9. Mood Buruk

49.8K 1.7K 37
                                    

Keenan membaringkan adiknya yang tertidur di gendongannya. Tampak jelas sekali sisa sisa air mata di pipi adik kesayangannya itu. Untung orangtuanya dan Kris sedang tidak ada di rumah. Ia bisa selamat dari pertanyaan yang pasti akan memberondongnya. Keenan mengecek hp nya. Banyak sekali panggilan tak terjawab dari Gerald. Ia sudah tau ini akan terjadi. Dan Keenan harus bertindak cepat agar Keyara mau menjauh dari Gerald.


Disisi lain, Gerald terus mengumpat dengan kata-kata kotornya. Bahkan Yogi yang tidak bersalah pun, tak urung menjadi bahan amukannya. Suasana kantor hari ini sangat mencekam. Mood buruk dari big bos membuat para karyawan kelimpungan. Pasalnya, setiap pergerakan yang di lakukan orang-orang membuat Gerald marah


"Laporan macam apa ini hah? membacanya saja membuatku pusing. Kalau tidak becus kerja. keluar sekarang juga!" bentak Gerald murka. Ia menyobek kertas yang tadi diserahkan manager keuangannya. Yogi yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.


"Nyerang es teh dulu, bos. Santuy!" ucap Yogi menyerahkan es teh jumbo yang tadi dibuatnya.


Gerald menyeruput es nya sedikit, sebelum membantingnya ke lantai. "Es apa ini? kenapa dingin sekali? kalau gak becus kerja-"


"Keluar sekarang juga!!!" teriak Yogi menyela ucapan Gerald. Yogi sudah muak dengan kelakuan sahabat serta bos luknut nya itu. Bisa-bisanya ia bilang es nya dingin. Di belahan dunia manapun, yang namanya es ya pasti dingin.


Gerald menatap tajam Yogi. Sebelum akhirnya ia pergi karena malu. Ini semua gara-gara Keyara. Kenapa gadis itu tidak mendengarkan penjelasannya dan malah pergi begitu saja. Ia juga ingin mematahkan rahang Keenan yang tiba-tiba datang.


Keluar dari gedung perusahaan. Ia di sambut dengan gerombolan wartawan yang menyerbu dirinya. Memberondong dengan berbagai pertanyaan dia yang akan menikah. Shit! mulut siapa yang telah ember. Dengan cekatan ia menghubungi Yogi.


"Kenapa? masih membutuhkanku?" ejek Yogi ketika sambungan terhubung.


"Bereskan semua ini, atau semua fasilitas aku cabut!" ancamnya. Tentu saja Yogi patuh. Walau dalam hati ia mengabsen nama-nama binatang untuk Gerald.


Gerald menerobos para pemburu berita itu yang setia mengekor dan menanyakan ini itu. Kepalanya yang pusing makin ingin meledak.


_______


Keyara menatap layar ponselnya dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Foto dirinya yang tengah di dzolimi Latina beredar di media. Walau wajahnya tidak terlalu terlihat, pasti orang-orang yang mengenalnya bisa tau.


Seseorang merebut hp nya pelan. "Jangan di lihat, lupakan saja!" ucap Keenan lembut. Keyara buru-buru menghapus air matanya agar tidak semakin tumpah. "Enggak kok kak." jawab Keyara menyembunyikan kesedihannya. Ia malu kalau kakaknya tau ia menyukai Gerald. Pokoknya tidak ada yang boleh tau.


"Kesayangan kakak!!! miss you so much tuyulnya aku!!" teriak Kris menyerobot masuk kamar adiknya. Keyara bangkit memeluk tubuh kakak keduanya.


"Kenapa tadi berangkat duluan hah? mau menghindari aku?" tanya Kris menatap tajam adiknya. Keyara hanya cengengesan. Benar, tadi pagi ia sangat kesal dengan Kris. Tapi sekarang kekesalannya sudah menguap.


"Mau jalan-jalan?" tawar Kris yang langsung diangguki antusias.


Keyara segera berganti pakaian. Memakai kemeja overzize, celana pensil hitam juga sneaker putih. Tubuh mungilnya tampak lebih menggemaskan. Kris menatap adiknya bangga. Diajak main gak malu-maluin karena cantik.


"Ayo naik Ra. Aku mau ajak kamu nonton. Sama temen-temen kakak."


Keyara menaiki motor sport kakaknya. Walau kesusahan naik, ia suka di bonceng pakai motor itu. Biar terlihat keren. Keyara memutuskan ingin menjauhi Gerald. Ia harus mencoba move on walau pada akhirnya ia akan gagal. Pesona Gerald memang tidak mudah di tolak.


"Waah ada calon pacar nih!" ucap Gail semangat.


"Pacar gue tuh!" serobot Niko (Sahabat Kris di 'Badboy insaf'. Bukan kak Niko di sini)


Niko membantu Keyara turun dari motor. "Halo kak Niko kecil!" sapa Keyara tersenyum. Niko melotot, bukankah yang kecil itu Keyara.


"Kamu tuh yang kecil." ucap Niko tak terima.


"Biar gak lupa! Kan aku sekarang kenal sama Kak Niko besar. Yang kakaknya kak Gail." jelas Keyara yang hanya di angguki Niko. Mereka berempat mengantri beli tiket. Film horor menjadi pilihan mereka. Keyara sangat bosan dengan yang namanya antri. Ia memutuskan untuk duduk di bangku depan dengan meminum es yang tadi di belikan Kakaknya.


"Ikut aku!" sentak sebuah tangan yang tiba-tiba menarik Keyara. Keyara menjerit, namun bibirnya sudah di dekap oleh orang itu. Aroma obat membuat kesadaran Keyara menghilang. Gerald cepat-cepat membopong tubuh mungil calon istrinya itu. Keadaan yang lumayan sepi membuat ia mudah melakukan penculikan berencana. Sesampainya di mobil. Ia merogoh tas milik gadis kecilnya. Mengambil hp Keyara lalu mengirim pesan pada Kris kalau Keyara pulang duluan dengan Cika.


Dan balasan Kris yang mengatakan 'Hati-hati membuatnya senang. Bodoh sekali kakak Keyara itu.


Gerald membawa Keyara ke apartemennya. Setelah memastikan semua aman. Ia menidurkan keyara di ranjang besar milik nya. Melepas sneaker Keyara dengan hati-hati.


Gerald tersenyum puas. Dengan licik, Gerald membuka sedikit kaos Keyara. Mefoto tubuh gadis itu yang sedikit terbuka. Foto-foto itu yang akan ia jadikan sebagai kartu As. Untuk merampok restu papanya.


Sejam telah berlalu, dan Keyara baru merasa terusik. Ia membuka matanya pelan. Wajah Gerald yang pertama kali ia lihat membuat ia memekik kaget. "Aaaaaa!!! apa yang kak Gerald lakukan?" jerit Keyara saat mengetahui tidur di ranjang Gerald.


"Apa?" tanya Gerald polos. Keyara membenahi pakaiannya yang sedikit terbuka. Ia menatap tajam kearah Gerald.


"Lembut kan tatapan mu, sayang! aku tak suka di lawan!" tajam Gerald yang berhasil membuat Keyara takut.


"Dengar Keyara!" ucap Gerald dengan tajam. Tangannya mencengkram dagu Keyara agar mendongak menatapnya.


"Calon istriku itu cuma kamu! ingat! Kamu." tekan Gerald.


"Tapi kenapa kemarin-"


"Diam! biar aku semua yang urus. Aku tidak mencintai wanita itu. Aku sudah baik memilihmu. Jadi jangan buat semua ini rumit. Menurut lah dengan ucapan ku!"










Possesive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang