Beri jejak jika bertemu TYPO.
Happy reading ^^
.
.
.
.
.Lebih dari seminggu berlalu. Seperti biasa, Sakura tetap menyembunyikan pekerjaannya dari sang suami. Meski pada nyatanya, akhir-akhir ini banyak yang mulai tahu tentang pekerjaan Sakura. Gadis itu sudah merasa siap jika suaminya tahu tentang dirinya yang sebenarnya. Walaupun ia belum bisa menerka apa yang akan dilakukan Sasuke setelah tahu pekerjaannya.
Pagi tadi, Sakura mendapat kabar dari Neji bahwa kedua orang tuanya boleh pulang hari ini. Gadis itu tak ingin bertemu kedua orang tuanya untuk saat ini. Sakura tak siap jika ditanya kemana ayah dan ibunya. Akhirnya, terdampar lah Sakura di ruang perawatan Karin. Ia sama sekali tak berniat ke ruangan Karin. Kaki jenjangnya justru menuntunnya ke sana.
Gadis itu mendapati Karin berbaring termenung di tempatnya. Sarapan pagi yang di antarkan petugas rumah sakit masih belum terjamah oleh Karin. Wanita itu baru menyadari keberadaan Sakura saat gadis itu sudah di sampingnya. Sakura tersenyum pada Karin.
"Si gulali ternyata," ucap Karin dengan lemah.
"Ohayou, Karin-san," sapa Sakura dengan ramahnya.
"Mau apa kau ke sini?" tanya Karin dengan sinis.
"Hanya menjengukmu," jawab Sakura.
Hening sesaat. Sakura memperhatikan bubur yang masih utuh di mangkuk itu. Juga dua buah apel dan seiris pisang di dekatnya. Segelas air minum pun tersaji.
"Kenapa kau belum memakan sarapanmu?" tanya Sakura. Ia mendekati makanan di nakas dekat Karin.
Gadis bersurai soft pink itu meraih mangkuk bubur Karin. Ia mengambilnya sesendok, menyodorpkan ke wanita bersurai merah itu. Karin hanya menatapnya datar. Sakura menghela napas.
"Kau harus makan! Jika tidak, Tsunade-Sensei akan memarahimu, tahu!" kesal Sakura.
Karin tetap diam. Menghela napas pelan, akhirnya ia mau menerima suapan Sakura. Sakura tersenyum senang.
"Kau kenal dengan Sasuke-kun?"
Pertanyaan itu sukses membuat Sakura terdiam. Ia menatap Karin dengan heran. Sakura mengangkat kedua alisnya.
"Dia temanku sewaktu sekolah dulu," jawab Sakura pada akhirnya.
"Kudengar dari dokter itu, aku harus melakukan transplantasi jantung dalam waktu dekat. Kurasa biarkan saja aku mati. Akan lebih baik begitu. Perasaanku terhadap Sasuke-kun akan terlupakan," ujar Karin tiba-tiba.
Sakura memaku di tempat. Panah dalam tanya sukses menusuk hatinya. Perempuan ini mencintai suaminya? Sejak kapan? Apa Sasuke juga memiliki perasaan yang sama kepada Karin?
"Tidak baik berbicara seperti itu. Sekarang habiskan makananmu, aku akan segera pulang setelah ini," pinta Sakura.
Karin terdiam menatap gadis bersurai merah muda panjang itu. Ia tak habis pikir tentang Sakura. Sebenarnya siapa dia? Siapa gadis ini?
🌸🌸🌸
"Arigatou, Tsunade-Sensei," ucap seorang wanita bersurai hitam panjang.
Mereka baru saja selesai menjalani rawat inap. Wanita itu bersama sang suami yang berdiri di sampingnya.
"Jangan berterima kasih kepadaku, Uchiha-san," balas Tsunade, seraya memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yosougai [SasuSaku] ✔
Fanfiction[SELESAI] //Yosougai - Naruto Fanfic [REVISI BERTAHAP]// "Izinkan kami berpisah," ucap Sakura. Semua yang ada di ruangan itu menghentikan aktivitas mereka, tanpa terkecuali sang suami. "Apa ... dia serius?" tanya lelaki itu dalam hati. . . . Perasaa...