31 🐰

94 13 1
                                    

Agak panjang ini... Anggap aja 2 bab dijadiin satu yaaa

Saranku pas baca ini, jangan lupa lihat waktunya yaaa, yang paling atas sendiri biar nggak kebingungan saat bacaaa

Semoga paham hehehehe

🐰🐰🐰

31. Lagi-lagi Nana

06.30 AM

Minju pasrah dengan keberadaan dus itu. Yang ia lakukan sekarang hanyalah ikhlas. Seharusnya hari ini ia menagih itu kepada kakaknya. Namun percuma juga. Toh, winwin tidak akan menemukan isi dari dus itu.

Kalau ditanya tentang "Emang di dalemnya ada apa sih?" Jawabannya sudah pasti semua yang disukai oleh Taeil. Dari cemilan, makanan instan, sampai merk baju yang lelaki itu sukai. Di tambah lagi surat-surat misterius ala Minju yang rencananya akan Minju taruh di loker hari ini.

Namun semua rencana itu gagal. Alhasil, saat ulang tahun Taeil nanti, Minju hanya bisa memberikan kado sederhana mengingat tabungannya yang ini sudah habis untuk membeli semua barang di dus itu.

"Minju berangkat..." sesebel-sebelnya Minju kepada abangnya, ia tetap tidak lupa untuk berpamitan sebagai syarat sopan santun di keluarganya.

Tak ada tanda-tanda balasan dari abangnya, berarti Winwin sudah pergi duluan. Diantara ekskul atau lelaki itu sibuk mencari dusnya.

Gadis itu menutup gerbang rumahnya dan meninggalkan kunci gemboknya di bawah pot bunga. Ia melirik sekilas rumah Jaemin yang tertutup rapat menandakan penghuni rumah tersebut telah pergi.

"Pesen gojek nih gue ceritanya?" dumelnya sendiri karena tak ada yang bisa dijadikan pengantar dirinya ke sekolahan.

Mommy : Mama udah transfer uang ke adek yaaa

Mommy : dipakai buat hal yang penting ya dek

Mommy : jangan lupa ditabung juga

Mommy : cukup kan?

Untungnya Minju masih mempunyai mama yang perhatian kepada dirinya. Setidaknya untuk saat ini emosinya bisa meredam karena pesan dari mamamnya.

Minju : oke siap maaaa...

Minju : makasii yaa maaa, udah cukup banget kok itu.

Ia menutup ponselnya dan menunggu gojek itu datang.







"Cancel aja gojeknya neng..."

"Hah?" Beo Minju disaat Haechan datang dengan motor vespa.

"Gue yang nganter lo. Cepet cancel dulu. Keburu bapaknya kesini..." Minju yang masih setengah linglung itu pun langsung melaksanakan perintah Haechan untuk membatalkan pesanannya.

"Tumben lo kesini?" Tanya Minju curiga.

"Disuruh Nana, buat jadi abang ojol lo," ujar Haechan sambil memberikan helm.

"Si doi lagi sibuk sama tugas. Jadi nggak sempet buat jemput lo," tambah lelaki itu sebelum Minju menanyakan hal lebih.

"Ooowhh..." gumamnya lalu naik ke jok motor belakang dan berpegangan kepada tas Haechan di depannya.

Diperjalanan keduanya bergeming. Walaupun mereka sering bertengkar dan cek cok karena masalah sepele, namun jika keadaan seperti ini baik itu Haechan atau Minju keduanya sama-sama canggung. Alesannya simple. Haechan nggak pernah boncengin Minju dan Minju tidak pernah meminta Haechan untuk mengantarnya ke sekolah. Jadi suasana ini sangat terasa baru bagi keduanya.










Move On | SM SCHOOL 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang