4 -🐰

281 55 54
                                    

Happy Reading, chingudeul❤️❤️










(ntar jgn lupa habis baca, tinggalin jejak ya ^^)

🐰🐰🐰

4. Doi Minju

Lia tiba-tiba datang kesekolahnya tepat setelah Jaemin berangkat bersama Minju tadi pagi. Jaemin menghampiri gadis itu ogah-ogahan. Sedangkan, Lia memutar bola matanya malas. Melangkah maju mendekati Jaemin dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Lo ngapain kesini?" tanya Jaemin tanpa basa-basi.

"Ya ketemu lo lah. Ngapain lagi emang?" Balas Lia dengan nada jutek. Jaemin mengangguk malas.

"Kok diem sih?" tanyanya lagi lantas menghembuskan napas berat. Lia itu tipe orang yang suka jutekin orang lain. Tapi kalo dijutekin, dia malah marah.

"Ya kan udah ketemu. Trus mau lo apa lagi?" balas Jaemin sarkastik.

"Iya iya yang tadi udah boncengan sama cewek baru. Yang lama udah dilupain," kata Lia dengan nada menggerutu.

Jaemin terkekeh hambar. "Lah lagi ngomongin diri sendiri mbak? Lo duluan yang mulai kali. Gue mah cuma ikut-ikutan."

Lia mendelik kesal. "Jadi ceritanya lo balas dendam sama gue?"

"Nggak tuh. Lo aja kali yang merasa," jawab Jaemin malas.

"Lo maunya apa sih?" Tanya Lia yang agaknya sedikit terpancing emosi.

"Lah kok tanya gue. Kan lo yang kesini. Berarti lo yang ada maunya kan?" tanya balik Jaemin santai.

Rahang Lia mengeras. Garis wajahnya menurun. Serta tenggorokannya mengering, kelu untuk berucap. Padahal tadi niat Lia hanya untuk meminta maaf. Tapi, dia sendiri malah kesal sendiri dengan sikap jutek Jaemin.

"Ada yang mau lo omongin nggak? Gue sibuk nih. Kalo enggak gue tinggal," ucap Jaemin lantas mencebik malas.

"Gue ma—"

"Nana!!"

Lia berhenti bicara lantas mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Tak sengaja melirik Jaemin dengan sudut bibir terangkat membuat dirinya mengumpat dalam hati.

Minju seketika mengantupkan bibirnya. Tak sadar ia datang pada situasi yang tidak tepat. Membuat dirinya tertawa hambar melepas canggung lantas berbalik arah untuk kabur dari kedua orang itu.

Namun, langkahnya terhenti membuat dirinya sedikit terkejut. Tangannya ditahan Jaemin. Membuat Lia mendelik tak percaya.

"Katanya mau ngantin bareng? Jadi nggak?" ucap Jaemin membuat Minju kelagapan.

"Itu...Eumm—"

"Oh jadi lo sibuk karena itu," ujar Lia membuang muka.

Jaemin manggut-manggut polos seperti tak melakukan kesalahan apa-apa. "Iya, emang apa lagi?"

Lia memincing tak suka dengan tangan mengepal. "Yaudah gue balik dulu. Nggak ada gunanya gue kesini," ujarnya lantas angkat kaki karena malu dan kesal. Malu karena Jaemin tak ada niat tuk mengejarnya. Dan kesal karena Jaemin terlihat dekat dengan gadis itu.

Minju menganga tak habis pikir. "Itu pacar lo pergi, bego! Kejar lah!" Teriak Minju geregetan dengan suara cemprengnya sambil mendorong-dorong pundak Jaemin. Sehingga lelaki itu hanya mendengkus geli.

"Udah biarin aja. Paling ntar anaknya ngadu ke Haruto."

"Lo nggak cemburu?" Tanya gadis itu heran.

"Nggak lah. Ngapain cemburu sama cewek muna," ujar Jaemin sudah lelah.

"Heran gue sama lo. Udah kayak capek banget ngejalanin hubungan. Tapi kayak nggak ada niat putus," jelas Minju menggelengkan kepala.









Jaemin hanya tersenyum. Tidak semudah itu putus dengan Lia. Apalagi dengan cinta pertama yang masih Jaemin cintai.

🐰🐰🐰

Mustahil di sekolah sebesar ini, Minju tidak suka dengan siapa-siapa. Apalagi sekolahnya penghasil cowok tampan yang tak pernah habis stoknya.

Namanya Taeil. Kakak kelasnya sekaligus teman dekat abangnya sendiri. Alasannya pun sederhana. Karena Taeil menolongnya saat terjatuh dari tangga waktu MOS pertama kali. Sejak itulah Minju merasa tertarik kepada kakak kelasnya itu. Apalagi Taeil tidak pernah dikabarkan dekat dengan siapa-siapa dan hanya menghabiskan waktunya untuk menciptakan lagu di ruang paduan suara.

Makanya Minju mengambil ekskul padus supaya bisa modus ke Taeil seperti sekarang.

"Hai, Kak Taeil!!!!" Sapa Minju sambil berlari kecil menghampiri Taeil yang sedang menulis sebuah lirik lagu.

Taeil seperti biasa hanya terkekeh geli. Minju itu anaknya aktif. Makanya itu Taeil berasa punya adik perempuan.

"Tumben dateng kesini pas jam segini. Lo nggak ada kelas?" Minju menggeleng sambil cengengesan. "Pak Yesung lagi ikut rapat. Jadi sekarang jamkos," ucapnya senang lalu duduk disebelah Taeil.

Taeil mengangguk lantas mengambil susu strawberry dari tasnya yang tak luput dari pandangan Minju. "Nih buat lo. Geli banget gue kemarin lihat lo kejar-kejaran sama Haechan cuma buat ini doang."

Minju mengerucutkan bibir. "Ini tuh nggak doang kakak! Kesukaan aku nih," balasnya sambil mengambil susu pemberian Taeil. "Betewe makasi ya kak. Padahal aku masih banyak stok susu di rumah. Gara-gara ikutan Nana ke minimarket kemarin."

"Nana?" Tanya Taeil kaget. "Iya Nana. Na Jaemin. Kenal kan?"

"Ya kenal lah. Temen main PS gue itu. Cuma gue kaget aja. Soalnya yang manggil Nana itu cuma anak NCT sama Lia doang," jelas Taeil membuat Minju mengangguk paham.

"Kasian ya Nana. Orangnya masih cinta. Tapi pacarnya malah selingkuh," ujar Minju mengingat Jaemin. Padahal tadi, Minju mau bilang ke Jaemin kalau ia dapat foto dari Shuhua kalau Lia sama Haruto ciuman. Eh, tapi malah orang yang mau dighibahin nongol.

Alhasil, Minju kelupaan cerita masalah itu. Namun dipikir-pikir kasihan juga kalau dikasih tahu. Pasalnya tatapan Jaemin sangat berharap bahwa Lia kembali lagi kepadanya.

"Nana aja yang kurang teges. Lia modal maaf doang langsung dimaafin. Kalo gue mah mana sudi. Ya ngga?" celetuk Taeil yang sudah paham betul kisah cinta Jaemin dari dulu.

Minju mengangguk. "Emang seharusnya kayak gitu sih Kak. Kalo enggak malah dianya yang ngelunjak."

Entah kenapa senyuman Taeil terbit begitu saja. Minju itu kalau ngomong kayak anak kecil. Gemes banget. Membuat Taeil spontan mengusap rambut Minju pelan membuat gadis itu tersentak. "Kenapa lo bisa selimut ini?" ucapnya lalu mencubit kecil pipi gembul Minju.

"Hah?" ucap Minju benar-benar cengo. Wajahnya sudah panas dingin. Bentar lagi mungkin mau meledak. Ketahuan banget saltingnya.

Tahu-tahu Taeil tertawa renyah sambil mengacak-acak rambut Minju berantakan. "Mau bantuin gue buat lagu nggak?"

"Hah?" ujarnya masih syok.

"Mau temenin gue buat lagu?" Tanyanya lagi lebih lembut.

"Oh...boleh-boleh hehe," balas Minju sambil menggaruk tengkuknya tak gatal.












Tak sadar jika di jauh sana ada yang menatap sambil berdecih geli.

🐰🐰🐰



Move On | SM SCHOOL 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang