32 🐰

85 12 0
                                    

Lagi pengen aja rajin update. Walaupun nggak bisa tiap hari, tapi bolelahh...


Doain yaa biar konsistenn... pgn bgt sebelum september cerita ini udah kelarrr 😫😫😫

🐰🐰🐰

32. Keputusan

Minju memasukkan surat itu ke dalam amplop bewarna pink yang ia beli tadi di koperasi. Sebisa mungkin harus terlihat rapi agar menarik perhatian kakak kelasnya tersebut. Setelah nyalinya terasa sudah cukup terisi, gadis itu beranjak berdiri dari bangkunya untuk pergi ke loker milik Taeil.

"Mau kemana, Min?" Cegat Shuhua yang tengah memakan bekalnya itu di kelas. Sakura yang baru sadar juga ikut menoleh untuk mendengarkan.

"Ke kamar mandiii," ucapnya lalu keluar dari kelas.






Jaemin yang habis selesai solat dhuha di mushola itu melihat kehadiran Minju dari jauh sana. Mata Jaemin masih normal kok. Jadi dia bisa melihat dengan jelas apa yang Minju bawa.

Surat. Sepertinya gadis itu memang mantap untuk menyatakkan cinta dengan Taeil. Tentu saja ada sensasi panas yang menyengat di dalam tubuhnya, terutama hatinya. Namun, lelaki itu mencoba untuk berpikiran positif bahwa Minju bukan tipe idealnya Taeil.

"Nyesel kan lo?" Duga Jeno membenarkan segaramnya yang sedikit kudut di bagian dada. Ada bercak basah dari air wudhu membuat lelaki itu mengibas-ngibas seragamnya.

"Sok tau lo," sanggah Jaemin memakai sepatunya. Tatapannya masih tertuju kepada Minju yang mulai menjauh.

"Memang aturannya tadi lo suruh Winwin buat ngasih tau ke Minju... kalau semua isi di dalem dus itu lo yang nyari." Sekarang Haechan yang gantian menceramahi Jaemin. Lelaki itu duduk di pintu mushola untuk memakai kaus kakinya.

"Dahlah biarin aja, Chan. Nggak ada gunanya lu nasehatin orang keras kepala kayak dia," tambah Jisung sarkastik. Sebenarnya Jisung kasian juga sama Jaemin, tapi sebel juga sama kelakuan Jaemin yang sok kuat padahal di dalemnya remuk.

🐰🐰🐰

Seperti biasa, kalau jam istirahat begini, semua wilayah loker pasti selalu sepi terjamah oleh siswa. Karena mereka selalu mengambil barangnya pas sebelum dan sesudah pulang sekolah.

Untungnya, ia punya abang yang sekelas sama Taeil. Jadi untuk masalah kunci, gampang untuk diatasi. Gadis itu merogoh kunci lokernya di saku rok dan membuka loker Taeil perlahan sambil sesekali melihat keadaan kanan kiri. Setelah dirasa aman, ia menaruh surat tersebut perlahan diatas tumpukan buku di dalam loker.





"...Ini semuanya dari Nana. Nana yang nyari barang-barang ini demi lo..."

"...Taeil cuma modal nolongin lo di tangga, Min. Nggak sebanding sama perjuangan Jaemin yang selalu lo repotin. Tapi nyatanya apa, lo jatuh cintanya ke Taeil kan? Bukan ke Jaemin?"





Ucapan-ucapan tadi terlintas sejenak di pikiran Minju sehingga tangan gadis itu terhenti. Ia menatap surat tersebut lamat-lamat. Apakah semua ini nanti akan sepadan dengan apa yang ia lakukan sekarang? Atau malah sebaliknya.





Setelah memikirkannya cukup lama, gadis itu malah meremas kencang surat yang ia bawa tadi dan segera menutup loker. Remasan surat itu ia masukkan ke dalam salah satu saku roknya dan perlahan langkahnya pergi menjauh dari tempat itu.

Dan disaat ia melihat sampah, langkahnya terhenti di depannya. Mengambil remasan surat itu, menyobeknya, dan membuangnya di tempat sampah.

Keputusannya sudah bulat. Ia tidak jadi menyatakkan cinta kepada Taeil dan melakukan hal yang konyol seperti ini.

Move On | SM SCHOOL 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang