Beri jejak jika bertemu TYPO.
Happy reading ^^
.
.
.
.
.Udara dingin. Dengan pakaian tebalnya, lelaki itu berjalan menyusuri trotoar. Masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas baginya. Namun hari ini, ia ingin menemui seseorang di rumah sakit. Lelaki berambut merah itu memikirkan sesuatu semenjak semalam. Sesuatu yang entah pantas ia sebut apa. Yang jelas, dadanya terasa sedikit sesak.
Begitu sampai di rumah sakit, ia mencari-cari sesuatu ke ruang ICU. Di sana, ia bisa melihat seorang lelaki berambut sama dengannya terbaring lemah. Beberapa selang terpasang di tubuh lelaki itu.
"Kau menunggu lama?" tanya seseorang di belakangnya.
Lelaki itu menoleh. "Tidak, Deidara," jawabnya kemudian.
"Sepertinya kau memang tertarik dengan gadis berambut pink itu," ujar Deidara tiba-tiba.
"Hm?"
"Apa kurang jelas pernyataanku? Buktinya kau datang ke sini sesuai permintaanku."
Lelaki itu diam menatap Deidara. Ia menghela napas, memejamkan matanya kemudian.
"Apa yang ingin kau katakan padaku?" tanyanya.
"Gaara, kau sepertinya benar-benar akan bersaing dengan Sasori-senpai. Kuakui, gadis itu memang memiliki aura yang luar biasa saat kau berada di dekatnya."
"Intinya saja!" sahut Gaara.
"Haahh ... kau ini! Selalu tak suka basa-basi!" cibir Deidara. "Dia menikah dengan Sasuke sekitar tiga bulan yang lalu. Mereka berbulan madu di Nagasaki. Mereka satu sekolah semenjak masuk sekolah menengah pertama hingga menengah atas. Keduanya murid akselerasi. Menyelesaikan dua jenjang sekolah dalam waktu empat tahun. Sakura-san mengambil kuliahnya di Nagasaki. Aku tak tahu di mana tepatnya, yang kutahu, dia mengambil jurusan kedokteran, lalu menjadi ahli bedah di rumah sakit ternama ini."
"Dari mana kau tahu semua itu?" tanya Gaara. Ia ragu dengan ucapan Deidara.
"Aku cukup ahli untuk mencari tahu hal seperti itu," jawab Deidara dengan bangga.
"Sasori memintamu mencari tahu tentang dia, kan?" tebak Gaara. Deidara tak menjawab.
"Intinya, kau akan bersaing dengan Sasori-senpai untuk mendapatkan Sakura-san."
Mendengar ucapan Deidara yang menurutnya tabu itu, Gaara memilih tak mengindahkannya. Ia berlalu dari sana. Entah ke mana tujuannya, Gaara hanya asal melangkah.
Terdengar gila baginya. Ia mengakui, bahwa saat bertemu Sakura, ia merasakan perasaan nyaman dan tenang. Gadis itu mampu membuat Gaara terpaku. Seolah tak ingin melepaskan pandangan darinya. Terlebih lagi, saat ia tahu bagaimana Sakura bergerak cepat menangani Sasori, rekan bisnisnya.
Semua yang ia rasakan mulai membuatnya ragu saat Deidara menundingnya tertarik dengan Sakura. Ah! Yang lebih gila lagi, ketika Sasuke, sang manajer Uchiha Ace itu mendeklarasikan bahwa Sakura adalah istrinya.
Gaara melihatnya. Melihat ekspresi gadis bermanik Emerald itu kemarin. Sama sekali tak menunjukkan ia akan menyanggah ungkapan Sasuke. Jika begitu, berarti memang benar. Gaara pikir, selanjutnya yang bersaing adalah Sasuke, serta Sasori jika lelaki itu terbangun, bukan dirinya.
🌸🌸🌸
Sasuke baru saja selesai mandi. Ia keluar dari kamar mandi, seraya mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. Ia mendapati sang istri tengah menyiapkan pakaiannya. Sepertinya, Sakura tak menyadari kehadiran Sasuke. Lelaki itu mendekati sang istri tanpa bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yosougai [SasuSaku] ✔
Fanfiction[SELESAI] //Yosougai - Naruto Fanfic [REVISI BERTAHAP]// "Izinkan kami berpisah," ucap Sakura. Semua yang ada di ruangan itu menghentikan aktivitas mereka, tanpa terkecuali sang suami. "Apa ... dia serius?" tanya lelaki itu dalam hati. . . . Perasaa...