29. Beside Him

1.1K 99 44
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyong readers, boleh diklik video di atas, hasil kreativitas ku yang iseng bikin mashup ehehe

Btw, maaf kalau jelek dan pendek.. Itu pun aku ngedit lagunya cuma 1 jam..

Happy reading
( ̄3 ̄)

♡♡♡

Mino membalikkan badannya. Tanpa dapat ia tahan, air mata mulai mengalir membasahi pipinya. Ia mengusapnya cepat dan berjalan dengan cepat untuk segera masuk ke mobil dan pergi. Ia tak pernah secengeng ini sebelumnya, sejak ditinggal oleh kedua orang tuanya Mino mencoba untuk selalu kuat menjalani hidup. Dan keteguhannya selama ini telah dikalahkan oleh rasa sakit hati.

Aku tak percaya, Jisoo tega melakukan ini padaku..

Pikirnya.

Sesampainya di rumah, Mino memutuskan untuk mengurung diri di kamarnya. Nafsu makannya mendadak hilang, tertelan oleh rasa kecewa yang mendominasi. Pria itu terus menangis, sudah ia coba untuk menahan air matanya namun usahanya sia sia. Jisoo begitu berarti baginya, ia tak bisa rela Jisoo disentuh oleh pria manapun. Apalagi jika ternyata gadis itu telah mengkhianati nya, tak terbayang akan seberapa hancur perasaan Mino. Bahkan meski belum mendapatkan penjelasan apapun dari Jisoo, Mino tetap mengambil kemungkinan terburuk yang ia pikirkan agar tak terlalu kaget jika sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya. Perlahan setelah ia lelah menangis, ia mulai terlelap. Seolah melupakan beban hidupnya sesaat dan memutuskan untuk tenggelam dalam rasa kantuknya.

♡♡♡

Sesampainya di rumah Jisoo menyalakan lampu lampu di seluruh ruangan rumah. Ia merasa aneh karna tak ada satupun lampu yang menyala menerangi rumah yang sebesar itu, padahal si pemilik rumah pun sudah pulang dari rutinitasnya. Mobil yang biasa digunakan Mino untuk pergi ke kantor sudah terparkir manis di garasi, berjajar dengan 4 mobil lainnya. Jisoo memeriksa semua ruangan, rumah ini nampak seperti rumah hantu yang kosong dengan keadaan begini. Barangkali Mino tertidur, karna baru saja Hoony menelpon Jisoo dan mengatakan bahwa Mino sedang pusing dan pulang lebih awal siang tadi.

Jisoo sampai di kamar dan mendapati Mino sudah terbaring disana sedang memejamkan matanya. Ia tersenyum menatap pria nya yang nampak kelelahan saat ini. Benar juga dugaannya, Mino mungkin terlalu lelah hingga lupa mengurus rumahnya. Gadis itu duduk di tepian ranjang dan memeriksa suhu badan Mino dengan menempelkan tangannya pada dahi pria itu.

"Astaga, panas sekali.."
Gumam Jisoo yang kemudian berjalan menaruh tasnya di atas nakas lalu pergi ke dapur untuk memeriksa kotak p3k, ia ingat bahwa ia menyimpan satu pack kompres demam yang ia beli dari apotek beberapa waktu yang lalu.

The Honor of My Life [21+] BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang