Kehilangan yang paling menyakitkan adalah kematian.
_Anya Abigail Callia_
Anya Abigail Callia. Remaja cantik berusia 16 tahun. Ceria, ramah, dan mudah tersenyum adalah sifatnya. Tapi, manja-lah yang paling utama.
"Mamaaaaaa, Anya udah cantik nih!" teriak seorang gadis yang kini telah berdandan rapi. Memakai atasan lengan panjang bewarna cokelat dan bawahan memakai celana panjang longgar.
"Sabar, Anya," teriak wanita paruh baya tak kalah kuat, yang bernama Rita. Meski wanita itu sudah berumur, semangatnya tak pernah luntur, apalagi memiliki anak seperti Anya, membuat ia sangat bahagia.
"Wah ... Papa ganteng banget, kalo jalan sama Anya, ntar dikira pasangan tau!" Takjubnya ketika melihat Papanya itu berpenampilan ala anak muda, padahal usia sudah berumur. Nama Papanya juga tak kalah keren. Johan, namanya.
"Ngomong apa kamu tadi? Masa anak Papa yang cantik gini dipasangi sama Papa yang udah tua sih," kata pria paruh baya itu dengan gemas menatap anaknya. Lalu mengacak-acak rambutnya, membuat Anya bersungut kesal.
"Anya juga gak mau kali, wle," ejeknya sambil menjulurkan lidah.
"Sudah, sudah. Ayo berangkat, ntar kesiangan," ujar Rita menengahi. Lalu langsung mengajak semua untuk ke mobil, tak lupa membawa barang-barang yang sudah dipersiapkan.
"Yey, Anya udah gak sabar ketemu bule, biar Anya ajakin bicara supaya speak English Anya lancar," ocehnya dengan penuh semangat, membuat kedua orang tuanya ikut bersemangat melihat keceriaan anaknya itu. Tatapan bahagia juga terlihat oleh keluarga kecil itu. Kemudian mereka menaiki mobil dan berjalan menuju tempat tujuan.
Selama di perjalanan tak sedetik pun suasana di dalam mobil menjadi hening. Selalu saja ada percakapan di antara mereka, tak terkecuali guyonan.
Anya yang duduk sendiri di belakang, membuat ia lebih leluasa. "Ma, Anya kok cantik banget sih," tuturnya dengan percaya diri, yang membuat sang Mama memutar matanya. Tak heran jika melihat anaknya itu memuji diri sendiri.
"Ih, Mama, jawab dong. Anya kan pusing jadi cantik, banyak banget yang ngejer-ngejer Anya," ucapnya lagi sambil melihat wajahnya di cermin. Emang benar Anya memiliki wajah cantik, kulit putih mulus, dan terdapat lesung pipi yang membuat senyumnya sangat manis.
Sekali lagi Rita memutar bola matanya malas melihat kepedean anaknya itu. "Yaudah jadi jelek aja, mau?" suruhnya.
"Gak mau. Mama kan cantik, masa anaknya jelek. Gak adil!" protes gadis itu, karena memang wajah Mamanya tak kalah cantik, meski sudah mulai keriput. Mungkin wajah cantik Anya, nurun dari sang Mama.
"Ya terus mau kamu apa?" tawar Rita.
Sambil tersenyum malu, Anya berkata, "Aku mau Mama sama Papa, dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guide My Lover [COMPLETED]
Fiksi Remaja[UPDATE: RABU • SABTU]❤ Akibat dari satu kejadian yang menimpa seorang gadis, membuat gadis itu berada di titik terendahnya. Sampai pada akhirnya ia merasakan puncak kekecewaan pada Tuhan dan tanpa sengaja, ia dipertemukan oleh cowok yang super teng...