4. Bentakan Gerald

75K 2.5K 29
                                    

Gerald memyeret Keyara memasuki apartemen pribadinya. Keyara yang takut, terus memberontak dan menangis. Gerald menghempaskan tubuhnya ke Sofa ruang tamu.

"Apa kamu masih mencintai saya?" tanya Gerald tiba-tiba yang membuat laju jantung Keyara berhenti seketika.

"A .. apa?" tanya Keyara terbata.

"Apa kamu mencintai saya?" ulang Gerald lagi.

"Iya."

"Kamu milikku sekarang." ucap Gerald penuh dengan keangkuhan. Keyara mematung, tidak mengerti maksud dari Gerald.

"Apa sekarang kita pacaran?" tanya Keyara polos. Gerald menatapnya tajam. Sebelum menjawab. "Tidak."

"Terus kenapa? aku cinta sama kak Gerald." ucap Keyara lirih.

"Lupakan!" jawab Gerald acuh.

*****

Gerald tak pernah merasa senyenyak ini saat tertidur. Merenggangkan otot-ototnya yang Kaku. Gerald baru sadar kalau ia tidak tidur sendiri. Gerald meraba sofa sampingnya, namun tidak ada orang. Gerald membuka matanya cepat. Namun ia masih belum menangkap keberadaan Keyara.

"Ara!" teriak Gerald keras. Ia juga melangkahkan kakinya ke kamar mandi juga dapur. Tapi nihil. Gerald mengacak rambutnya cemas. Kemana gadis itu pergi.

Buru-buru Gerald membersihkan tubuhnya. Mengganti pakaian, dan beranjak melajukan mobilnya.

Di tempat lain, Keyara tengah menunduk takut. Kali ini tidak ada yang membelanya dari amukan raja singa. Ayahnya yang selalu memanjakannya, kini marah besar. "Kamu pikir ayah gak khawatir saat kamu semalam gak pulang?" bentak Regan dengan emosi yang meluap-luap. Salahkan Santi yang lupa mengatakan kalau Keyara tidur di rumahnya pada Regan. Al hasil, semalaman suntuk semua orang sibuk mencari keberadaan Keyara.

"Kamu itu perempuan, apa kamu pikir bagus untuk perempuan kelayapan tengah malam?" Bentak Regan lagi. Apa yang bisa di lakukan Ara selain menunduk? tidak ada. Bahkan bundanya juga tidak berani membela. Pakaian Keyara makin kusut saat ia remas-remas sendiri. Gugup, takut dan gelisah. Apalagi kakinya juga sakit karena berjalan, belum lagi tadi ia sempat kesasar di semak-semak saat melewati jalan pintas. Membuat banyak luka gores di kakinya. Apartemen Gerald sangat jauh, membuat Keyara harus menempuh jalan terabasan yang banyak di tumbuhi rumput-rumput liar.

"Semalaman kamu kemana?" tanya Regan tajam.

"Yah, biarin Adek istirahat dulu." ujar Kris menengahi. Ia tidak tega melihat adiknya di pojokkan begini.

"Kris, cepat berangkat sekolah!" perintah Regan tak terbantahkan.

"Ayah jahat!" teriak Keyara merangsak maju, memukuli dada ayahnya.

"Kemarin saat pesta ada yang menyekap ku di gudang, dan ayah juga tidak mencari ku. Hikss, tapi sekarang ayah marah-marah!" teriak Keyara mengencangkan tangisannya.

"Semua jahat pada Keyara. Ayah tidak peduli lagi dengan ku. Bunda juga, apagi kak Keenan yang sama sekali tidak berusaha mencari ku. Hiksss, aku takut gelap. Tapi tidak ada yang puduli. Hiksss hiksss." tangisan Keyara pecah. Membuat seseorang yang sedari tadi melihat drama keluarga itu mematung.

Keyara berlari keluar rumah. Tak menghiraukan teriakan dari keluarganya. Inilah sifat buruk Keyara. Kalau dia sedang marah, pasti dia akan kabur.

"Keyara!" Kris mengejar adiknya yang terus berlari.

"Pak tutup pagarnya!" teriak Kris pada kedua satpam yang tengah berjaga. Gerald hanya menyaksikan tanpa tau harus bagaimana.

"Ara jangan pergi!" cegah Kris mencekal tangan adiknya yang langsung di tepis. Namun, cekalan tangan Kris makin menguat. Dengan kekuatan penuh, Keyara menendang kuat kaki Kris. Yang langsung membuat Kris jatuh terduduk.

Possesive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang