10

1.6K 121 5
                                    


Mengapa dia datang. Bagaimana jika dia tahu yang sebenarnya. (Jisoo)

" Soo - ya hei" Taehyung melambaikan tangannya di depan wajah Jisoo.

" Eoh, maaf."

" Apa yang kau pikirkan Soo-ya?" Taehyung duduk di sebelah Jisoo. Jisoo hanya diam tidak tahu apa yang akan dia lakukan.

Taehyung memberikan minuman yang sedari tadi ia pegang kepada Jisoo. Jisoo mengambilnya dan meminumnya.

" Terimakasih."

" Hmm. Indah bukan."

" Apa? eoh iya ini indah. Mengapa kau ada disini bukannya–"

" Aku pulang cepat ke Seoul karena ingin bertemu denganmu. Aku juga kebetulan melihatmu di sini jadi aku menghampirimu. Sebenarnya aku ingin memberikan kejutan untukmu tapi, ketikaku melihatmu aku memilih menghampirimu saja karena aku sudah tidak kuat menahan rindu."

Mendengar itu pipi Jisoo memanas apalagi Taehyung yang memberikan senyumannya.

Mereka berdua menikmati suasana di depan Sungai Han. Sampai Jisoo memilih berpamitan.

" Taehyung aku harus kembali."

" Kenapa secepat ini. Apakah kita bisa bertemu kembali? Aku sangat merindukanmu."

" Maaf Taehyung aku harus kembali. Aku nanti akan kena marah."

Jisoo pergi meninggalkan Taehyung. Bahkan Taehyung belum sempat meraih tangan Jisoo. Jisoo seperti berubah itu yang dipikirkan Taehyung. Kenapa dia seperti ini?

****

Irene melihat adiknya berada disini tapi tidak dengan pikirannya. Irene duduk dihadapan Jisoo bahkan dia masih tidak menyadarinya. Hingga sesuatu dilakukannya.

" Brakk!!" ya Irene menggebrak meja Jisoo. Hingga membuat Jisoo kaget.

" Eonni, apa ini! Kau mengagetkanku." Jisoo menatap Irene sambil memegangi dadanya bisa bisa jantungan.

" Kau ini dari tadi aku disini! Duduk dihadapanmu tapi kau malah melamunkan sesuatu. Haissh aku kesini karena butuh berkas kemarin yang sudah kau tanda tangani."

Irene mengambil berkas di dekat laptop Jisoo.

" Kau ini jika sudah menandatanganinya, berikan kepadaku. Kau tahu aku menunggunya."

" Maaf eonni." lirihnya.

" Berikan aku nomor Tuan bantet."
Jisoo terbelalak kaget.

" Tuan bantet? Apa yang kau maksud itu Jimin temannya Seokjin Oppa." Irene mengangguk.

Setelah memberikan apa yang di inginkan eonninya. Kau tahu apa yang dilakukan Irene? Dia menelponnya.

Tuan bantet
📞

" Halo, ini siapa?"

" Halo, apakah ada orang. Jika tidak aku akan mematikannya."

" Tu..tunggu."

" Kau masih ingat aku bukan."

" Siapa?"

" Dasar kau."

" Tuan Jimin bantet. Annyeong."

" Ha, Yak! wanita penyihir, sudah kubilang berapa kali aku bukan bantet."
Terdengar suara kekehan siapa lagi kalau bukan Irene.

Fake Love ( Jinsoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang