19. Kamu bisa sakit?

2.1K 87 1
                                    

Jangan sakit dong nanti temen berantem ku siapa?
Cepet sembuh ya,
Sekolah gada kamu sepi.

-Randy G. A

"Beneran dia sakit lis?" Tanya Randy lagi-lagi menanyakan keadaan gastha kepada Lalisa.

"Iya kata nya dia drop, seharian kemaren pergi kata Bi Minah." Jawab Lalisa sambil bermain ponsel nya.

"Lo mau kerumah nya?" Tanya Randy yang duduk diatas meja tempat Gastha.

"HELLOOO BROEEEEE!!" Teriak martin dari ujung pintu membuat Lalisa dan Randy terkejud.

"EH PANTAT PANCI BISA KAGA SI KAGA NGAGGETIN ORANG." Gentak Lalisa dengan suara oktaf nya.

"Gak bisa gimana dong?" Ledek martin dengan muka nya yang minta di tampol.

Randy yang tidak aneh melihat kelakuan teman-teman nya hanya menatap mereka biasa. Lalisa dan Martin sama seperti Randy dan Gastha. Musuh bebuyutan sejak SMP. Saat bertemu tidak pernah akur selalu ada perdebatan-perdebatan yang timbul.

"Ngadu ke Evan lo." Kata Randy mengingatkan Martin.

"Oiya, lupa kan sekarang mah udah di segel sama Evan yaa." Ledek Martin.

"Disegel lo pikir gue kaleng kongwan baru yang masih disegel." Sahut Lalisa menepuk pundak Martin pake buku yang berada didepan nya.

"Cantik-cantik kok galak banget dah," ucap Martin membuat Randy terkekeh.

Sebenernya Randy merasa bersalah dengan Gastha, karena dirinya Gastha jadi sakit. Seharus nya kemarin ia tidak menuruti kemauan Gadis itu.

🌞🌞🌞

Disisi lain Gastha hari ini tidak masuk sekolah di karena kan sakit, demam nya tinggi 38,7°C kepala nya juga pusing. Menggigil katanya, mungkin efek kecapekan kemarin.

Sudah meminum obat padahal tetapi panas nya tidak turun-turun. Bi minah mengajak nya ke dokter tetapi Gastha menolak, kata nya "Nanti juga sembuh bi," Sudah dikompres dengan air hangat tetapi suhu nya tidak turun-turun.

"Bibi," panggil Gastha lirih.

"Apa non, yampun mendingan kita ke dokter ya non." Ajak B Minah panik namun hanya dijawab gelengan oleh Gastha. Rasanya mulutnya susah digerakin.

"Tapi panas nya gak turun-turun non, takut nya nanti non kenapa-kenapa." Kata Bi Minah sambil mengompres Gastha.

"Gastha dingin bi," Ucap Gastha yang mengigil.

Dengan cepat Bi Minah mengambil selimut di dalam lemari Gastha dan memakaikan nya ke dalam tubuh Gastha.

"Udah dua selimut non masih dingin?" Tanya Bi Minah lagi.

"Lumayan hangat bi," jawab Gastha.

"Bibi bikinin teh jahe panas ya non," kata Bi Minah pamit ke dapur.

Bi minah membuatkan gastha minuman jahe panas untuk menghangatkan badan nya. Sekarang lumayan sudah hangat tidak mengigil lagi, sebenar nya itu cara tradisional yang biasa Bi Minah lakuin dikampung. Mama dan papa nya Gastha sedang ada pekerjaan diluar kota, jadi Gastha hanya berdua dengan Bi Minah.

Drrrrttttttt drrttttt..

"Non hp nya bunyi," ucap Bi Minah mengambil ponsel  yang berada di atas meja rias Gastha.

"Siapa yang telpon bi?" Tanya Gastha lalu mengambil posisi duduk.

"Den Randy non," Ucap bi minah sembari menyerahkan ponsel nya kepada Gastha.

Via telpon☎

"Halo astha musuh kesayangan gue," Ucap Randy diujung sana membuat gastha tersenyum.

"Apelo telpon-telpon?" Kata Gastha masih lemas.

"Gue kangen nih kaga ada yang bisa diajak berantem." Keluh Randy.

"Halah baru sehari juga," kata Gastha.

"Tapi serius," kata Randy dengan nada yang mulai serius.

"Lo sakit apa?" Tanya Randy karena niat nya menelpon Gastha ingin mengetahui kondisi musuhnya ini.

"Demam," jawab Gastha.

"Gara-gara semalem?" Tanya Randy yang merasa bersalah.

"Bukan." Sanggah Gastha, ia tidak mau kalau Randy merasa bersalah. Karena ini sepenuh nya salah ia, yang tidak mau diajak pulang oleh Randy.

"Lalu?" Tanya Randy lagi.

"Kecapekan aja."  Jawab Gastha.

"Yeuh sama bae oncom!" Kesal Randy.

"Udah ya masih pusing," ucap Gastha hendak mematikan ponsel.

"Nanti gue kesitu ya bareng Evan sama Lalisa." Izin Randy.

"Terserah." Ucap Gastha

"Yaudah selamat istirahat geet well soon by." Pamit Randy lalu mematikan ponsel.

Ucapan Randy yang terakhir membuat rona merah diwajah Gastha.

"Hobby banget bikin orang baper terbang setinggi langit ujung-ujung nya gue dijatuhin ke jurang," Ucap Gastha setelah telponnya berakhir.


🌞🌞🌞

Ketika Musuh Jatuh Hati (NEW VERSI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang