Beri jejak jika bertemu TYPO.
Happy reading ^^
.
.
.
.
.Seorang lelaki berambut raven sedang berjalan menuju belakang gedung megah. Hari sudah gelap. Meski ia tahu istrinya sudah menunggu, lelaki itu tetap melakukan apa yang ia inginkan. Di belakangnya, lelaki lain mengikutinya. Tubuhnya besar, dengan rambut oranyenya.
Mereka menemui beberapa orang di belakang gedung itu. Di sana, ada seorang wanita berambut merah terduduk dengan kedua tangan diikat di belakang punggungnya. Wanita itu mendecih saat mendapati dua lelaki itu mendekat.
"Kalian sudah mendapatkannya?" tanya lelaki berambut raven itu.
"Sudah, Tuan," jawab seseorang di kegelapan itu.
"Hei, bajingan! Lepaskan aku! Kurasa kita tak punya masalah!" Wanita itu hampir berteriak.
"Melepasmu? Kau pikir aku akan membiarkanmu hidup tenang setelah kau hampir menghancurkan perusahaanku beberapa tahun lalu?" tanya lelaki itu dengan dingin. Senyum jahatnya terukir. "Kau pikir aku akan melepasmu setelah dengan tipuan jalangmu kau berhasil menjinakkan rekanku? Kau pikir aku akan diam saat kau mengusik orang-orang yang kukenal di sekitarku? Melepasmu setelah berhasil membuat istriku marah dan temanku salah paham?"
"Cih! Kau selalu saja mengganggu!" geram wanita itu.
Lelaki itu menoleh ke seseorang yang ada di belakangnya. "Bisa kau katakan padanya?" tanyanya kemudian.
"Baik, Tuan."
"Juugo?" gumam wanita itu.
"Hisashiburi, Karin. Apa kau tahu siapa yang mendonorkan jantungnya untukmu?" tanya lelaki bertubuh kekar itu.
"Aku tak peduli!" bentak Karin.
"Suigetsu yang memberikan jantungnya untukmu. Dia mencintaimu, semenjak masih sekolah dulu. Kau mungkin tak pernah menganggapnya dan selalu memperlakukannya sesuka hatimu. Suigetsu sempat berbicara padaku dan sepupumu sebelum operasimu dimulai. Dia ingin kau sadar bahwa kau bukanlah orang baik," ujar lelaki yang dipanggil Juugo itu.
"Omong kosong!"
"Catatan operasimu ada di rumah sakit internasional itu, jika kau ingat. Yang jelas, tugasku akan selesai sebentar lagi," sahut lelaki tadi.
"Haha! Aku heran kenapa kau mau bekerja dengan pria licik sepertinya," ejek Karin seraya menatap lelaki sebelumnya dengan kesal.
"Bukan tugas dari Tuan Sai. Tapi tugas dari Suigetsu untuk menempatkanmu pada tempat yang aman untukmu." Juugo menatap Karin dengan datar. Karin kembali mendecih setelah mendengar itu.
"Sai, kau tahu? Wanitamu itu dulu sama tergila-gilanya dengan Sasuke, sama seperti wanita yang mengenalnya. Kenapa kau malah berteman baik dengan Uchiha itu?" tanya Karin. Wanita itu terlihat tidak sedang baik-baik saja sekarang.
"Aku tahu. Tapi aku tak pernah ingin menjadi bajingan rendahan sepertimu, yang dengan cara menjijikkan mencuri saham perusahaan Uchiha, dengan dalih Sasuke yang menyuruhmu," balas Sai.
Onyx lelaki itu menatap datar wanita yang duduk di bawahnya itu. Ia yakin Karin merasa kesal karena tanpa permisi, beberapa orang menculiknya dan membawanya ke sini. Ke sebuah gang yang gelap di malam yang kian terasa dingin ini.
"Sialan kau! Lihat saja nanti akan kubunuh semua orang yang sudah menghalangiku!" ancam Karin.
"Membunuh katamu? Menghabisi nyawa Kiba saja kau tak bisa menusuk jantungnya," Sai tersenyum meremehkan. "Kau pikir aku tak tahu rencanamu untuk menghasut temanku itu? Kau bukan seseorang yang ahli mencuci otak. Sebentar lagi, akan kupertemukan kau dengan orang yang bisa melakukan itu padamu," imbuh Sai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yosougai [SasuSaku] ✔
Fanfiction[SELESAI] //Yosougai - Naruto Fanfic [REVISI BERTAHAP]// "Izinkan kami berpisah," ucap Sakura. Semua yang ada di ruangan itu menghentikan aktivitas mereka, tanpa terkecuali sang suami. "Apa ... dia serius?" tanya lelaki itu dalam hati. . . . Perasaa...