Hafizh langsung memanggil pelayan, pelayan pun datang ke meja Hafizh dan Dharma
"Permisi mas dan mba, mau pesan apa?"Ucap Pelayan itu.
"Kamu mau pesan apa?"Ucap Hafizh.
"Nasi goreng sosis sama ice tea"Ucap Dharma.
"Kalau mas nya mau pesan apa?"Ucap Pelayan itu.
"Samain saja"Ucap Hafizh.
"Kalau begitu saya permisi"Ucap Pelayan itu.
"Dharma"Ucap Hafizh.
"Hem"Ucap Dharma.
"Aku mau tanya sama kamu"Ucap Hafizh.
"Mau tanya apa?"Ucap Dharma.
"Apa kamu mencintai Adit"Ucap Hafizh.
"Kenapa kamu tanya gitu"Ucap Dharma.
"Tidak apa-apa cuma mau tanya saja"Ucap Hafizh.
"Iya saya mencintainya"Ucap Dharma.
"Bener kamu mencintainya?"Ucap Hafizh.
"Iya"Ucap Dharma.
"Ada yang mau aku katakan sama kamu"Ucap Hafizh.
"Katakan saja"Ucap Dharma.
"Udah lama aku mau katakan ini sama kamu, sebenarnya aku mencintai kamu"Ucap Hafizh sambil pegang tangan Dharma.
"Kalau kamu mencintai aku, mengapa kamu menolak waktu kita dijodohkan?"Ucap Dharma.
"Karena waktu itu aku masih bersama Lisa, aku tahu kamu udah bersama pria lain tapi tolong hargai perasaan aku"Ucap Hafizh.
"Maaf Fizh, aku tidak bisa membalas perasaan kamu lagi pula aku menganggap kamu cuma teman tidak lebih"Ucap Dharma.
"Biarkan aku mencintai kamu"Ucap Hafizh.
"Itu mustahil Fizh"Ucap Dharma.
Dharma dan Hafizh tidak menggetahui ada seorang pria yang sudah mau marah, pria itu pun tidak tinggal diam ia segera menghampiri mereka.
"My honey"Ucap Adit.
"Adit"Ucap Dharma terkejut tiba-tiba Adit disini.
"Chanyak kok kamu tidak bilang kalau teman kamu cowo?"Ucap Adit.
"Maaf"Ucap Dharma sambil menunduk
"Ada perlu apa kamu mengajak Dharma kesini?"Ucap Adit.
"Hafizh cuma ngajakin makan siang doang"Ucap Dharma.
"Diam Dharma!!! Aku tanya dia bukan kamu"Ucap Adit sambil membentak.
"Jawab dong jangan diam aja kamu punya mulut kan"Ucap Adit.
"Aku cuma ngajakin Dharma makan siang bareng kok"Ucap Hafizh.
"Cuma itu doang"Ucap Adit.
"Iya"Ucap Hafizh.
"Kalau cuma ngajakin makan siang bareng doang kenapa tadi pake pegangan tangan segala dan saya denger kamu ngomong apa sama Dharma"Ucap Adit.
"Adit"Ucap Dharma.
"Aku udah bilang DIAM Dharma, ini urusan aku sama dia"Ucap Adit.
"Aku mencintai Dharma"Ucap Hafizh.
"APA KAMU BILANG"Ucap Adit dengan nada tinggi.
"Adit sudah dong"Ucap Dharma.
"Apa salahnya kalau aku mencintai Dharma"Ucap Hafizh.
"Asal kamu tahu, Dharma itu TUNANGAN sama jadi jangan kamu coba-coba buat rebutin Dharma dari aku"Ucap Adit.
Adit pun langsung membawa Dharma keluar restoran sepanjang jalan Adit menarik tangan Dharma.
"Lepas"Ucap Dharma.
Adit tetap saja diam, Dharma sudah sekuat tenaga buat melepaskan tangan nya tapi tetap saja tenaganya kurang kuat sama Adit.
"Adit ihh sakit tahu"Ucap Dharma.
Adit langsung menuntun Dharma masuk kedalam mobilnya.
"Aww"Ucap Dharma dipergelangan tangan Dharma merah.
"Tangan kamu kenapa?"Ucap Adit.
"Tidak apa-apa"Ucap Dharma sambil menyembunyikan tangannya dari Adit.
"Coba sini aku lihat dulu"Ucap Adit.
"Aku tidak apa-apa kok"Ucap Dharma.
"Kalau cewe bilangnya tidak apa-apa tapi sebenarnya pasti ada apa-apa, coba sini aku lihat chanyak"Ucap Adit.
"Aww"Ucap Dharma saat Adit menggelus tangan Dharma.
"Maaf ya chanyak, aku nariknya pasti kencang banget sampai tangan kamu merah kaya gini"Ucap Adit.
"Iya tidak apa-apa, lain kali jangan kaya gitu lagi ya"Ucap Dharma.
"Iya chanyak, sini aku tiup biar tidak merah lagi"Ucap Adit.
Dharma pun langsung mengulurkan tangannya ke Adit, Adit langsung meniup nya sambil sebelah tangannya menyetir mobilnya.
"Eh, Adit kantor aku kelewatan?"Ucap Dharma.
"Iya"Ucap Adit.
"Kamu mau bawa aku pergi kemana?"Ucap Dharma.
"Tenang chanyak aku tidak bakal membawa kabur kamu kok, aku mau membawa kamu kerumah sakit aku"Ucap Adit.
"Tapi kerjaan aku masih banyak dikantor, aku mau kekantor mau nger..."Ucap Dharma.
Adit langsung menutup bibir Dharma sama jari telunjuknya.
"Diam, kalau kamu masih bicara aku langsung mencium bibir kamu"Ucap Adit.
"Ihh dasar nyebelin bang...."Ucap Dharma.
Adit langsung mencium bibir Dharma dan sedikit melumatnya, Dharma langsung memukul dada Adit karena sudah kehabisan napas.
"Ihh kenapa kamu mencium aku?"Ucap Dharma.
"Kan aku udah bilang diam tapi kamu masih bicara yasudah aku mencium bibir kamu deh"Ucap Adit.
🌷🌷🌷
Tiba juga mereka ke rumah sakit Adit, Adit langsung menggandeng tangan Dharma, sepanjang jalan karyawan di rumah sakit Adit melihatnya ada yang kagum, kecewa, cuek karena Adit jarang membawa cewek selain uminya ke rumah sakit.
"Adit lepas ih malu tuh dilihatin banyak orang"Ucap Dharma.
"Udah biarin aja"Ucap Adit.
Adit memeluk pinggang Dharma dengan posesif, seluruh karyawan Adit terpana melihat sang dokter muda yang merangkul seorang wanita cantik.
Mereka pun masuk kedalam lift untuk menuju ruangan Adit yang berada di ruang 15, mereka pun keluar lift dan berjalan menuju ruangan Adit.
"Adit kamu kalau ada yang menyapa jawab dong, jangan diam aja"Ucap Dharma.
"Biarin aja"Ucap Adit.
"Ihh tidak boleh gitu setidaknya senyum kek"Ucap Dharma.
"Iya nanti aku senyum"Ucap Adit.
"Nah gitu dong"Ucap Dharma.
"Kamu janji sama aku, kalau mau jalan sama pria lain bilang dulu sama aku jangan langsung jalan aja aku tidak suka"Ucap Adit.
"Iya aku nanti bilang sama kamu"Ucap Dharma.
🌷🌷🌷
Jangan lupa coment and vote ya
See you manis 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
🌹My Husband Doctor🌹
RomanceDon't copy my story "Jodoh itu rahasia Allah, sekuat apa kita setia, selama apa kita menunggu, sekeras apa kita bersabar, sejujur apa kita menerima kekasih kita. Jodoh tetap misteri, syukuri ketidak tahuan itu dengan merencanakan dan mengupayakan ya...