46. Apa yang akan terjadi?

635 22 2
                                    

Berawal salah faham, menjadi kepahaman tersendiri. Bahwa yang salah kadang terselip kebenaran.
💥💥💥

Setelah bel pulang sekolah berbunyi Randy memutuskan ke kelas Gastha.

"Gila lo ya ngapain disini?" Tanya Randy saat melihat Martin bersama Dania, anak kelas 10 yang baru saja ia MOPD kemarin.

"Lagi ngbrol sama masa depan, sana lo ganggu aja." Usir Martin membuat Randy terkekeh.

"Hati-hati Dan, Martin galak." Ujar Randy lalu pergi meninggalkan kedua orang itu.

Saat di perjalanan menuju kelas Gastha, ia melihat Gastha sedang berbicara mesra dengan seseorang. Randy jelas mengenali siapa orang itu, dia adalah musuh bebuyutannya sejak kecil.

Zeyn Grello Aditama.

"Lagian lo tha jadi cewek kok cantiknya kelewatan, jadi bingung gue mau mundurnya gimana." Ujar Zeyn membuat Gastha terekekeh.

"Bisa aja lo Zey,"

"Lo masih sama sih aneh itu? Siapa namanya," tanya Zeyn membuat Gastha terekekeh lagi. Bagaimana pula Zeyn, satu seangkatan dengan nya. Tidak mengenali Randy? Yang notaben ketua osis dan most wanted disekolah.

"Randy zey, gimana sih masa gak kenal dia? Satu sekolah itu kenal dia," ujar Gastha.

"Kenapa harus kenal? Penting juga nggak. Heran aja kenapa satu sekolah kenal dia, hebat aja nggak. Apa karena dia anak pemilik sekolah?" Jelas Zeyn.

Zeyn bukan tidak mengenali Randy, jelas Zeyn sangat mengenali Randy. Dia adalah musuh nya sejak kecil sampai saat ini. Dan kali ini, Gastha sasaran yang tepat untuk dirinya menjatuhkan Randy.

Mungkin Randy pikir Zeyn bakalan diam saja melihat nya bahagia, itu salah besar. Diam-diam Zeyn sedang mengatur strategi untuk menjatuhkan Randy.

Baiklah, main halus lebih baik.

Tanpa mereka sadari, Randy mendengar jelas percakapan keduanya. Namun Randy hanya diam, ia tidak akan gegabah berhadapan dengan Zeyn. Ia tahu bagaimana sikap Zeyn, karena bermusuhan dengan nya. Ia jadi tahu banyak tentang Zeyn.

"Mau pulang sekarang?" Tanya Randy memecahkan obrolan antara Gastha dan Zeyn.

"Ayok, duluan ya Zeyn." Ajak Gastha lalu meninggalkan Zeyn.

Tanpa Gastha sadari, kedua remaja itu saling menatap tajam.

"Permainan baru saja dimulai Randy,"

***

Dalam perjalanan hanya keheningan, salah satu diantara mereka tidak ada yang membuka obrolan. Randy yang masih dalam pikiran nya yang campur aduk. Dan Gastha yang masih memikirkan perubahan Randy.

"Tidak biasa-biasanya Randy menjadi pendiam gini."

"Apa rencana lo kali ini Zeyn,"

Baiklah, keduanya sedang bergelut dalam pikiran. Sampai tidak sadar bahwa sudah sampai tempat tujan.

"Ran udah sampe," ujar Gastha memecahkam lamunan Randy.

"Ah iya, maaf ya." Ucap Randy yang masih menampakan wajah datarnya.

Ketika Musuh Jatuh Hati (NEW VERSI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang