20. Pergi Jauh

50.5K 1.7K 66
                                        

Gerald membopong tubuh Keyara dengan enteng. Keyara meronta, dia tidak mau ikut dengan Gerald. Keyara juga mancakar wajah Gerald dengan membabi buta. Berharap Gerald akan menurunkannya.


"Diam sayang. Kita akan pergi jauh dari sini. Dan hanya akan ada kita berdua." ucap Gerald. Keyara menggelengkan kepalanya tanda dia tidak mau. Keyara menendang nendangkan kakinya di udara. Keyara lupa kalau kakinya sedang sakit. Saat nyeri menjalar di kakinya membuat ia terisak mengeluarkan air mata. Ia ingin menangis kencang, namun sayang. Lakban sialan itu membebat

bibirnya.


"Jangan banyak tingkah sayang, itu hanya akan menyakitimu." bisik Gerald mencium kening Keyara. Gerald membawa Keyara turun lewat tangga dengan santai. Entah apa yang dia lakukan hingga penghuni rumah tidak ada yang bangun. Secepat kilat Gerald membawa Keyara ke mobilnya.


"Jalan pak, kita ke bandara!" perintah Gerald pada supirnya. Gerald tengah memangku Keyara yang masih dengan mulut di sumpal lakban. Keyara ingin memberontak, namun pelukan Gerald membuatnya sulit bergerak.


"Kamu diam, aku lepasin lakbannya." ucap Gerald yang diangguki Keyara.


"Janji gak boleh teriak!" peringat Gerald lagi yang langsung diangguki Keyara. Gerald menarik pelan plester di bibir Keyara. Keyara meringis sakit. Sebagian plester itu mengenai luka di sudu bibirnya. Setelah berhasil membuka plester, Gerald mencium sekilas bibir Keyara.


Nyatanya, Keyara tidak memenuhi janjinya. Keyara malah berteriak dengan memanggil manggil nama ayahnya. "Ayah tolong! Aku di culik." teriak Keyara menonjok wajah Gerald dengan keras. Kecil kecil begitu tenaga Keyara tidak bisa diremehkan. Gerald sudah pernah dianiyaya istrinya saat di singapura.


"Hust diam! Ayahmu tidak akan mendengar." ucap Gerald membekap bibir Keyara.


"Apa kamu tidak lelah terus menonjok wajahku? Lihatlah muka suamimu ini yang sudah babak belur." ucap Gerald cemberut. Keyara melirik wajah Gerald. Benar, wajah suaminya penuh dengan lebam. Bahkan sekujur wajahnya sudah berwarna ungu ke hitaman. Dia ingat pernah memukul wajah Gerald. Tapi tidak separah itu. Lalu siapa yang menghajar Gerald.


"Ini semua ulah kakakmu. Dia menghajarku sampai aku mau mati." ucap Gerald yang seolah tau dengan kebingungan Keyara.


'Jangan goyah, kak Gerald jahat. Batin Keyara berteriak. Ia tidak mau jatuh untuk ke dua kalinya.


"Jangan memikirkan apapun. Tidurlah!" perintah Gerald membenahi posisi Keyara. Gerald menyenderkan kepala Keyara di dadanya. Bisa Keyara rasakan kalau jantung Gerald berdetak sangat cepat.


"Kamu dengar bukan? Detak jantungku selalu berdetak semangat bila berdekatan denganmu." Keyara diam. Ia menikmati irama jantung Gerald yang peris seperti irama jantungnya.


"Kenapa kakak menculikku? apa kakak akan membuangku di tempat yang jauh? Aku benci kak Gerald." bisik Keyara meremas kaos yang dipakai Gerald.


"Aku menculikmu untuk kebahagiaan kita. Kita akan hidup berdua tanpa orang-orang yang berniat memisahkan kita." jawab Gerald dengan suara rendah.

Possesive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang