💥MGML💥 05| Pertemuan

780 97 200
                                    

Seakan semesta mengambil andil dalam pertemuan kita. Kini kita bertemu dalam keadaan tak biasa.

-Anya Abigail Callia-

"Gimana, Al?" teriak Leo yang sudah berada di luar sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana, Al?" teriak Leo yang sudah berada di luar sekolah.

Saat ini mereka sedang berada di belakang sekolah untuk melompat pagar. Tinggal Aldan lah yang belum keluar. Alasannya karena kaki dan bokongnya yang sakit akibat jatuh dari tangga tadi.

Brukk!

"Aduh! Pantat gue bentar lagi tipis kayanya," keluh Aldan sambil memegangi bokongnya dan mengaduh kesakitan.

"Cepetan pigi, jangan banyak gaya," ajak Rangga, sambil berlalu pergi meninggalkan mereka yang masih mentertawai Aldan.

"Sewot amat, kaya emak-emak aja lo!" protes Jordan.

Kemudian mereka berlalu pergi menuju parkiran yang ada di luar sekolah. Inilah alasan mereka memilih untuk parkir di luar, karena jika tiba-tiba mereka ingin bolos, bisa dengan mudah untuk pergi.

"Gue gak jadi ikut, mau pulang aja. Badan gue mau remuk rasanya," keluh Aldan yang tak henti-hentinya memegangi punggung. Kemudian, ia menaiki motornya dan segera mungkin melajukannya dengan kencang.

"Ah, gak asik lo, Al!" teriak Leo, Jordan, dan Rangga bersamaan.

Aldan hanya menganggap angin lalu, tak peduli seberapa keras teriakan temannya itu. Karena memang dari awal Aldan sudah niat tak niat, untuk bolos dengan mereka, yang bikin ia semangat hanyalah karena dengan bolos ia tak akan mengikuti pelajaran yang begitu membosankan.

Tin, tin!

Suara klakson dari beberapa kendaraan saling sahut menyahut. Entah ada apa di depan sana, sehingga jalan yang akan dilalui Aldan macet parah.

"Sial!" Dengan keras Aldan memukul stang motor sportnya. Lalu, Aldan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Entah mengapa, sekarang ia ingin cepat-cepat sampai di rumah. Padahal baru beberapa jam saja ia pergi sekolah.

Sambil berkendara, Aldan juga sambil mengingat-ngingat jalan mana yang kira-kira bisa ia ambil untuk lebih cepat sampai ke rumah.

_oOo_

Anya pov.

Lagi-lagi, aku tak dapat menghentikan tangis. Berulang kali berusaha, berulang kali pula ingatan akan kedua orangtuaku terlintas.

Saat ini aku tengah berada di dalam ruang UKS, berdiam diri mencoba tenang. Tenang? Sudah berulang kali kucoba, tapi tetap saja gagal!

Kubaringakan tubuhku yang kini sudah mulai mengurus di atas tempat tidur yang disediakan pihak sekolah. Kepalaku rasanya berat dan pening sekali, sudah kucari obat tapi, tak kunjung kutemukan.

My Guide My Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang