17 🍑

14K 1.3K 237
                                    

Dua minggu sudah Lisa kembali ke Seoul . Ia mulai berkutat dengan kesibukannya seperti biasa . Pergi ke kantor , berkas2 , pengecekan papan billboard , ide2 kreatif pembuatan iklan , semua kembali seperti biasa .

Kali ini waktu menunjukkan jam makan siang . Lisa tengah berada di kantin bersama Jisoo , lengkap dengan makan siang di hadapannya .

Jisoo tengah menyantap makanannya , namun tidak dengan Lisa . Gadis itu terlihat berkomat kamit tak jelas seraya mengangkat sebelah tangannya . Jarinya menekuk sebagian , ia seperti tengah menghitung sesuatu .

Jisoo yang melihat kelakuan sahabatnya itu mengernyit heran .
"Hei , apa yang kau lakukan ? Cepat makan sebelum dingin ." Ucap Jisoo .

Lisa terlihat tak peduli . Ia mengacuhkan sahabatnya itu dan terus menghitung sesuatu . Dan selanjutnya ia malah menggaruk kasar kepalanya yang tidak gatal .

"Kau gila ? Apa yang kau lakukan huh ?!" Ucap Jisoo .

Lisa mempoutkan bibirnya lucu .
"Sooya.."

"Apa.." jawab Jisoo singkat .

"Mengapa tamu bulanan ku belum datang juga ?"

Mendengar ucapan Lisa , Jisoo tersedak . Ia membelalakkan matanya , bersiap untuk mencecar Lisa dengan berbagai pertanyaan , namun sebelum itu Jisoo meneguk juice jeruknya terlebih dahulu .

"Maksudmu ? Kau belum mendapatkan tamu mu ? Kau hamil anak Jungkook ? Benarkah itu Lisa ? Woooaaahhh.."

Kali ini , Lisa membelalakkan matanya .
"Hya ! Apa maksud wooaahh mu itu ?!"

Jisoo menggeleng , namun kedua matanya malah nampak berbinar . Tersirat pikiran untuk menggoda Lisa .
"Maksudku ? Tak ada.. aku hanya membayangkan bagaimana rupa anakmu nanti ? Secara ibunya cantik dan ayahnya juga tampan ."

Sungguh , andai garpu di tangan Lisa ini jika di pakai untuk memukul tak sakit , mungkin ia sudah menggunakan garpu itu untuk memukul mulut Jisoo agar gadis itu diam . Namun nyatanya itu sama sekali tak di lakukan oleh Lisa . Lisa hanya mendengus kesal dan membuat Jisoo terkekeh .

"Oke2 aku minta maaf . Kali ini aku serius . Mengapa sampai tamumu tak datang ? Bukankah biasanya kau 'bermain aman' ?"

Lisa menghela nafasnya pelan .
"Dua minggu yang lalu , Jungkook dengan agresive nya menggagahiku . Aku sama sekali tak sanggup menolak pesonanya Sooyaa . Dia sudah seperti candu bagiku . Dan di tengah permainan aku baru sadar jika obat pencegah hamil ku habis . Aku memintanya untuk 'mengeluarkan' nya di luar . Namun kau tau apa ?" Lisa menggantungkan penjelasannya .

"Apa , apa ?" Tanya Jisoo semangat .

"Di luar perkiraan ku , Jungkook malah mengeluarkannya di dalam . Dan dia bilang , aku harus menjadi miliknya.."

"Mwo ? Seriously ?"

Lisa mengangguk . Dan selanjutnya Lisa menceritakan semua pada Jisoo . Termasuk peralatan bayi yang di belikan ibu Jungkook yang sampai saat ini masih tersimpan rapi di bagasi mobilnya . Lisa bingung harus meletakkannya di mana . Tak mungkin kan Lisa meletakkan semua itu di rumahnya ?

Mendengar semua cerita Lisa , Jisoo semakin terbahak . Bayangkan saja , Lisa terjebak di putaran yang ia ciptakan sendiri . Semua hanya berawal dari nafsu dan One Night Stand . Namun akhirnya ? Nafsu itu malah menimbulkan benih2 cinta di diri Jungkook .

"Sudah puas tertawanya ?" Sarkas Lisa sebal . Jisoo ini benar2..

"Baiklah.. maaf maaf.. tapi kau telat berapa hari ?" Tanya Jisoo . Kali ini raut wajahnya berubah menjadi serius .

I Want You || Lizkook [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang