17. Sakit

48.6K 1.8K 69
                                    

Setelah dirawat tiga hari di rumah-sakit, Latina diperbolehkan pulang dengan catatan harus menjaga kesahatan. Dan kontrol dua hari sekali. Gerald menggandeng tangan Latina untuk segera masuk dalam penginapan. Karena hari ini jadwal Gerald cukup padat. Setelah memastikan Latina masuk kamar. Gerald segera keluar untuk menuju kantor. Namun baru saja menutup pintu, ia harus terdiam kaku melihat seseorang yang tengah menatapnya dengan air mata di pelupuk matanya.


"Bagaimana kamu bisa ada disini? Pakaian apa yang kamu pakai ini?" bentak Gerald membuat Keyara berjingkat kaget.


"Kamu mau menggoda pria pria disini? Jawab!" Gerald marah melihat Keyara ada disini. Lebih marah lagi saat melihat pakaian yang digunakan Keyara. Kaos yang menurutnya sangat kekecilan, celana jeans panjang dan rambut yang di cepol asal. Istrinya tidak memakai hijabnya.


"Ikut aku!!" Gerald menarik Keyara keluar dari penginapannya. Keyara memberontak. Ia sudah tau semuanya. Ia sudah tau kalau Gerald menyembunyikan Latina di penginapan itu. Dokter Zaky adalah teman kakaknya. Dan dokter Zaky lah yang mengirim informasi bahwa Gerald sedang bersama Latina. Tentu saja Keyara marah. Istri mana yang tidak marah saat suaminya lebih mentingin wanita lain daripada istrinya sendiri.


Gerald membawa Keyara ke kantor. Setidaknya disana ada kamar yang aman untuk istrinya. Gerald mendudukkan Keyara di ranjang yang terhubung dengan ruangan kerjanya yang ada disana.


"Jelaskan!" perintah Gerald masih dengan wajah yang diliputi amarah.


"Kenapa harus aku? Kak Gerald yang harusnya jelasin. Kenapa tidak mengangkat telfonku. Ternyata kak Gerald sedang selingkuh!" murka Keyara memukuli dada suaminya. Ia kesal setengah mati. Keyara juga menjambak rambut Gerald dengan kuat. Gerald meringis kesakitan. Tapi tetap diam. Membiarkan istrinya berbuat sesukanya.


"Kenapa diam? Apa cuma kak Gerald yang bisa bentak bentak aku. Aku juga bisa!"


Dug!


"Awhhh Keyara!" ringis Gerald terjatuh di lantai. Keyara menendang kuat selakangannya. Membuat nyeri yang amat sangat. Rasanya separuh diri Gerald seperti mati rasa. Tidak menghiraukan kesakitan Gerald. Keyara malah menduduki perut Gerald. Menonjok bertubi tubi pipi Gerald. Ia tak peduli bila nanti pipi suaminya akan lebam. Yang penting amarahnya tersalurkan. Turunan Mika emang bar-bar.


"Keyara, please stop!" ucap Gerald yang sudah tak kuat mendapat serangan istrinya.


Akhirnya Keyara bangkit dari tubuh Gerald. Meski dia sudah kelelahan tapi matanya masih menunjukkan amarah yang akan meledak lagi.


"Kamu kenapa bisa ada disini?" tanya Gerald mencoba bangkit.


"Kenapa kalau aku disini? Kakak gak bisa selingkuh. Iya?" amuk Keyara.


"Dengerin dulu penjelasanku."


"Gak mau. Aku mau pulang. Lanjutkan saja selingkuhnya, aku akan mengirim surat cerai!"


"Keyara!" bentak Gerald menarik tangan Keyara. Keyara hanya gadis labil yang beruntung cepat ketemu jodohnya. Disaat semua teman sebayanya masih asyik pacaran putus nyambung, tapi dia sudah mendapat tanggungjawab yang besar dengan sebuah hubungan. Tapi, Keyara tetaplah gadis yang labil. Kalau ada masalah, emosilah yang diandalkan. Seperti saat ini. Cerai adalah pilihannya. Hanya saja ia tidak tau mungkin akan menyesal di kemudian hari.

Possesive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang