5. Sikap Menyebalkan

76.3K 2.3K 72
                                    

Gerald membawa pulang Keyara dalam keadaan selamat. Di depan, Regan sudah menunggu dengan gelisah. Saat Gerald mengabari sudah membawa Keyara, Regan bergegas untuk pulang. Dengan muka lesu, Keyara keluar dari mobil. Berjalan melewati ayahnya yang sudah siap menyambut.

"Ara!" teriak Regan mencoba memanggil putrinya. Namun, Keyara enggan menengok. Ia masih kesal dengan ayahnya. Terlebih, ia kesal dengan sepupunya, Felica. Ia tidak rela bila bonekanya diasuh manusia planet yang jahat. Dan terakhir, Gerald membentaknya. Membuat mood nya benar-benar hancur.

"Sayang, jangan marah sama ayah ya. Ayah minta maaf." pinta Regan setelah berhasil menarik tangan anaknya.

"Ayah gak maksud marahin kamu. Ayah cuma khawatir terjadi apa-apa." bujuk Regan.

"Aku lagi males ayah, aku mau tidur." ucap Keyara.

"Kamu belum sarapan kan? ayo sarapan dulu." bujuk Mika yang ikut nimbrung.

"Bagaimana aku bisa makan kalau Lili di sana sedang bersama orang jahat." ucap Ara sebal. Gerald memijat pangkal hidungnya, sedangkan Regan dan Mika mengerutkan dahi bingung. Siapa Lili?"

"Ara sebel sama Felica. Dia udah nyulik Lili aku." kesal Ara berbalik ingin pergi.

"Tunggu! aku akan membawakan Lili untukmu. Tapi kamu harus makan dulu!" ucap Gerald tiba-tiba. Ucapan Gerald barusan membuat mata Keyara langsung berbinar. "Benarkah?" tanyanya bahagia. Gerald merutuki mulut sialannya yang lancang berbicara itu. Mau tak mau ia juga harus mengangguk.

"Terimakasih kak Gerald!" ucap Ara antusias. Bahkan ia berjingkrak-jingkrak senang. Regan beradu pandang dengan Mika yang syarat akan kebingungan.

"Om, tante, Gerald pamit dulu ya! mau ambilin bonekanya Ara yang tertinggal di rumah kakeknya." pamit Gerald sopan.

"Jadi, Ara kabur di rumah papa Stevano?" tanya Regan yang di angguki Gerald.

"Siapa Lili?" tanya Mika juga yang tak bisa berhenti penasaran.

"Nanti kalian akan tahu." jawab Gerald menahan tawanya.

Ara makan dengan tenang. Menikmati elusan tangan Ayahnya di puncak kepalanya. Tapi, sedari tadi bibirnya tak berhenti berkedut karena senang. Ia senang Gerald akan membawakan bonekanya lagi untuknya. Ara sudah tak sabar ingin memberitahu kabar bahagia ini pada Cika dan Lala.

Tepat setelah makan, Gerald datang membawa boneka beruang yang cukup besar. Tentu saja Ara menyambut antusias dan mengucapkan banyak terimakasih. Gerald sendiri tidak tau mengapa ia melakukan ini. Sebelum pikirannya benar-benar di penuhi gadis itu, Gerald segera berpamitan pulang  Tak lupa Regan mengucapkan terimakasih dan minta maaf karena tingkah kekanakan Keyara.

Setelah melakukan vidio call dengan kedua sahabatnya. Ara berbaring di ranjang sambil memeluk Lili. Ia tak akan melepas Lili. Pangerannya lah yang telah membawa Lili padanya. Ara membuka ponselnya. Membuka galeri yang berisikan ratusan foto Gerald. Kekesalannya pada Gerald menguap seketika saat Gerald sudah membawakannya boneka. Ara berfikir keras, ia harus membalas jasa Gerald. Sampai sebuah ide terlintas di di kepala cantiknya.

****

Sepulang sekolah, Ara, Cika dan Lala bergegas menuju Mall. Ara sudah heboh ingin membelikan ini itu untuk hadiah Gerald. Cika dan Lala juga sama antusiasnya. Mereka berdua senang mendapat kabar dari Ara kalau Gerald bersikap seperti pahlawan. Bahkan Cika tak menyangka kakak sepupunya bisa membantu Keyara mengambil Lili dari nenek jahat Felica.

"Ini bagus, Ra!" pekik Lala histeris saat melihat kacamata hitam yang menurutnya bagus.

"Ishh jangan. Kayak pak dukun pijat kalau Gerald pakai itu." ucap Cika tak setuju.

Possesive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang