BAB 12

1.2K 83 3
                                    

Happy Reading

Hari ini Ardi dan Amira memutuskan untuk makan di luar. Mereka sudah mengajak anaknya itu untuk ikut dengan mereka berdua untuk menghabiskan waktu bersama, tapi Daisy menolak dengan alasan kurang enak badan. Memang kesehatan gadis itu semakin menurun akhir-akhir ini.

Saat sampai di sebuah restoran dengan nuansa Jepang, mereka memutuskan untuk memesan sushi. Mereka sudah memesan makanan kepada pelayan. Sambil menunggu pesanan datang, Ardi mengajak Amira berbincang-bincang dan menikmati alunan musik yang disuguhkan restoran itu.
Amira bangkit meminta izin suaminya untuk pergi ke toilet sebentar.

"Aku ke belakang sebentar ya, Mas."
Saat Amira pergi, tiba-tiba Ardi menangkap sosok perempuan yang belasan tahun ini tak ia temui.

Itu Aida, adiknya.

Segera ia berjalan dengan cepat sebelum perempuan itu pergi meninggalkan restoran.

"Tunggu. Kamu Aida, kan?"

Ardi menyentuh pundak perempuan itu berusaha membalikkan tubuhnya.
Saat itu juga perempuan itu kaget bukan main mendapati pria di hadapannya yang tak lain
adalah kakaknya sendiri.

"Mas Ardi?"

"Iya. Aku Ardi. Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu." Ardi merasa sedikit lega perempuan itu masih mengenalinya.

"A ... aku baik. Mas sama siapa di sini?" Perempuan itu menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Aku ke sini bersama Amira. Bisa kita bicara sebentar?"

"Maaf. Nggak bisa, Mas," jawab perempuan itu tegas.

"Aku mohon. Sebentar saja. Aku hanya ingin tahu bagaimana kabar putriku. Kamu merawatnya dengan baik, kan?"

"Dia baik-baik saja. Sebaiknya, Mas Ardi pergi dan anggap kita tidak pernah bertemu." Perempuan itu hendak pergi tapi kembali ditahan oleh Ardi.

"Tolong Aida. Izinkan aku menemuinya sekali saja. Di putriku. Aku ayahnya."

"Hentikan, Mas. Kamu tahu apa yang akan terjadi jika Ibu mengetahui keberadaanmu di sini? Ini yang terbaik. Lupakan 'dia'. Hiduplah bahagia dengan istri dan anakmu. Jauhi kami. 'Dia' sudah menganggapku sebagai ibu kandungnya. Begitupun sebaliknya," ucap Aida dengan cepat.

Perempuan itu meninggalkan Ardi dan masuk ke dalam mobil dengan pria yang sudah menunggunya.Ardi kembali ke dalam restoran dengan perasaan gelisah. Ia mendapati istrinya tengah duduk di depan makanan yang telah mereka pesan sebelumnya.

"Mas dari mana?" Amira menatap Ardi bingung.

"Keluar sebentar. Ada panggilan masuk. Di sini sedikit berisik," jawabnya berbohong.

Saat makan, Amira memperhatikan sikap suaminya. Suaminya sedikit aneh semenjak kembali dari menerima telepon tadi. Tapi, ia  tak berani menayakan hal itu.


































DAISY & VIOLET 17+ | REPOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang