41. Kabar

829 74 10
                                    

Jisoo masih berada di kediaman Dara, ia memandangi foto dirinya dan Mino yang ia jadikan wallpaper di ponsel nya.

"Ini sup mu.."
Ujar Dara yang kini meletakkan semangkuk sup yang baru saja ia buat untuk Jisoo.

"Astaga, aku merasa tak sopan karna merepotkan mu onnie.."
Jisoo menatap sup di depannya.

"Aku jadi ingat Mino, ia sangat menyukai sup ayam.."
Lanjut Jisoo.

"Makan dulu saja.. Aku takut sup nya keburu dinging.."
Ujar Dara yang seolah cuek.

Drrt drrrtttt..

Ponsel Jisoo bergetar, dengan buru buru ia meraih benda tipis yang ia letakkan di dalam tas nya itu.

Jisoo memiringkan kepalanya, sebuah nomor baru terpampang di layar ponsel nya.

"Siapa?"
Tanya Dara.

"Entahlah?"
Jisoo menggeleng. Kemudian gadis itu mengangkat teleponnya.

"Hallo.."
Suara berat yang begitu Jisoo rindukan menyambut telinga nya. Untuk sesaat Jisoo merasa waktu berhenti saat itu juga. Jantungnya berdebar debar tak karuan, senang bukan main karna ia telah mendapatkan kabar dari pria terkasihnya.

"Mino? Kau menggunakan nomor siapa?"
Tanya nya memastikan, ia takut ini hanya ilusi karna kerinduannya yang begitu dalam.

"Iya sayang, ini nomor temanku, ponselku terjatuh dan rusak aku tak sempat membeli.. jadi maaf kalau aku tak sempat mengabarimu.. Apa kau merindukan ku?"
Pria itu terkekeh, Jisoo mempoutkan bibirnya. Apa suaminya itu tak tahu bahwa Jisoo benar benar khawatir padanya karna tak mengirim kabar selama 3 hari?.

"Pertanyaan macam apa itu! Cepat pulang, apa kau tak merindukan ku!"
Omel Jisoo, yang hanya dijawab dengan tawa kecil di ujung panggilan.

"Yakk.. Jangan tertawa!! Kau pikir ini lucu!"
Protes Jisoo.

"Ah baiklah, bagaimana kabarmu? Apa kau makan dan tidur dengan baik?"
Tanya Mino. Jisoo menatap semangkuk sup di depannya dan tersenyum.

"Iya, Dara onnie membuatkanku sup ayam.. Bagaimana? Apa kau mau mencobanya?"
Goda Jisoo.

"Hehe.. Lain kali saja.. Apa kau tak ingin memberikan ku kabar bahagia yang lainnya?"

Jisoo terdiam sesaat, bagaimana bisa ia melupakan hal penting yang akan ia sampaikan pada Mino?

"Astaga.. Aku lupa.."
Gadis itu menepuk jidatnya.

"Tebak siapa yang akan jadi Ayah?"
Lanjutnya bertanya pada sang suami.

"Aku? Benar kan aku?!"
Tebak pria blonde itu. Jisoo tertawa kecil, sembari membayangkan bagaimana ekspresi wajah Mino yang tengah kegirangan.

"Hallo Mino-Appa.. Eomma merindukanmu.."
Jisoo mengecilkan suara nya.

"Ya ampun.. Kau imut sekali..-"
Balas Mino.

"Sekarang katakan.. Kapan kau akan pulang? Kau harus tahu bahwa ibu hamil benar benar butuh perhatian dan kasih sayang yang lebih.."

"Secepatnya sayang.. Aku janji.."
Bibir Mino bergetar, meski Jisoo tak dapat melihatnya namun ia bisa mendengar suara Mino yang seakan tercekat. Ekspresi wajahnya berubah seketika.

"Sayang? Kau baik baik saja?"
Tanya Jisoo. Namun tak segera mendapatkan jawaban.

"Sayang?"
Panggil Jisoo lagi.

"Ah, iya sayang.. Maaf aku harus menyudahi ini karna ada urusan yang sudah menunggu ku.."

"Ah baiklah.. Semangat!"

The Honor of My Life [21+] BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang