4. Rencana Penculikan

12.1K 893 13
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

***

"WOI RANGGA SINI LO!!" teriak Bayu.

Rangga tidak menjawab. Ia berlari ke arah yang berlainan, sontak Bayu langsung menyuruh anak buahnya untuk mengejar Rangga.

"KEJAR DIA CEPAT!"

Tiga laki-laki itu dengan cepat mengejar Rangga sebelum jejaknya hilang. Mereka adalah anak buah Bayu. Rangga dan Bayu adalah teman sekelas Maira waktu SMA, sepertinya mereka tengah ada masalah.

Setelah hampir setengah jam mereka mengejar Rangga, akhirnya ia tertangkap. Wajar saja, tiga lawan satu, sudah pasti Rangga kalah. Dan ia dibawa ke lorong rumah yang sangat gelap, seperti gudang.

Tubuh Rangga dibanting ke tembok dan bibirnya mengeluarkan darah akibat pukulan anak buah Bayu yang bernama Dimas. Rahangnya mengeras, ia ingin melawan tapi tidak bisa, tangannya diikat kuat.

"KAPAN LO MAU BAYAR HUTANG?!!" teriak Bayu murka, tatapan matanya seperti elang yang akan menangkap mangsa.

"Seminggu lagi Bay, gue mohon... Kasih gue waktu."

"Waktu reuni lo udah gue kasih peluang, kenapa gak di manfaatkan?!"

Rangga diam.

"Pukul dia," perintah Bayu kepada anak buahnya, tanpa rasa kasihan pria itu menonjok wajah Rangga.

JBUK!!!

Satu pukulan sempurna menghantam keras wajah Rangga, hidungnya mengeluarkan darah segar. Ia meringis, dalam hati ingin rasanya melawan, tapi, apalah daya tangannya diikat kuat oleh pria tidak punya hati seperti mereka.

"Gue punya tawaran menarik buat lo, dan kalau lo berhasil melakukan itu, hutang lo lunas, bahkan gue kasih bayaran lebih."

Sungguh, ini benar-benar keajaiban bagi Rangga, dan ia tidak akan menyia-nyiakannya, "Ngelakuin hal apa Bay? Gue akan lakukan semuanya untuk lo, yang terpenting hutang gue lunas."

Bayu tersenyum miring, sorot matanya tenang tapi tajam bak harimau melihat daging segar.

"Gue ingin Khumairah Adiba Khanza..."

Deg.

Kelopak mata Rangga membuka sempurna, jantungnya bergetar hebat, fikirannya sudah tidak karuan, karena Rangga juga tahu bagaimana Bayu mengejar Maira dari SMA dulu, ternyata pria ini tidak jengah juga untuk mendapatkan cinta Maira. Padahal sudah jelas mereka berbeda keyakinan agama.

"A-da.... Ca-ra.... La-in.... Ga... Ba-y...?" tanya Rangga terbata-bata.

"GAK ADA! LO MAU ATAU ENGGAK?!" tangannya sudah mengambang di udara dan siap dilontarkan ke wajah Rangga.

"Oke, oke, gue mau," jawab Rangga cepat sebelum pria tidak punya hati ini berubah fikiran.

Bayu tersenyum senang, lalu ia membisikan sesuatu di telinga Rangga. Setelah itu, Rangga menganggukkan kepala setuju.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang