Beri jejak jika bertemu TYPO.
Happy reading ^^
.
.
.
.
.Sakura berhasil sampai di ruang Instalasi Gawat Darurat setelah hampir tiga menit berlari. Ia mencari beberapa korban ledakan yang sempat ia tangani tadi. Di salah satu brankar ruang IGD itu, Sakura melihat Shikamaru tengah di tangani oleh seorang dokter dan seorang perawat.
Kini maniknya mencari sosok berambut merah yang pernah ia temui. Saat menemukannya, Sakura sedikit lega. Segera saja ia menghampiri, tak peduli bagaimana penampilan sekarang.
"Chotto matte, Sakura-Sensei! Jangan sembarangan mendekati pasien luka bakar ini dengan pakaianmu yang seperti itu!" peringat seorang dokter.
"Ah! Su-sumimasen!" Gadis itu lupa jika pakaiannya kini kotor.
"Sakura-Sensei!" teriak seseorang. Sakura menoleh. Mendapati Yuuna dan Shizuka berada di sana. Di tangannya, Shizuka membawakan sebuah jas putih.
"Ini milikmu! Cepat cuci tanganmu dan temui kami di sini!" perintah Shizuka dengan cepat.
Sakura mengangguk. Ia bergegas menuju tempat mencuci tangan yang tersedia di ruang IGD. Usai mencuci tangannya, Sakura melepas baju tebalnya, menyerahkan itu pada Shizuka. Beruntung, Sakura tadi merapatkan resletingnya baju tebalnya, sehingga kaos lengan panjangnya tak ikut kotor saat ia berada di lokasi kejadian.
"Arigatou," ucap Sakura. Ia segera menghampiri Sasori yang berada di sana.
"Bagaimana kondisinya?" tanya Sakura pada seorang dokter yang menangani Sasori. Ia menunjukkan pada Sakura hasil CT Scan di layar laptop itu.
"Ada beberapa serpihan kaca yang masuk ke dalam tubuhnya. Sepertinya pasien sempat mencabut kaca yang lebih besar dari perutnya. Goresan di perutnya masih baru. Beberapa serpihan itu terletak di dekat usus besar. Beberapa lagi ada di dekat otot alari¹," ujarnya menjelaskan pada Sakura.
Sakura mendesah. "Haah .... Dia harus segera dioperasi," respons Sakura. Dokter IGD itu mengangguk setuju.
"Segera panggil Neji-maksudku Hyuuga-Sensei untuk membantuku!" perintah Sakura.
"Hai, Sensei!"
"Siapkan ruang operasi untuk sepuluh menit lagi!" perintah Sakura lagi. Kali ini, Shizuka dan Yuuna yang menyahuti. Keduanya bergegas.
Sakura meminta beberapa perawat membantunya memindahkan Sasori ke ruang operasi. Lagi-lagi, Sakura merutuki rumah sakit ini yang terlalu luas. Tak ia sangka, dirinya akan bertemu Naruto dan yang lainnya saat akan menuju ruang operasi. Gadis itu mengisyaratkan para perawat untuk terus menuju ruang operasi yang jaraknya beberapa belas meter dari IGD. Gadis itu hendak menanyakan beberapa hal pada Naruto dan yang lainnya. Belum mengangkat suara, seorang perawat tiba-tiba berteriak.
"Sakura-Sensei, pasien henti jantung!"
Sontak gadis itu setengah berlari ke arah Sasori yang berjarak beberapa meter darinya.
"Sasori-san? Kau bisa mendengarku, Sasori-san?" tanya Sakura seraya mengguncang tubuh Sasori.
Tak ada sahutan. Ia segera menyingkap selimut yang menutupi tubuh Sasori. Sakura hanya menyingkap selimut yang menutupi dada bidang Sasori hingga ke pusarnya. Lelaki itu sudah telanjang dada sejak di IGD tadi.
"Di mana Hyuuga-Sensei?!" tanya Sakura setengah berteriak.
"Sudah saya panggil," sahut salah seorang di sana. "Dia sedang dalam perjalanan ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yosougai [SasuSaku] ✔
Fanfiction[SELESAI] //Yosougai - Naruto Fanfic [REVISI BERTAHAP]// "Izinkan kami berpisah," ucap Sakura. Semua yang ada di ruangan itu menghentikan aktivitas mereka, tanpa terkecuali sang suami. "Apa ... dia serius?" tanya lelaki itu dalam hati. . . . Perasaa...