24. Pulang

2.1K 78 1
                                    

Aku merindukan senyuman mu,
Yang lama menghilang namun kini kembali pulang.

-Randy G. A

"Suhu Claudia sudah kembali normal, sudah sehat juga. Hari ini bisa di bawa pulang," Kata dokter sembari mengcek keadaan Gastha.

"Beneran dok?" Tanya Evan dengan semangat 45.

"Iya benar, nanti ambil obat nya di apoteker di rumah sakit ya, cepat sembuh claudia." Kata dokter muda itu tersenyum manis sembari memberikan resep obat kepada Evan.

"Iya dok nanti di ambil, terimakasih ya dok." Ucap Evan selaku keluarga pasien.

"Udah sembuh tha jngan sakit terus kasian noh manusia satu kaya gak punya semangat hidup. Kerjaan nya melamun terus," Ucap Martin sesekali melirik Randy.

"Hidup segan matipun tak mau ya tin," lanjut Gara, membuat seisi ruangan tertawa.

"Sembuh tha lusa kan sudah LDK," celetuk Revan yang sedari tadi duduk di sofa rumah sakit.

"Iya nanti sembuh kok, kata dokter juga sudah sehat." Sahut Gastha tersenyum manis.

Gastha merasa beruntung sekali di kelilingi teman-teman yang perduli dengan nya, walaupun orang tua nya sedang jauh dari nya. Tetapi ada teman-teman nya yang selalu di dekat nya. Itu pun membuat Gastha tidak merasa sendirian lagi.

Please tha jangan senyum gue gak kuat, lo mau gue diabetes karena senyuman lo?
Senyuman lo itu ngalahin gula 100 kilo asal lo tau mah. Gue aja sampai tergiur kaya semut.

"Kalau sudah sembuh jangan sakit lagi ya," kata Randy sembari mencium kening Gastha.

"Woi inget masih rame disini," ucap Martin mengingatkan.

"Nguing nguing nguing," Suara Gara meniru nyamuk, maklum gais para jomblo sedang berkoar tidak terima adegan romantis.
"Masih siang woi," ucap Evan menoyor kepala randy.

Gastha yang salah tingkah dengan sikap Randy yang semakin hari semakin jadi, hanya bisa membisu dalam diam.

Seenak nya membuat diri nya terbang setinggi langit lalu dijatuhkan kedasar bumi. Ah lelaki sama nya.
Sama-sama hobby bikin orang terbang, terus dijatuhin seenak nya. - ucap Gastha dalam hati.

Beberapa jam kemudian 2 orang perawat rumah sakit Central Medical masuk keruangan Gastha.

"Selamat siang gastha," sapa perawat dengan name tag nya bernama Juliya dengan tersenyum manis.

"Siang sus," jawab Gastha membalas senyuman nya.

"Nanti sore jam 3 kamu boleh pulang, suster mau membuka infusan nya dulu ya sebentar," kata Perawat Juliya.

"Iya sus."

Setelah selsai membuka infusan Gastha perawat itu kembali keruang kerjanya.

"Perawat disini cantik-cantik ya gue jadi betah di sini." Celetuk Martin sambil senyum-senyum.

"Yeh mana mau cewek cantik sama lo yang muka nya udah kaya pantat panci," sahut Randy menoyor kepala Martin.

"Lo betah gue kaga," lirih Gastha memasang muka malas.

Jam sudah menunjukan pukul 3 sore Lalisa membantu Gastha merapihkan barang-barang Gastha selepas dirumah sakit, Evan yang mengurus administrasi, Randy yang menebus obat, Martin dan Gara yang menyiapkan mobil.

"Yey sahabat gue sudah sembuh. Bisa dong besok kita happy-happy lagi," Ucap Lalisa sembari memeluk Gastha, seperti tidak bertemu selama satu minggu saja.
"Hehe bisa dong," balas Gastha sembari membalas pelukan Lalisa.

Dengan suara khas nya randy masuk ke dalam ruang rawat Gastha dengan nada teriak.

"Hello epibadih Randy ganteng come back nih," teriak Randy sambil cengengesan.

"Jangan cari gara-gara dirumah sakit deh, malu-maluin aja." Bentak Gastha yang kesal dengan kelakuan Randy.

"Halah kangen juga sama gue, bilang aja." Kata Randy dengan percaya diri.

"Dih najis," balas Lalisa yang sudah muak dengan tingkah Randy.

"Kata apoteker obat nya mesti di minum habis 2 kali sehari, terus makanan nya dijaga, gak boleh makan ice cream, gak boleh makan yang berminyak, gak boleh makan yang pedas-pedas, gak boleh makan snack-snack, gak boleh makan yang terlalu banyak mengandung garam, gak boleh makan mie instan, dan terakhir yang paling penting gak boleh makan hati," jelas Randy panjang kali lebar tanpa memperdulikan titik koma yang tertinggal.

"Terus apa yang boleh kalau disitu gak di bolehin semua?" Tanya Gastha cemberut.

"Makan nasi pakai sayur," jawab Randy tersenyum, ia tahu bahwa Gastha sangat membenci sayur.

"Gak mau pait," bantah Gastha terdengar manja.

"Mangkanya belajar mencintai sayur, yang banyak mengandung vitamin, karbohidrat dan protein." Kata Randy layak nya seorang dokter,

"SUMPAH YA LO COCOK BANGET JADI PETANI," teriak Lalisa membuat gastha terkekeh pelan.

🌞🌞🌞

Ketika Musuh Jatuh Hati (NEW VERSI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang