8. Tetangga Baru

3.4K 162 31
                                    

Happy Reading^^

-

Seorang gadis duduk di tepian jendela restoran, ia memang memiliki kebiasaan yang unik yaitu memandangi derai hujan yang turun dan menetes di kaca jendela. Hal ini cukup membuatnya merasa tenang, apalagi di suasana hati yang bersedih seperti saat ini. Ia menatap lurus ke luar, suasanya kota Seoul masih sama seperti dulu. Jalanan yang padat meski cuaca tak begitu mendukung, ditambah lagi malam yang sudah terlalu larut. Bibir tipis berlipstik pink itu bergetar ketika mencoba memulai untuk mengeluarkan untaian kata yang tertahan di tenggorokannya.

"Gadis lain?"
Tanya nya pada pria yang duduk di sebuah bangku restoran di belakangnya.

"Ya, aku tak tahu siapa dia.. Dan anehnya Mino sama sekali tak berniat untuk menceritakan hal ini padaku.."
Jawab pria dengan mata bulat layaknya rusa itu. Tetesan air mata mulai membasahi pipi gadis bersurai hitam panjang itu, jauh jauh ia ke Korea dan bukanlah kabar semacam ini yang ingin ia dengar.

"Dia tak menghubungi ku belakangan ini.. Apa ini alasannya?"
Tanya gadis itu lagi.

"Entahlah, akhir akhir ini aku sering melihat gadis itu keluar masuk ke apartment Mino.. Sepertinya mereka tinggal bersama-"

Brukkk!!

Perkataan pria itu terputus saat gadis di depannya mulai membanting koper yang ia bawa.

"Apa tidak ada kabar lain yang membuatku merasa lebih baik? Apa kau hanya bisa membakar hatiku saja tanpa mengatakan siapakah gadis itu?!"
Protesnya. Pria di depannya tersenyum simpul, tak heran jika gadis ini begitu emosional. Dia begitu tergila gila pada Mino.

"Aku hanya tahu bahwa dia bernama Kim Jisoo, dan bekerja di sebuah restoran cepat saji..".

"Jinu-oppa.. Mau kah kau mencari tahu siapa dia?"
Tanya gadis itu.

"Ya, sebenarnya tanpa kau suruh pun aku juga akan mencari tahu tentang nya.. Karna sepertinya aku sangat tertarik pada nya.."
Jawab Jinu.

"Oh ya ngomong ngomong, boleh aku tinggal di tempatmu untuk sementara?"

"Apa?"
Jinu membulatkan matanya.

"Karna rasanya aku tidak mungkin tinggal di apartment Mino, bukankah disana ada gadis itu?"

"Aish.. Kenapa tidak menyewa hotel saja?"

"Tidak bisa oppa.. Aku kabur ke Korea karna bertengkar dengan orang tuaku, Kartu kredit ku diblokir, aku membawa uang tunai dan hanya terbatas.. Jadi kumohon, berikan aku tumpangan untuk aku hidup-"
Mohon gadis itu.

"Aish.. Ada ada saja kau ini.."
Ucap Jinu dan terpaksa harus memenuhi permintaan gadis di depannya.

Mereka kemudian pergi menuju apartment Jinu. Tak membutuhkan waktu lama, mereka segera sampai ke tempat tujuan. Keduanya berjalan di lorong apartment, dan melewati apartment milik Mino. Gadis itu berhenti sejenak, lalu mendekatkan telinga nya pada pintu. Namun hal itu sia sia, ia tak dapat mendengar apapun.

"Hey, jauhkan jarakmu dari pintu itu.. Apa kau tak sadar ada cctv di lorong ini?"
Ujar Jinu. Gadis itu terkesiap dan mengedarkan pandangannya untuk mencari letak cctv yang Jinu bicarakan.

"Aish.. Cctv nya menghadap kesana"
Ujarnya yang kemudian mulai berjalan mendahului Jinu. Setelah sampai, keduanya kemudian masuk bersamaan. Gadis itu berlari menuju kamar Jinu dan segera merebahkan tubuhnya di ranjang king size milik pria itu.

"Astaga, nyaman sekali.."
Ujarnya.

"Heh.. Turun dari sana, karna tempatmu adalah disini"
Ucap Jinu sembari menunjuk ke arah sofa besar yang terletak di sudut ruangan.

The Honor of My Life [21+] BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang