1.7

265 22 4
                                    

Haapy Reading...

" kha..Rakhaa" Rakha menulikan telinganya. Ia terus berjalan walaupun sebenarnya ia senang ketika Zahra memanggilnya. Namun sebuah fakta yang baru diketahuinya semalam membuatnya sedikit marah pada gadis itu.

Rakha tak ke kelas. Ia pergi ke rooftop. Sedangkan Zahra dengan kecewanya ia berjalan perlahan ke kelasnya.

" wisss, udah sehat lo " tegur Ndaru dengan nada menyebalkan seperti biasa.

Zahra tak menyahut. Ia langsung ngacir ke tempatnya dan duduk diam. Ndaru yang melihat itu mendengus. Menyebalkan, gumamnya.

" kenapa lagi lo, pagi - pagi muka kayak baju ga disetrika, kusut amat " tegur Noy. Sedangkan Liqa hanya menoleh sekilas dan tak peduli. Paling Rakha lagi, pikirnya.

" tau ah, pusing gue " kesal Zahra lalu membaringkan kepalanya di meja beralaskan tasnya.

Noy hanya menggeleng dan kembali dengan kesibukannya menyalin catatan yang tadi sempat terpotong dengan kedatangan Zahra.

🍒🍒🍒🍒🍒

" rara bohong soal lo " ujar Arfan.

" maksud lo " bingung Rakha.

" dia inget ama lo, dokter bilang dia gak amnesia mamanya juga bilang. Dia cuman mau menghindar dari lo makanya dia bohong waktu itu " jelas Arfan yang membuat Rakha mengepalkan tangannya.

" gue tau lo kemaren ga dateng pas dia pulang karena ini, makanya gue kesini kasi tau " sambung Arfan saat melihat Rakha masih bergeming di tempatnya.

" ckckckck, kenapa mikir itu mulu sih gue " kesal Rakha. Ia melihat jam pergelangan tangannya. Ia sedang malas masuk kelas. Hp nya sengaja ia silent agar tak diganggu dua curut temannya itu.

Ia pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Saat memasuki ruangan itu dingin ac yang pertama menyambutnya.

Ia mengambil buku sembarang dan pergi ke tempat duduk paling belakang. Disana ia malah bermain hp. Saat hp nya nyala benar saja banyak pesan serta telfon dari dua temannya itu. Ia tak berminat membalas dan yang dilakukannya hanya bermain game sekarang.

Jam istirahat berbunyi. Rakha pun beranjak dan pergi ke kantin. Ia sudah menghubungi kedua temannya agar ke kantin. Sesampainya di sana ia berdecak. Padahal bel baru berbunyi tetapi kantin sudah hampir penuh.

Ia pun memesan makan dan minum dan duduk di tempat biasa ia dan kawannya nangkring.

" wishh, bolos ga ngajak lo, dasar " ujar Arfan yang muncul di belakang Rakha.

" iya nih, mana tadi jam fisika, mumet pala gua, kaga ada yang masuk.." tambah Rahman.

" itu mah lo nya aja yang bolotnya kebangetan " ejek Arfan.

" yee,.si kadal " balas Rahman.

Sedangkan Rakha tak tertarik hanya diam dan fokus pada makanan di depannya.

" yee, sakit gigi lo, diajakin ngomong diem aja " kesal Rahman karena Rakha tak meresponnya. Ia pun duduk di depan Rakha. Arfan sudah pergi ngantri makan.

Zahra sedang memegang minumnya bersama Noy dan Liqa menerawang melihat seiisi nanti, saat melihat Rakha ia pun tersenyum dan dengan percaya diri ia menghampiri Rakha.

Rakha yang melihat kursi di sebelahnya pun menoleh. Liqa dan Noy yang melihat Zahra duduk pun ikut - ikut duduk di dekat Rahman.

" ck, ngapain lo duduk sini " sinis Rakha.

Rahman yang mendengarnya hanya tersenyum tak enak pada Zahra.

" makan " jawabnya cuek.

" kursi masih banyak , kenapa duduk disini hah " tanya Rakha lagi.

" emang salah kalau gue mau duduk deket lo " tanya Zahra balik sambil menantang mata Rakha dengan tak kalah sinisnya.

" ck, minggir lo, ini tempat ima. Lo cari aja tempat yang laen. " ujar Rakha saat tak sengaja melihat Ima sedang bingung mencari tempat duduk.

Rakha dengan sengaja memanggil Ima dengan suara yang sengaja di keras kan. Ima dengan canggung mendekati Rakha.

" iya kenapa kak? " tanya Ima malu.

" duduk sini. Dan lo udah gue bilang pindah kan, ga punya kuping?? Perlu gue ulang lagi apa yang gue omongin " jelas Rakha mulai kesal.

Zahra mulai berkaca kaca,ucapan Rakha sangat kasar. Dan semua isi kantin menatap ke arah mereka. Termasuk Vano yang sudah siap akan memukul Rakha kalau ia membuat Zahra menangis lagi.

Ima mulai gugup, apalagi saat melihat wajah tak bersahabat dari Liqa dan Noy. Liqa geram. Ia pun berdiri.

" pindah aja ra, ga guna juga lo duduk deket dia. " ajak Liqa seraya menatap sinis Rakha.

Noy pun ikut berdiri. Namun Zahra masih diam. Setelah di tarik sedikit oleh Noy ia pun berdiri dengan mata menahan tangis.

" maaf kha, rara udah ganggu kamu. Jangan marah lagi ya, rara pergi dulu " ujar Zahra. Rahman diam. Pasalnya kalau Zahra sudah memanggil dirinya dengan nama berarti ia tulus bicara pada Rakha.

Rakha yang mendengarnya sempat terdiam. Namun ia pura pura tak peduli dan pura - pura melanjutkan makannya. Zahra pun pergi dengan Noy dan Liqa di sampingnya.

" lo ga kasihan apa ama dia, nangis lagi tu pasti " tanya Rahman. Sedangkan Ima duduk bingung dengan obrolan keduanya.

" ck biarin aja. Gue duluan " jawab Rakha dan tersenyum singkat ke Ima dan berlalu.

" kemana tu anak " tanya Arfan bingung.

" balik ke kelas " jawab Rahman sang mulai memakan makanannya. Arfan hanya mengangguk acuh dan segera makan, walaupun ia bingung karena adik kelasnya ikut makan di meja tempat biasa mereka nangkring.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Zahra masih diam bergeming di toilet. Sudah setengah jam ia disini. Noy dan Liqa sudah ia suruh pergi. Ia butuh waktu sendiri. Perkataan Rakha benar - benar membuatnya kaget. Ia hanya ingin makan bersama namun Rakha malah mengusirnya.

Ima. Ingin ia kesal dengan dekelnya itu. Namun ia tak salah. Salahnya disini. Biar saja Rakha membencinya karena ia bohong kepadanya.

Setelah menghela nafas ia berdiri dan bercermin. Ia merapikan sedikit penampilan nya yang berantakan.

Setelah itu ia keluar. Ima. Gadis itu ada di depan toilet seperti sedang menunggu seseorang. Benar saja, saat melihat Zahra keluar dari toilet ia langsung menghampiri dirinya.

" kak " panggilnya.

" iya, apa ? " jawab Zahra. Ia berusaha tetap tersenyum.

" sory buat yang di kantin barusan " ujar Ima to the point.

" ga masalah, udah? Gue mau ke kelas ni " ujar Zahra. Ia sedang malas membahas itu.

" iya kak, sekali lagi sory ya " ujarnya lagi. Tak tau ia tulus apa tidak Zahra tak peduli. Ia segera berlalu ke kelasnya..

🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Lanjut apa engga ???

Jangan lupa follow komen dan Vote nya

See youu 🌤🌤🌤

ᴀʙᴏᴜᴛ ᴢᴀʜʀᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang