◆CINTA YANG BEDA◆
Hanbin sedang bersama nayeon diparkiran, dilihatnya jenie dan taeyong datang dan berjalan ke arahnya.
"Ayo jen kita pulang" ucap taeyong saat melihat jenie melihat ke arah hanbin.
Entah kenapa hanbin sangat tidak suka melihat jenie dan taeyong dekat seperti itu. Nayeon tidak suka melihat hanbin yang tak melepaskan penglihatannya dari jenie.
"Jadi ga nganterin gue pulang" ucap nayeon.
"Ehh iya ayo" ucap hanbin.
Sesampainya di rumah lalu jenie turun dari mobil taeyong dan masuk ke rumahnya, dan saat pintu terbuka jenie dikejutkan dengan kehadiran papahnya yang sedang duduk di kursi, jenie berlari dan memeluk papahnya dari belakang.
"Papah pulang ga bilang bilang sih" ucap jenie.
"Sayang, kamu sudah pulang" ucap papah dengan mengusap rambut jenie.
"Sini duduk" ucap papah dengan menepuk kursi di sampingnya.
"Papah disini lama kan?" tanya jenie.
"Papah hanya seminggu disini, karna rasanya badan papah sakit" ucap papah jenie.
"Jadi papah pulang cuma sebentar, kapan papah mikirin jenie sama mamah disini tanpa papah" ucap jenie cemberut.
"Iya papah paham kamu pasti marah sama papah" ucap papah tersenyum.
"Aku mau jalan jalan, ayo ajak aku pergi pah" ucap jenie dengan manjanya.
"Kamu mau kemana?" tanya papah.
"Aku mau pergi dan aku mau menghabiskan waktu ku bersama papah dan mamah" ucap jenie tersenyum.
"Pergi kemana jenie?" tanya mamah yang tiba tiba datang.
"Aku mau kita menginap di villa punya mamah" ucap jenie.
Sedangkan mamah dan papah saling bertatapan.
"Ayolah, papah disini cuma seminggu kan, aku mau kita liburan" ucap jenie yang merajuk.
"Bagaimana dengan sekolah mu?" tanya mamah.
"Aku bisa libur hanya beberapa hari, ayolah" ucap jenie lagi dengan nada memohon.
"Baiklah kita berangkat sekarang" ajak papah.
Jenie senang lalu berlari ke kamarnya untuk membereskan barang barangnya, sedangkan mamah dan papah saling bertatapan dengan menggelengkan kepalanya.
Tok tok tok✊
Lisa mengetuk pintu kamar jenie lalu masuk dan dilihatnya jenie sedang merapihkan baju bajunya kedalam koper membuat lisa bingung.
"Mau kemana jen?" tanya lisa.
"Gue mau liburan ke villa, sekarang lo beresin barang barang lo juga ayo cepet" ucap jenie.
"Ke villa? Jen kita kan sekolah gimana kalo bu guru marah" ucap lisa.
"Kita bisa ijin untuk beberapa hari" jawab jenie yang sibuk dengan pakaiannya.
"Gue ga ikut ah" ucapan lisa membuat jenie menatap ke arahnya.
"Ga ikut? Trus lo disini mau sama siapa?" tanya jenie.
"Kalian liburan aja bertiga, gue mau sekolah jen, pasti disana kalian lama kan" ucap lisa.
"Yaudah kalo lo ga mau ikut, hati hati ya dirumah ini banyak hantu" ucap jenie yang kembali merapihkan pakaiannya.
"Gue ga takut" ucap lisa.
Niatnya ingin menakut nakutin lisa namun lisa sama sekali ga takut, jenie membuang nafasnya kasar.
"Yaudah kalo lo ga mau ikut juga, jangan nyesel ya" goda jenie.
Dan saat ini mamah dan papah sedang menunggu jenie di dalam mobil, bahkan papah sudah membunyikan klakson beberapa kali, dan dilihatnya jenie bersama lisa datang.
"Lisa, kamu yakin ga mau ikut sama kita?" tanya papah.
"Ngga om, aku disini aja ya sekalian jagain rumah om" ucap lisa tersenyum.
"Kalo ada apa apa telpon tante ya" ucap mamah jenie lalu lisa mengangguk.
"Lisa,, gue pastiin lo bakal nyesel ga ikut sama kita" ucap jenie yang sudah masuk ke dalam mobil.
"Ga bakalan" ucap lisa dengan memeletkan lidahnya.
"Yasudah kita pergi ya" ucap papah jenie.
"Dadah hati hati dijalan" teriak lisa dengan melambaikan tangannya.
Lisa tersenyum dan membuang nafasnya kasar lalu masuk kedalam rumah.
⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜⇜
Tak menunggu lama, jenie dan kedua orangtuanya sudah sampai di villa, dilihatnya jenie masih tidur di kursi belakang dengan memeluk boneka kesayangannya.
"Jen bangun, kita sudah sampai" ucap papah lalu jenie membuka matanya.
"Uwowwww,, ayo kita masuk pah" ucap jenie lalu keluar dari mobil.
Saat jenie membuka pintu villa, dilihatnya jenie tersenyum dan bahagianya sudah lama sekali jenie tidak pergi kesini, bahkan tempat dan barang barangnya masih sama dan tidak ada yang berubah karna memang villa ini selalu dijaga.
"Jenie pergi ke kamar ya" ucap jenie lalu mamah mengangguk.
Rasanya jenie lelah lalu memilih tiduran dengan nyenyaknya, waktu menunjukan pukul 20:15 malam, jenie masih tertidur mamah mengetuk pintu yang dilihatnya jenie masih sibuk dengan alam mimpinya itu.
"Jenie bangun, ayo kita makan" teriak mamah dengan memukul badan jenie.
"Mah, aku masih ngantuk" ucap jenie dengan menutup matanya.
"Ayo bangun, kamu aja belum mandi" ucap mamah lagi.
"Iya iya" ucap jenie dengan duduk di kasur.
Jenie bangun dan mengganti bajunya dengan baju tidur, setelah selesai lalu jenie keluar dan pergi ke arah dimana mamah dan papah sedang menunggu jenie di meja makan.
"Nah sekarang kita makan ya" ucap papah.
"Apa lisa ga takut ya dirumah sendirian" ucap mamah yang merasa khawatir.
"Aku udah maksa tapi tetep aja ga mau" ucap jenie dengan makanan dimulutnya.
Disisi lain, lisa saat ini sedang memainkan laptopnya dengan tiduran di atas kasur.
"Sepi banget sih, jen jangan lama lama ya" ucap lisa cemberut.
"Nyesel gue ga ikut" ucapnya lagi.
Daripada merasa bete lisa memilih tidur saja karna memang rasa ngantuknya sangat berat dengan beberapa kali menguap.
Tiba-tiba ponselnya berdering saat dilihat pesannya lisa tersenyum.
"Donghyuk bikin gue makin sayang aja" ucap lisa tersenyum dengan menatap layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta yang beda✔ JENBIN
RomanceAda kalanya sebuah harapan dipatahkan dalam sedetik💔 jenie mencintai hanbin tapi bagaimana jika hanbin yang menyukai lisa sepupu dari jenie? ⇨END⇦