19. Seperti Mimpi

8.5K 548 33
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

UJIAN adalah sarana dari Allah untuk meningkatkan kualias Imam, bukan untuk membebani hidup.
@bukusurgaku

WARNING: SIAPKAN TISU KETIKA MEMBACA.

Membaca part ini, sembari kalian dengarkan lagu Andmesh Hanya Rindu:)

***

"Non, Mbok Win pulang dulu ya," mbok Win jalan menghampiri Maira matanya terbelalak kaget melihat Maira tergeletak di sofa.

"Ya Allah Non, kenapa ini!" mbok Win  menepuk-nepuk wajah Maira pelan agar Maira bangun tapi tidak ada respon apapun dari Maira. Mbok Win semakin panik, ia berteriak memanggil Tika tidak lama kemudian babysisters Syafiq itu datang.

Tika terkejut melihat keadaan Maira, Syafiq pun tak kalah terkejutnya, "Nek, Mammy kenapa?!!" paniknya.

"Mammy pingsan Fiq, jangan panik ya sayang, Mammy gak apa-apa kok, mungkin hanya kelelahan saja," mbok Win berusaha untuk berpikir positif tapi seperti ada yang mengganjal di hatinya.

"Tika, tolong kamu ambilkan minyak kayu putih di laci," suruh mbok Win, Tika pun mengangguk dan langsung mencari benda itu di laci, setelahnya Tika mengoleskan minyak kayu putih ke hidung Maira, "Kok bisa sampai pingsan begini Mbok?" tanyanya heran.

"Mbok juga nggak tau Tik, tiba-tiba sudah tergeletak di sofa."

"Polisi sedang mengawasi TKP, karena pihak dari keluarga korban berteriak histeris," itu suara dari TV, lantas Tika dan mbok Win menengok ke asal suara. Kelopak mata mereka terbuka sempurna ketika membaca berita 'pesawat menuju Kalimantan Selatan kecelakaan.'

"Innalillahi..... Den Alvin juga berangkat ke Kalimantan Selatan? Ya Allah apa dia ada di dalam pesawat itu?" ujar mbok Win dengan nada khawatir, wajahnya berubah pucat, nafasnya tercekak, dan air matanya perlahan menetes.

Mendengar nama Alvin disebut, Syafiq sedikit terkejut, "Daddy kenapa Nek Win!!?"

Mbok Win tidak menjawab hanya menangis sambil memeluk Syafiq erat, "Yang sabar ya sayang," hanya itulah kata-kata yang bisa Mbok Win ucapkan kepada Syafiq.

"DADDY KENAPA NEK?!!!" nada bicara Syafiq meninggi ketika mbok Win tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Karena mendengar teriakan Syafiq yang sedikit keras Maira sontak bangun, "ALVINNNNNNN!!!!!"

"Mammy, Daddy kenapa?!!" Syafiq langsung memeluk tubuh Maira, bocah kecil itu menangis dipelukan Maira. Seperti terkena trauma berat tubuh Syafiq bergetar.

Maira terus saja menangis sambil mengelus punggung Syafiq, tatapan matanya kosong Maira masih tidak percaya dengan insiden yang menimpa suaminya itu.

"Mammy awab!! Daddy kenapa?!!"

Maira tidak menjawab, Maira malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Mammy, daddy Capik ndak papa kan Mammy, ayo Mammy awab.....hiks....hiks...."

Bukannya menjawab Maira malah berteriak histeris, "NGGAK! NGGAK MUNGKIN! ALVIN NGGAK BOLEH PERGI TINGGALIN AKU!!"

"ALVIN BAIK-BAIK AJA!!!!!"

"DIA PASTI PULANG DENGAN SELAMAT!!!"

"Istighfar Non Istigfar, positif thinking aja, jangan berpikiran yang aneh-aneh yaa, coba ditelepon dulu Den Alvin-nya,"  nasihat Mbok Sum sambil mengusap-ngusap punggung Maira, air matanya tak kalah deras dengan Maira.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang