Gerald mengotak-atik ponselnya. Ia berusaha untuk melacak keberadaan Keyara melalui jaringan ponsel gadis itu. Setelah mengetahui keberadaan Keyara. Gerald langsung tancap gas menuju kesana.
"Kak, ini kebanyakan," ucap Keyara yang menenteng banyak paper bag yang berisi jam tangan. Keyara sangat suka mengkoleksi jam tangan dan boneka. Sebab dari itu Niko memaksa Keyara berbelanja. Sedangkan tangan Niko juga penuh dengan boneka boneka yang berbentuk imut.
"Ini belum seberapa, nanti aku belanjakan lagi."
"Terus gimana aku memakainya, ini sangat banyak. Dan uangnya gimana? aku gak punya uang untuk ganti." ujar Keyara sedih, yang malah mengundang tawa keras dari Niko.
"Imut banget sih kamu! gak usah di ganti. Ini aku belikan untuk kamu." ujar Niko memencet hidung Keyara, yang langsung membuat gadis itu bersemu. Di ujung jalan, Gerald tengah kebakaran jenggot melihat dua orang yang tengah mesra-mesra an.
"Nanti kalau di tanya bundaku gimana kak?" tanya Ara khawatir. Pasti sampai rumah ia akan dapat berondongan pertanyaan dari ayah dan bundanya.
"Aku yang akan bicara sama bundamu. Bagaimana?" tanya Niko tersenyum lembut.
"Baiklah, ayo pulang. Aku sudah mengantuk." ucap Keyara lembut. Suara lembut Keyara membuat hati Niko seketika bergetar. Ia jadi salah tingkah.
"Sudah senang-senangnya?" tanya seorang pria berkemeja putih, tangannya ia masukkan di saku celana. Membuat Keyara menahan napas. Tidak kuat melihat penampakan Gerald yang sangat tampan. Andai ia tak punya malu, sudah ia potret sekarang juga si Gerald.
"Ayo pulang, orang tuamu sudah mencarimu." Gerald menarik tangan Keyara, refleks membuat barang bawaan Keyara terjatuh.
"Tunggu! barang-barangku." ucap Keyara memunguti paper bag yang terjatuh.
"Kenapa? dia pergi bersamaku, dan pulang juga harus bersamaku." ucap Niko dengan tajam. Ia cukup tau siapa sosok pria di hadapannya. Pria yang mengadakan pesta beberapa jam yang lalu. Pesaing bisnisnya.
"Dia tanggungjawabku," gertak Gerald. "Keyara, masuk mobil sendiri atau di paksa?" tanya Gerald dengan tajam. Tentu saja Keyara langsung menciut.
"Jangan seenaknya. Keyara saja tidak masalah bersamaku." ucap Niko yang ingin memepertahankan Keyara. Sedangkan gadis itu bingung mau ngapain.
"Cepat masuk!" perintah Gerald lagi yang membuat Keyara berlari memasuki mobil pria itu, tak lupa ia juga membawa barang belanjaanya.
"Well, dia patuh di bawahku. Jangan coba-coba mendekatinya!" bisik Gerald kepada Niko, yang dibalas senyum miring pria itu.
'Sepertinya ini akan menarik' ujar batin Niko.
Di dalam mobil, Keyara diam gelisah. Apalagi saat Gerald sudah memasuki mobil dengan aura yang menyeramkan. Gerald menatapnya tajam membuat jantung Keyara seakan berhanti berdetak. Keyara diam membisu, menundukkan kepalanya dengan gugub. Ia bisa merasa pria itu mendekat. "Apa yang kakak lakuin?" tanya Keyara gugub. Gerald masih setia menatap gadis itu tajam.
'Klik.
Keyara memalingkan wajahnya, ternyata Gerald hanya memasangkan sabuk pengaman. Ia pikir Gerald akan memakannya hidup-hidup, mengigat pria itu sangat membencinya.
Dalam perjalanan, suasana canggung tampak menyelimuti. Keyara enggan membuka suara karena dia sedang gugub. Sedangkan Gerald juga tak tau harus bicara apa. Di tengah perjalanan, Gerald menghentikan mobilnya tiba-tiba.
Keyara diam membisu, sebelum akhirnya berteriak. Meneriaki Gerald yang seenaknya membuang semua barang pembelian kak Niko.
"Heh kenapa di buang?" jerit Keyara ikut turun dari mobil. Gerald membuang semua paper bag ke tong sampah pinggir jalan tanpa perasaan. Emang dia pikir beli gak pake uang?
![](https://img.wattpad.com/cover/192790118-288-k979460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Husband
EspiritualKeyara seorang gadis yang terkena virus halu novel romance, gadis itu mendambakan seorang CEO tampan bernama Gerald. Apapun akan Keyara lakukan demi mendapatkan hati laki-laki itu. Namun, sayang seribu sayang kalau kehadirannya sangat tidak diingink...