedang ada di dapur dengan mamah jenie.
"Yaudah nanti malam ke dokter ya, sekarang tante mau ngambil air hangat untuk jenie" ucap mamah lalu lisa mengangguk.
Night🌃
Waktu menunjukan pukul 20:00 malam, mamah dan lisa sudah memeriksa jenie dari dokter, dan saat ini mereka sudah pulang, bahkan tak hentinya mamah mengomeli jenie bagimana mamah tidak kesal lambung jenie itu sedikit bermasalah tapi masih saja mau makan makanan yang pedas.
"Sekarang kamu tidur, mamah mau ngambil bubur dulu" ucap mamah lalu lisa memapah jenie masuk ke kamarnya.
Jenie tiduran bahkan perutnya masih merasa sakit di tambah dengan badannya yang sangat lemes.
"Lo sih ngeyel banget kalo di kasih tau, perut lo itu gampang sakit jenie" ucap lisa yang duduk di kasur jenie.
"Iya iya jangan ngomel trus ah kuping gue sakit" ucap jenie dengan memiringkan badannya dan membelakangi lisa.
"Dikasih tau malah gitu" ucap lisa kesal.
Lisa memilih keluar dari kamar jenie, lalu mamah masuk dengan membawa bubur dan air minum di tangannya.
"Makan dulu ya jen" ucap mamah dengan mengusap pipi jenie.
"Apa masih sakit?" tanya mamah lalu jenie mengangguk.
"Mamah udah ngasih tau kamu loh beberapa kali jangan makan yang pedes tapi kamu ga pernah dengerin ucapan mamah" ucapnya dengan menyuapi jenie.
"Iya mah" ucap jenie dengan menundukan kepalanya.
"Mamah udah ngasih tau papah, katanya kamu harus istirahat dulu jangan sekolah ya" ucap mamah.
"Papah kapan pulang?" tanya jenie menatap mamahnya.
"Belum tau, papah kan sibuk kamu jangan manja biasakan mandiri ya" ucap mamah dengan mengusap rambut jenie.
Lalu jenie mengangguk paham, jenie memikirkan hanbin saat ini bahkan jenie sakit gara-gara hanbin., ya walaupun bukan sepenuhnya kesalahan dari hanbin. Namun rasanya jenie butuh oksigen dengan menatap wajah hanbin contohnya.
"Hanbin tau ga sih kalo gue sakit" batin jenie.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta yang beda✔ JENBIN
RomanceAda kalanya sebuah harapan dipatahkan dalam sedetik💔 jenie mencintai hanbin tapi bagaimana jika hanbin yang menyukai lisa sepupu dari jenie? ⇨END⇦