8

344 29 1
                                    

       

        ◆CINTA YANG BEDA◆









Malam ini hanbin sedang memainkan gitarnya dengan sedikit menyanyikan lagu, namun tiba-tiba pikirannya pokus pada jenie.

"Aaaarghh kenapa harus mikirin jenie" ucap hanbin kesal.

Ketukan pintu terdengar, lalu hanbin memilih untuk membuka pintu.

"Mamah, ada apa?" tanya hanbin.

"Kata ayah makan, ayo" ajak mamah lalu hanbin mengangguk.

Dan saat ini hanbin berjalan dengan mengikuti mamahnya dari belakang.

"Hanbin, bagaimana dengan sekolah mu?" tanya ayah.

"Baik yah" jawab hanbin singkat.

"Baguslah kalo begitu" ucap ayah melanjutkan kembali makannya.

  Keluarga hanbin memang cuek. Bahkan hanbin tidak suka dengan makan malam bersama seperti ini, perkumpulan keluarga membuat hanbin malas dan dirasanya sudah kenyang lalu hanbin kembali ke kamarnya.

Morning🌞

    Mamah mengetuk pintu kamar jenie dan saat pintu terbuka dilihatnya jenie masih tertidur membuat mamah menggeleng dengan sikap anaknya ini, lalu mamah memilih membangunkan jenie dan menarik kaki jenie dengan terpaksa, membuat jenie terbangun dan mengomeli mamahnya.

"Mamah ga mau tau ya, 10 menit mamah sama lisa tunggu kamu di bawah" ucap mamah lalu pergi.

  Jenie mengoceh dengan mengikuti nada bicara mamahnya itu dengan nada mengejek.

Mamah dan lisa sedang menunggu jenie di dalam mobil, bahkan mamah menatap malas melihat ke arah jam di tangannya.

"Satu ,, dua,, tiga " ucap mamah lalu jenie datang dengan ngos ngosannya dan duduk di kursi belakang.

"Salah siapa bangunnya telat" ucap mamah lalu menjalankan mobil.

  Dan sesampainya di depan sekolah lalu lisa turun dari mobil bersamaan dengan jenie, namun mamah memberikan kotak kecil ke arah jenie lengkap dengan botol minumnya.

"Sayang ini sarapan kamu, jangan lupa makan" ucap mamah lalu jenie mengambilnya.

   Jenie dan lisa menatap kepergian mobil mamahnya, lalu jenie membuang nafasnya kasar lalu melirik ke arah lisa.

"Ayo jen, nanti telat lagi" ajak lisa dengan menarik tangan jenie.

Sesampainya di kelas, semua murid sudah duduk di masing masing bangkunya, bahkan ada yang bilang jika pak guru hari ini absen untuk mengajar, sontak membuat semua murid senang. Lalu jenie memilih makan saja, dan dilihatnya hanbin dan donghyuk datang lalu duduk di depan jenie.

"Lo baru makan?" tanya hanbin lalu jenie mengangguk.

"Lo kan punya lambung jadi jangan telat lah makannya" ucap hanbin menatap jenie.

"Ini gara-gara jenie yang telat bangun jadi gini deh" jawab lisa yang ada di samping jenie.

"Sini biar gue yang suapin" ucapan hanbin membuat jenie menatap ke arahnya.

"Iya biar gue yang suapin ya, dan sebenernya gue juga belum makan sih" ucap hanbin cemberut.

"Yaudah buka mulut lo" ucap jenie dengan menyodorkan sedok ke arah hanbin lalu hanbin tersenyum dan membuka mulutnya.

"Gimana enak ga?" tanya jenie menatap hanbin.

"Ini adalah nasi goreng yang paling enak sedunia" ucap hanbin dengan makanan di mulutnya.

"Yeee lu mah modus mulu sama cewe" ucap donghyuk malas.

  Jenie senang hanbin bersikap seperti itu, lalu donghyuk dan hanbin kembali ke kelas karna ada bu guru yang datang ke kelasnya.

Jenie dan lisa berjalan menuju kantin, karna bel istirahat berbunyi lima menit yang lalu, taeyong sedikit berlari dan menyamakan jalan di samping jenie.

"Gue iku kalian ya" ucap taeyong lalu jenie dan lisa mengangguk bersamaan.

Dilihatnya hanbin dan donghyuk menatap ke arah jenie dan lisa yang berjalan mendekat ke arah mereka, namun hanbin sedikit di kejutkan dengan tayong yang ada di samping jenie.

"Udah pesen makanan?" tanya lisa.

"Belum" jawab donghyuk.

"Ayo jen kita pesen makanan" ucap lisa lalu jenie memgangguk.

   Saat jenie dan lisa pergi memesan makanan, tatapan hanbin pokus pada taeyong yang duduk di depannya, bahkan dengan polosnya taeyong biasa saja saat mendapat tatapan tajam dari hanbin. Lisa dan jenie kembali dengan membawa makanan di masing masing tangannya dan di simpan di atas meja. Jenie duduk di samping taeyong sedangkan lisa duduk di samping kiri jenie. Dan itu membuat hanbin sedikit kesal menatap ke arah jenie dan taeyong bersamaan.

"Bukannya lo pacar si jihyo" ucap hanbin tanpa menatap taeyong.

"Ehemm,, gue udah putus lama sama dia" ucap taeyong menatap hanbin.

"Tapi sekarang kan ada jenie" ucap taeyong dengan menatap kearah sampingnya dan memainkan alisnya dengan tersenyum, sedangkan jenie tersenyum malu malu.

  Hanbin tidak suka dengan melihat taeyong sepertinya menyukai jenie.

"Jen nanti pulang bareng gue ya" ajak hanbin.

"Ga bisa, nyokap gue jemput" ucap jenie tersenyum.

Suara bel berbunyi, lalu semuanya masuk ke kelas kecuali lisa yang ada di perpustakaan untuk mengambil buku sejarah, dilihatnya hanbin mengikuti lisa membuatnya sedikit aneh, lalu lisa memilih kembali ke kelas dan akan meninggalkan hanbin namun tiba-tiba hanbin menarik tangannya sampai lisa berada dekat di depan hanbin, membuatnya sedikit bingung apa lagi tatapan hanbin yang tajam.

"Hanbin, apaan sih" ucap lisa dengan sedikit mendorong badan hanbin.

"Ada yang mau gue kasih tau sama lo" ucap hanbin menatap lisa dengan tangannya yang memegang lisa.

"Jangan aneh aneh deh bin, lo kayak ngomong sama siapa aja" ucap lisa santai menatap hanbin.

   Hanbin melengkahkan kakinya dan mendekat ke arah lisa dengan memegang kedua tangan lisa, perlakuan hanbin membuat lisa menatap bingung.

"Lo mau ngomong apa bin? Ngomong aja" ucap lisa.

"Gue suka sama lo" ucapan hanbin membuat lisa terkejut bahkan dengan cepat lisa melepaskan tangannya dari tangan hanbin lalu melangkah kebelakang karna tidak percaya.

"Lisa gue suka sama lo udah lama" ucap hanbin menatap lisa.

"Ngga mungkin bin" ucap lisa tak percaya.

"Tapi gue serius lisa, gue suka sama lo lis kenapa lo ga pernah percaya sama gue sih" ucap hanbin.

"Kita ini temen bin, gue ga mau kita dekat tapi salah satu dari persahabatan kita ada yang ga suka, jadi gue mohon lo hilangin perasaan lo tentang gue oke, lo pahamkan bin" ucap lisa dengan menepuk pundak hanbin lalu pergi.

   Sedangkan hanbin hanya menatap kepergian lisa dengan diam dan tidak menyangka apa yang lisa katakan padanya. Apakah ini sebuah penolakan, tapi apa alasanan lisa nolak hanbin! Sama sekali tidak masuk akal, hanbin sangat sakit hatinya bahkan tidak tau harus bagaimana saat ini.

cinta yang beda✔ JENBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang