6-🐰

209 44 33
                                    

Yeay! Up lagi! Mari ramein!








🐰🐰🐰

6. Kata Jaemin, Kata Minju

Kata Jaemin, Taeil suka banget main basket malam-malam di gor dekat sekolahnya. Katanya disana banyak sekali abang-abang kaki lima yang enak-enak jualannya.

Makanya, disinilah Minju sekarang. Dengan memakai kaos putih yang dilapisi kardigan lilac dengan bawahan jeans biasa, gadis itu datang kesini sendirian. Walaupun sebenarnya ia agak takut karena disini cukup lumayan sepi.

Sesekali gadis itu mengedarkan pandangannya untuk mencari Taeil. Namun si doi yang dicari belum juga nongol dari tadi.

Minju membuka tas selempangnya, lantas mengambil liptint yang ia bawa dan memolesnya di bibir mungilnya. Rumusnya Minju tuh kalo mau ketemu doi harus cakep biar doi tambah ambyar sama kita.

"Minju?"

Minju menoleh, mendapati Taeil yang ada di belakangnya sambil menenteng bola basket. Minju langsung cepat merapikan rambut yang sedikit berantakan supaya lebih rapi. Lantas melambaikan tangan untuk menyapa Taeil.

"Hai Kak Taeil!" Sapanya dengan senyum merekah.

Taeil terkekeh sampai bahunya naik turun lantas berjalan menghampiri Minju. "Lo ngapain kesini?" tanya lelaki itu heran. Karena sepengetahuan Taeil, Minju itu anak rumahan. Jarang suka keluar rumah malam-malam. Itu yang ia dengar dari Winwin.

"Eum, itu—Bang Winwin minta dibeliin tteokbokki," ucap Minju asal ceplos. Padahal Winwin enggak terlalu suka sama tteokbokki karena dia nggak suka tekstur kue beras. Padahal kan enak. Kenyak-kenyal gitu kalo digigit.

"Oh iya, Kak Taeil ngapain kesini?" ucapnya mengalihkan topik.

"Ngapain lagi kalo nggak main basket," ujar Taeil sambil tertawa kecil dan memantulkan bola basketnya ke tanah. Minju menepuk dahinya pelan. Selalu kelihatan bodohnya kalo udah dekat sama Taeil.

"Mau Minju temenin nggak Kak...?" Ucap gadis itu lantas menggigit bibir bawahnya karena terlihat cukup gampangan untuk didengar.

Taeil mengulum senyum. "Boleh..."

Minju duduk di tribun atas sambil sesekali menyoraki Taeil padahal lelaki itu bermain sendirian di lapangan. Dia selalu berteriak sambil berdiri saat Taeil mampu memasukkan bola ke dalam ring basket. Membuat Taeil yang di lapangan tertawa geli dengan tingkah aktif Minju disana.

"Nggak capek apa teriak-teriak?" Ujar Taeil lantang. Minju menggeleng sambil tersenyum.

"Nggak bakal!! Tenggorokan Minju kuat kok!!" bantah Minju berdusta. Padahal aslinya tenggorokan dia udah perih sekali. Sangat butuh air disini. Tapi ia kelupaan bawa air mineral.

Taeil mendengkus geli lalu melanjutkan permainannya kembali. Membiarkan Minju teriak-teriak lagi sambil bersorak-sorak.

Entah mengapa ada kesenangan tersendiri yang tak pernah Taeil rasakan saat Minju melakukan hal itu. Membuat senyumannya merekah. Sambil menggeleng-geleng tak habis pikir.

Adiknya Winwin imut juga ternyata...

🐰🐰🐰

Jaemin : Li

Jaemin : Lagi apa?

Lia : Lagi ngerjain tugas

Lia : Kenapa?

Jaemin : Gue main ke rumah ya?

Jaemin : Udah lama nggak mampir

Lia : Nggak usah

Lia : Bentar lagi gue bobo soalnya
Read

Lia menunggu balasan dari Jaemin. Namun lima belas menit berlalu, laki-laki itu tak kunjung membalas. Membuat Lia mencuatkan bibirnya kesal. "Dasar cowok ga peka! Mati aja sono!"

Lia melempar ponselnya kasar ke atas kasur. Lantas melanjutkan belajarnya lagi dengan muka bete. Jangan lupakan kertas bukunya yang ia jadikan sasaran kekesalannya. Sambil membaca, gadis itu meremas kertas-kertas itu sampai tertekuk.



Ping!

Jaemin : Gue udah di depan rumah



Tak sadar jika sudut bibir gadis itu terangkat sempurna.

🐰🐰🐰

Kata Minju, cewek kalau nolak itu artinya dia mau tapi gengsi. Maka dari itu sekarang Jaemin sudah siap-siap memakai jaket dan mengambil kunci motornya untuk pergi ke rumah Lia.

Tak lupa, diperjalanan ia membelikan makanan kesukaan Lia yaitu Kue Manju rasa kacang merah.

Lia membuka pintu dengan wajah jutek khasnya. Namun, Jaemin hanya terkekeh karena tahu gadis itu sebenarnya senang. "Nih, gue bawain kue manju. Tapi dengan syarat muka lo jangan jutek-jutek lagi," ucap Jaemin sambil mencubit pipi Lia. Membuat gadis itu menahan senyum.

"Siapa juga yang jutek. Gih masuk," balas Lia. Lantas segera duduk dan memakan kue manju tersebut dengan nikmat.

Jaemin mengulas senyum memandang sudut bibir Lia yang kotor karena selalu kacang merah. Membuat tangannya berinisiatif membersihkan membuat Lia berdehem kecil karena gugup.

"Maafin aku ya, Li. Kemarin sempet kesel aja sama kamu. Makanya jutek gitu." Minju mengulum bibir. Entah mengapa ia sangat suka kalau Jaemin pakai aku-kamu karena terkena romantis dan lebih apa adanya gitu.

"Tapi kamu janji nggak bakal ngulangin lagi?" Tanya Lia sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Tapi kamu juga harus janji jangan deket-deket lagi sama Haruto. Dia udah punya pacar Li. Kasian pacarnya. Kasian aku juga," jelas Jaemin lantas jari kelingkingnya Lia menurun. Gadis itu hanya diam lalu menghembuskan napas seakan tak rela.

Jaemin tersenyum miris. Ini bukan sesuatu yang diharapkan Jaemin.

Seketika ponselnya berdering. Ada nama Minju di layar ponsel miliknya. Membuat Jaemin segera mengangkat panggilan gadis itu.

"Halo?"

"Na..." lirih Minju dengan suara serak. Membuat matanya melotot kecil.

"Lo kenapa? Kok suara lo gitu?" ucap Jaemin sedikit khawatir.

"Lo bisa jemput gue sekarang?"

Jaemin beranjak berdiri. Membuat Lia melirik Jaemin heran. Apalagi tiba-tiba laki-laki itu keluar seperti menganggap panggilan itu cukup privasi untuk didengar. Membuat Lia semakin bingung.

"Lo lagi ada dimana sekarang?"

🐰🐰🐰

Tbc



Move On | SM SCHOOL 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang