2.6

118 11 0
                                    

" Gua ganti baju dulu. Lo mau ikut apa di kelas aja? " tanya Liqa.

Pasalnya hari ini Noy ga masuk karena sakit. Sedangkan Zahra ia sudah izin untuk tidak mengikuti pelajaran penjas, karena kata mamanya takut ia pusing lagi.

" Di kelas aja, udah sana ntar lo telat " jawab Zahra.

Liqa pun mengangguk dan ikut bersama teman sekelas lainnya untuk berganti baju.

Zahra menghela nafas pelan. Ia pun mengambil novel di dalam tas nya dan mulai membacanya. Tak lama rasa ngantuk mulai menyerangnya. Ia pun menyimpan novelnya ke dalam laci dan memperbaiki posisi tasnya agar enak dipakai untuk berbaring. Tak butuh waktu lama Zahra pun tertidur.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟

" Baik anak - anak, hari ini kita akan mengambil nilai untuk materi bola basket. Bapak akan urut sesuai absen ya.." jelas Pak Flo selaku guru penjas.

Murid - murid hanya mengangguk paham. Sebagian besar kaum hawa mengeluh karena panas matahari sangat terik di atas sana dan bermain basket bukanlah kesukaan mereka.

Setelah hampir 2 jam di lapangan jam pelajaran penjas pun habis. Banyak yang segera pergi ke kantin untuk mengusir rasa haus. Terutama Liqa, gadis itu berpikir untuk membeli minum dulu sebelum kembali ke kelas dan menemui Zahra.

Berbeda dengan Vano. Cowo itu langsung berjalan ke kelasnya. Saat tiba di kelas ia tertegun ketika melihat Zahra tertidur di meja. Rasa khawatir pun mulai menyerangnya. Ia segera berjalan ke arah meja Zahra.

" raa..raaa bangunnn.. " ujar Vano pelan seraya menggoyangkan lengannya pelan.

" hummmm, " jawab Zahra ketika ia merasa ada yang mengganggunya.

" lo kenapa? Sakit lagi? Atau pusing? Perlu ke uks gak? " ceriwis Vano saat melihat Zahra hendak tidur lagi.

" duhhh vann, gue gak papa. Cuman ngantuk, ga usah lebay deh lo.." kesal Zahra saat mendengar ocehan Vano.

" duhh, bikin takut aja lo, ntar kalau lo kenapa napa kan gue yang abis ama Rakha " jelas vano lega.

Zahra tak menyahut, ia hendak tidur lagi saat Vano mulai bicara lagi.

" gue mau ke kantin dulu, bentar lagi Liqa paling dateng, kalau ada apa - apa bilang ya " ujar Vano.

" iya bawel " jawab Zahra dengan wajah kesalnya.

Vano hanya terkekeh saat melihat wajah kesal itu. Ia pun berdiri dan beranjak pergi untuk membeli minum di kantin.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟

" Jadi gimana?  Kamu setuju kan untuk mengikuti olimpiade tahun ini sebagai perwakilan sekolah kita? " tanya Bu Suci kepada seorang murid di depannya.

" Baik bu. " jawab nya patuh.

" Bagus. Ibu sudah menyiapkan mentor untuk membantu kamu saat kesulitan belajar nanti " jelasnya.

" umm kalau boleh saya tau siapa ya bu? "  tanyanya penasaran.

Tok..tok...tokk

" permisi...." salam orang tersebut.

Murid itu dan gurunya segera menoleh saat mendengar ada yang mengetuk pintu. Tak lama seorang cowo jangkung pun memasuki ruangan itu.

" kak Rakha? " ujarnya pelan.

Rakha yang melihat gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum.

" Nah kamu udah dateng. Sini duduk. " ujar Bu Suci.

Rakha pun duduk di samping gadis itu.

" Ada perlu apa ya bu memanggil saya? " tanya Rakha sopan.

ᴀʙᴏᴜᴛ ᴢᴀʜʀᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang