1.0

339 22 10
                                    

Happy Reading...

Suara riuh penonton di tribun membuat latihan basket bertambah ramai saat ini. Bel pulang sekolah sudah bunyi setengah jam yang lalu. Namun para siswa khususnya cewek memilih untuk menonton anak basket latihan.

Apalagi di lapangan ada Rakha dkk yang membuat orang berteriak saat ia memasukkan bola ke ring basket itu.

" si Rahman gue perhatiin ganteng deh kalau lagi main basket tu " ujar Zahra saat melihat bagaimana gaya nya Rahman saat memasukkan bola ke ring dan berhigh five dengan temennya itu.

" ganteng dari hongkong, yang ada eneg gue liat dia, sok ganteng, gantengan juga Rifqi. " sewot Nurhana.

" Yee, itumah lo aja yang sensian ama dia makanya lo ga liat kalau dia itu ganteng sebenernya " ujar Zahra panjang lebar.

" ck mines di mata lo naik keknya " kekeuh Nurhana.

Zahra hanya mengedikkan bahu cuek. Liqa pun sama dengan Zahra. Hanya diam melihat pertandingan ini. Kalau bukan karena paksaan dua temannya itu mana mau ia berada disini.

Lebih enak di rumah, bisa baring - baring plus nonton drakor di kamarnya itu.

Setengah jam berlalu. Seperti biasa tim Rakha dkk yang memenangkan latihan antar kelas ini. Pesona mereka memang tak bisa dikalahkan sebagai tim basket terbaik di Sma Trisakti ini.

Beberapa penonton sudah pada bubaran untuk pulang, beda dengan gadis yang tengah menahan rasa gugupnya itu.

Sedari tadi ia menunggu Rakha menyendiri agar ia bisa memberikan minumannya itu. Saat Rakha berpamitan dan hendak keluar lapangan ia memberanikan diri.

" Buat kakakk " katanya gugup seraya menyodorkan minuman isotonic itu.

Rakha melihat gadis di depannya itu. Terlihat manis dengan cara bicaranya yang gugup membuatnya terlihat lucu.

" makasih, btw nama lo siapa " ujar Rakha seraya mengambil minuman itu dari si pemberi.

" Ima kak, saya duluan ya. Udah ditunggu soalnya, dahh " ujarnya sambil tersenyum meninggalkan Rakha.

Rakha hanya menggelengkan kepala melihat tingkah gadis itu.

Sedangkan Zahra yang melihat dan mendengar adegan itu sedari tadi hanya diam dengan ekspresinya yang datar.

Tadi ia berniat menghampiri Rakha untuk memberikan minum yang telah ia beli, namun melihat ada gadis yang berjalan menghampirinya membuatnya mengurungkan langkahnya.

" Lo ga samperin " ujar Alliqa. Sedari tadi ia hanya melihat temannya itu bergeming ditempatnya.

" udah ga butuh dianya juga, pulang aja yuk " ajaknya.

Alliqa dan Nurhana hanya saling menatap, mereka tahu apa yang dipikirkan Zahra. Gadis itu terlalu pintar untuk membohongi perasaannya sendiri. Mereka pun pulang ke rumah masing - masing.

🌈🌈🌈🌈🌈🌈

" Pak Anshar ga masuk hari ini , sekretaris disuruh isi jurnal katanya. Trus kita di kasih tugas buat hari ini, dikumpul sebelum jam istirahat di ruang guru " ujar Rafi sang ketua kelas di depan pintu.

" Yee elah tu guru, ga masuk kasi tugasnya banyak bener, heran gue." Protes Ndaru, cowo yang duduk di kursi paling belakang, yang paling anti mengerjakan tugas di pelajaran ini.

Temannya yang lain hanya tersenyum menanggapi ocehan Ndaru. Sudah biasa bagi mereka melihat dia selalu protes akan tugas yang diberikan.

ᴀʙᴏᴜᴛ ᴢᴀʜʀᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang