Semua orang deg degan menunggu giliran dipanggil. Hari ini merupakan hari terakhir mereka sekolah. Setelah belajar berhari - hari yang membuat mereka semua pusing akhir nya hasilnya pun akan dibagikan.
" gila, gugup gue " ujar Rahman.
Yang lain mendengus.
" lebay lo, biasa aja kali. " ejek Arfan
" sirik aja lo badak " jawab Rahman.
Tak lama Bu Sartika masuk dengan membawa setumpuk rapot mereka dibantu dengan ketua kelas.
" Assalamualaikum dan selamat pagi anak - anak " salam Bu Sartika
" Walaikumsalam, pagi buu " teriak mereka semua
" Jadi seperti yang kalian tau ini merupakan hari terakhir kalian sekolah, harapan ibu nilai kalian kedepannya akan lebih baik dan meningkat lagi....." ceramah wali kelas mereka.
" wishh, mayan la naik ip gue " senang Rahman.
" sama gue juga. Lo Rak? " tanya Arfan
Rakha hanya senyum.
" cihh, lo kagak tau aja no dia udah kayak wikipedia berjalan masi lo nanyain nilainya " ujar Rahman
" yee, kan gue cuman nanya dodol. Ngomel mulu lo " kesal Arfan.
Saat ini mereka sedang menuju parkiran. Setelah bagi rapot mereka akan jalan ke mall dengan Zahra dkk. Saat tiba di parkiran ketiga cewe itu sudah menunggu.
" gimana nilainya " tanya Zahra saat melihat Rakha.
" kayak biasa " jawab Rakha senang. Zahra pun tersenyum.
" lo ga nanya gue ni " tanya Rahman iseng saat melihat Noy sedang melihatnya.
" kagak perlu gue nanya juga gue udah tau pasti jelek kan " ejek Noy.
" yee, lo mah emang tukang souzon mulu, nii gue kasi liat, nilai IP gue naik tauu " cecar Rahman seraya membuka rapornya dan memperlihatkan pada Noy. Yang dikasi liat hanya nganguk malas.
" jadi jalan ga si ni, ngomong aja lu pada " kesal Liqa.
" jadi dong, cuss, naik mobil gue aja " tawar Rakha.
" tapi gue bawa " ujar Noy
" gue juga " sahut Arfan
" yaudah masing masing aja kalau gitu. " putus Zahra
Mereka pun masuk ke mobil masing masing. Seperti biasa Zahra dengan Rakha, Arfan dengan Liqa dan Noy dengan Rahman.
Tujuan pertama mereka adalah bioskop. Film hantu yang sudah lama ditunggu ada di bioskop. Soalnya trailernya udah bagus banget.
Setelah 2 jam menonton film itu mereka berjalan bersisian di mall itu.
" mau kemana lagi. " tanya Arfan
" cari makan yuk, laper gue " ujar Noy
" pantes aja lo gendut, makan mulu si " ujar Rahman
" sibuk amat lo ama gue " balas Noy kesal.
" ya udah ayo makan. " kata Liqa segera karena ia malas mendengar perdebatan kedua temannya yang tak habis itu.
Makanan pilihan mereka tertuju pada cafe yang ada di seberang mall tersebut.
" permisi kak, ada yang bisa saya bantu " ujar pramusaji yang mendatangi meja mereka.
" umm, kami pesen vanilla latte nya 2, caramelnya 2, sama cappucino nya 2, trus makanannya burger 3, spaghetti 3, sama rainbow cakenya yang medium 2 " ujar Liqa panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀʙᴏᴜᴛ ᴢᴀʜʀᴀ
Teen FictionSuatu saat segala sakit hati ini akan mengajarkan kita di akhir cerita, bahwa untuk bahagia, pertama - tama kita harus bisa menertawakan luka. ~ Devano Terima kasih telah memutuskan untuk pergi. Caramu menyakitiku kemarin, adalah cara Tuhan memperte...
